Front Running dalam forex menjadi salah satu istilah yang kerap diperbincangkan dalam dunia
trading, di mana biasanya dilakukan oleh seorang broker atau komunitas tertentu untuk mendapatkan keuntungan lebih.
Dalam dunia trading forex, tindakan tersebut dilakukan dengan memberikan informasi order yang belum dieksekusi, sehingga akan membuat order besar di mana nantinya akan memengaruhi harga pasar terlebih dahulu.
Praktik front running bisa menyebabkan berbagai dampak buruk bagi pasar dan trader, seperti mengganggu integritas pasar. Selain itu, praktik ini juga bisa menurunkan kepercayaan investor terhadap broker dan entitas keuangan.
Para trader yang menjadi korban dalam aktivitas ini seringkali menjual atau membeli aset dengan harga yang tidak menguntungkan. Hal ini dikarenakan adanya pergerakan harga yang telah dimanfaatkan oleh pelaku front running.
Definisi dan Contoh Front Running dalam Forex
Front running adalah praktik ilegal yang dilakukan oleh beberapa broker atau trader, di mana broker tersebut memiliki akses ke informasi transaksi tertentu. Informasi tersebut adalah informasi yang tidak tersedia untuk para trader lain.
Dalam praktiknya, broker atau trader tersebut menggunakan informasinya untuk melakukan transaksi sendiri sebelum tersedia untuk trader lain, sehingga dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan harga antara waktu transaksi dengan waktu informasi tersedia tadi.
Pada beberapa kasus, aktivitas ini dilakukan oleh broker yang memiliki akses ke sistem trading, di mana memungkinkannya melihat lebih dulu transaksi terbarunya. Tindakan ini memanfaatkan keunggulan informasi secara terstruktur untuk menghindari kerugian. Front running dalam forex dalam dicontohkan pada sebuah skema transaksi berikut:
1. Seorang klien besar dari sebuah perusahaan broker berniat membeli 1 juta unit EUR/USD.
2. Pada saat broker mengetahui adanya order sebesar harga tersebut, maka harga EUR/USD akan naik karena besarnya permintaan.
3. Sebelum mengisi order klien, broker secara diam-diam membeli aset tersebut untuk dirinya sendiri atau perusahaan entitas pribadinya.
4. Setelah selesai, maka akan dilanjutkan dengan mengeksekusi order klien tadi.
5. Broker menjual aset tadi dengan harga yang lebih tinggi tanpa mengetahui bahwa terjadi manipulasi harga selama order.
Berikut Cara Kerja Front Running
Cara kerja front running dalam forex yang pertama dimulai dengan pengumpulan informasi non-publik mengenai transaksi besar yang akan segera dilakukan oleh klien. Broker atau trader yang memiliki akses ekslusif ke informasi ini akan membeli atau menjual sejumlah besar mata uang tertentu.
Melalui informasi tersebut, kemudian trader atau broker akan mengambil posisi di pasar dengan melakukan transaksi pribadi sebelum melakukan eksekusi order klien. Setelah order besar dilakukan dan harga bergerak sesuai prediksi, maka akan segera menutup posisi dengan keuntungan.
Setelah mendapatkan informasi mengenai order klien, maka kemudian pelaku front running dalam forex ini akan melakukan analisis informasi, seperti seberapa besar order dari klien, hingga strategi untuk mendapatkan keuntungannya.
Analisis informasi ini dapat melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai sumber, seperti internal organisasi lain, analisis teknikal, hingga analisis fundamental. Biasanya, dilakukan sebelum memulai proses eksekusi.
Selanjutnya, proses eksekusi ini dilakukan saat pelaku front running telah mengumpulkan dan mendapatkan informasi yang cukup tentang seberapa besar order klien. Biasanya, ini dilakukan oleh pihak yang memiliki informasi lebih awal.
Biasanya, trader akan menjual aset yang dimilikinya dalam jumlah sangat besar saat tahu klien akan melakukan order besar-besaran. Tentu saja, ini ditujukan agar mendapatkan peningkatan keuntungan dari perbedaan harga yang timbul.
Penutupan transaksi front running dalam forex melibatkan langkah akhir dari aktivitas ini, di mana pelaku menutup posisi transaksinya setelah memperoleh keuntungan dari perbedaan harga antara waktu transaksi dan waktu informasi tersedia.
