Dalam perdagangan mata uang asing, indikator ATR forex menjadi salah satu hal penting yang wajib trader pahami. ATR atau average true range merupakan indicator yang
masuk ke dalam ranah Analisa teknikal.
Average true range sendiri memiliki banyak manfaat yang dapat berguna bagi trader dalam melakukan perdagangan di pasar mata uang. Mulai dari menilai volatilitas pasar,
stop loss, take profit, manajemen risiko hingga menentukan kapan waktunya open posisi.
Tentu, sebagai seorang trader, mempelajari lebih dalam perihal apa itu ATR dan bagaimana pengaplikasiannya merupakan hal penting. Karena hal ini akan membantu Anda
dalam mengoptimalkan profit dari pasar mata uang asing atau
forex.
Untuk itu, kali ini kita akan belajar mengenai indicator ATR forex dan bagaimana cara pengaplikasiannya. Jadi, Anda bisa simak pembahasan singkat berikut untuk belajar
seputar indicator ATR secara mendalam.
Apa Itu Indikator ATR Forex?
Bagi seorang trader pemula yang baru saja terjun dan sedang berada di fase belajar, besar kemungkinan Anda belum paham dengan ATR. Karena sejatinya, ini merupakan
indicator dalam Analisa teknikal yang lebih andvance.
Jadi, Average True Range atau ATR adalah indikator yang dikembangkan oleh Welles Wilder. Indikator ini umumnya digunakan oleh para trader untuk mengukur volatilitas
pasar. Sesuai dengan Namanya, indicator ATR forex adalah nilai rata-rata dari range sebenarnya (true range) dalam periode tertentu.
• TR (True Range) = H (High Price) – L (Low Price)
• TR (True Range) = H (High Price)– Close
• TR (True Range) = Close – L (Low Price)
Indikator ATR forex rendah dapat diartikan bahwa volatilitas pasar rendah, begitupun sebaliknya. Average true range merupakan indicator lagging atau indicator yang
terjadi setelah pergerakan harga.
Karena termasuk indicator lagging, maka indicator ini tidak bisa Anda gunakan untuk memprediksi pergerakan harga di masa yang akan dating. Umumnya, para trader
menggunakan indicator ini untuk menentukan stop loss.
Manfaat Indikator ATR Forex yang Harus Diketahui
Telah disinggung sebelumnya bahwa average true range seringkali digunakan untuk menentukan level stop loss. Namun, sejatinya banyak manfaat lain yang bisa Anda peroleh
dari indicator ini.
1. Mengukur Volatilitas
Salah satu manfaat dari indicator average true range adalah mengukur tingkat volatilitas pasar forex dengan cara menghitung fluktuasi harga pada periode tertentu. Ini
akan membantu Anda memahami kondisi pasar dan mengambil keputusan trading yang tepat.
2. Stop Loss dan Take Profit
ATR juga bisa digunakan sebagai bantuan untuk menentukan titik memasang stop loss maupun take profit. Dengan indicator ini, Anda dapat memasang level stop loss maupun
area untuk take profit yang sesuai dengan keadaan pasar.
3. Memberi Sinyal Trading
Disebutkan sebelumnya bahwa indikator ATR forex merupakan indicator lagging yang berarti nilainya terbentuk setelah pergerakan harga. Oleh sebab itu, average true
range tidak bisa dipergunakan untuk memprediksi pergerakan harga di masa mendatang.
Meski demikian, tidak sedikit juga trader yang menggunakan indicator ini untuk mencari sinyal trading. Trader bisa menggunakan indicator ini untuk mengidentifikasi
momen tertentu guna menemukan peluang menguntungkan di pasar perdagangan.
4. Manajemen Risiko
Average true range juga dapat membantu trader dalam manajemen risiko. Anda bisa terbantu untuk menyesuaikan ukuran posisi berdasarkan tingkat volatilitas pasar yang
sedang terjadi sehingga dapat meminimalisir risiko sesuai profil risiko Anda masing-masing.