Penutupan tersebut dapat dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Penutupan dapat dilakukan dengan harga lebih tinggi, harga lebih rendah, serta menggunakan stop-loss apabila harga aset mencapai batas tertentu.
Dampak Front Running dalam Forex Terhadap Pasar dan Trader
Aktivitas ini memiliki beberapa dampak negatif terhadap pasar dan trader forex yang harus Anda pahami, di bawah ini penjelasan lengkapnya:
1. Dampak Terhadap Pasar
Dampak terhadap pasar sendiri dapat bermacam-macam, seperti ketidakadilan pasar, distorsi harga, hingga menurunnya kepercayaan pasar. Dalam ketidakadilan pasar, tentunya sangat bertentangan dengan prinsip transparansi dan kesetaraan di mana seharusnya ada dalam pasar keuangan.
Aktivitas tersebut juga memicu distorsi harga karena adanya pengambilan informasi rahasia pada posisi tertentu sebelum transaksi terjadi. Hal ini bisa menimbulkan volatilitas harga mengalami penurunan.
Selain itu, front running dalam forex juga bisa menimbulkan berkurangnya kepercayaan pasar terhadap trader atau komunitas pelaku karena mampu mengurangi partisipasi investor juga likuiditas dalam pasar.
2. Dampak Terhadap Trader
Bermacam-macam dampak negatif yang akan dihadapi oleh trader apabila melakukan tindakan front running, seperti kerugian finansial, kesulitan merencanakan trading, hingga merusak hubungan antara broker dengan klien.
Trader yang terkena dampaknya akan mendapatkan kekurangan harga dalam transaksinya. Hal ini dapat terjadi karena untuk menjual dengan harga tinggi, trader harus membelinya terlebih dahulu dengan harga lebih mahal.
Seringkali, dilakukannya praktik front running dalam forex kurang memiliki akses ke informasi rahasia untuk menemukan strategi dengan tepat. Hal ini dapat membuat perencaan trading menjadi lebih sulit dan kurang akurat.
Selain beberapa dampak di atas, para pelaku yang terlibat dalam aktivitas ini juga akan terlibat dalam kriminalitas di pasar keuangan. Bahkan parahnya lagi, bisa sampai pada jalur hukum apabila korban merasakan kerugian besar akibat adanya tindakan manipulasi.
Strategi Perlindungan dari Front Running
Strategi perlindungan dalam meminimalisir manipulasi ini pertama sistem trading transparan biasanya dilakukan agar pembeli aset dapat memantau transaksi secara transparansi.
Kedua menggunakan teknologi blockchain, blockchain memungkinkan transaksi yang dilakukan dipantau dan diversifikasi sehingga bisa untuk menghindari front running dalam forex.
Ketiga menggunakan analisis teknikal untuk memprediksi pergerakan harga, sehingga bisa terhindar dari beragam penipuan. Keempat, penggunaan limit order umumnya bertujuan untuk memastikan bahwa pembeli memperoleh harga yang lebih baik.
Terakhir memberikan pengawasan yang ketat ini dilakukan agar tidak terjadi tindakan kecurangan dalam transaksi. Strategi-strategi tersebut dilakukan tentunya untuk menghindari dampak negatif aktivitas manipulasi ini, serta untuk memastikan bahwa keuntungan yang diperoleh secara adil oleh kedua belah pihak.
Sekilas Tentang Beragam Praktik Penipuan dalam Trading Forex
Selain front running dalam forex, ternyata masih banyak jenis penipuan lainnya yang dilakukan oleh orang-orang untuk mendapatkan keuntungan berlebih. Bentuk-bentuk penipuan tersebut meliputi:
1. Market manipulation, praktik di mana pihak yang memiliki akses ke sistem trading lebih awal menggunakan informasi tersebut untuk memengaruhi harga aset secara ilegal.
2. Pump dan dump, praktik ini dilakukan dengan menjual aset dengan harga lebih tinggi.
3. Wash trading ini dilakukan oleh seorang trader atau entitas dengan membeli dan menjual aset dalam kurun waktu singkat untuk memberikan kesan perdagangan signifikan di pasar.
4. Flash crash ini merupakan peristiwa di mana harga aset turun tajam dalam waktu singkat.
Dari beragam jenis penipuan yang sering terjadi dalam trading forex, aktivitas ini juga banyak dilakukan oleh orang-orang. Biasanya, ini dilakukan oleh trader atau broker yang ingin mendapatkan keuntungan lebih tinggi sehingga terjadilah front running dalam forex tersebut.