Trading Forex Menggunakan Indikator ATR
Guna mendapatkan manfaat yang optimal dari penggunakan indikator ATR forex, tentu Anda juga perlu belajar. Karena jika digunakan dengan asal, tentu Anda tidak bisa
memperoleh output yang optimal.
Pertama perihal perhitungan nilai ATR. Dalam menghitung nilai average true range, Anda bisa mulai dengan menentukan periodenya terlebih dahulu. Setelah itu, hitung
nilainya menggunakan rumus yang sudah dijelaskan pada sub pembahasan sebelumnya.
Kemudian, menentukan level stop loss menggunakan average true range. Guna menentukan level stop loss, tentu informasi tentang volatilitas pasar akan sangat berguna.
Karena jika pasar sangat volatile, maka logisnya trader tidak akan memasang stop loss ketat.
Contoh saja, ketika Anda menghitung nilai ATR dan hasilnya adalah 100 pips. Dalam kondisi ini, Anda bisa menempatkan posisi stop loss sekitar 1 ATR di bawah posisi
entry Anda di pasar forex.
Penggunaan ATR juga bisa dilakukan untuk mengatur ukuran entry posisi Anda. Misalnya saja, pasar sedang volatile dan nilai ATR sangat tinggi. Dari informasi tersebut,
maka keputusan trading yang bijak adalah mengurangi ukuran posisi Anda guna meminimalisir risiko.
Sebaliknya, ketika nilai indikator ATR forex kecil dengan volatilitas rendah, maka Anda bisa meningkatkan ukuran posisi saat entry. Jadi, ATR dapat membantu Anda dalam
menentukan ukuran posisi yang sesuai sehingga mengoptimalkan profit.
Tentu, untuk hasil lebih optimal disarankan untuk mengkombinasikan indicator ini dengan indicator lainnya. Anda bisa menggunakan indicator RSI, stochastic atau lainnya
untuk dikombinasikan dengan nilai ATR.
Intinya, ini merupakan indikator yang dapat membantu Anda dalam mengambil Langkah lebih baik di pasar perdagangan forex. Tentu, dalam pengaplikasiannya saat trading,
Anda perlu melakukan penyesuaian dengan profil risiko maupun gaya trading Anda sendiri.
Kenali Risiko dari Indikator ATR Forex
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa average true range adalah indicator yang dapat memberikan informasi penting. Informasi dari indicator ini dapat membantu trader dalam
mengambil keputusan trading yang lebih baik.
Meski demikian, average true range bukanlah suatu indikator yang sempurna. Anda harus pahami bahwa indikator ini juga memiliki risiko dan kelemahan seperti misalnya
berikut ini.
1. Keterlambatan
Indikator ATR forex merupakan indikator lagging yang menghitung nilai dari data historis. Average true range ini menghitung rata-rata pergerakan harga dalam periode
tertentu. Oleh sebab itu, ATR disebut lagging atau mengalami keterlambatan dalam memberikan sinyal secara akurat kepada trader.
2. Volatilitas Pasar Tidak Terduga
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, average true range banyak dimanfaatkan trader untuk mengukur volatilitas pasar. Namun Anda juga perlu tahu bahwa ada kondisi
dimana pergerakan harga jauh melebihi nilai ATR sehingga dapat menghasilkan perubahan harga signifikan.
3. Kesalahan Pengukuran
Ketika menggunakan indikator ATR atau average true range, perhitungan nilainya dapat bervariasi, semua tergantung pada metode yang digunakan. Perlu diperhatikan bahwa
kesalahan perhitungan atau interpretasi dari nilai ini bisa berdampak buruk dalam pengambilan keputusan trading.
4. Fundamental
Anda perlu memahami juga bahwa
indikator ATR forex tidak memperhitungkan factor fundamental dalam memberikan informasi tentang pergerakan harga. Nilai hanya mengacu
pada data historis pergerakan harga di masa lalu.
Jadi, Anda tidak akan memperoleh informasi secara detail tentang pergerakan harga yang mungkin dipengaruhi oleh peristiwa ekonomi atau hal-hal fundamental lainnya.
Oleh sebab itu, penting juga untuk mengkombinasikan dengan indikator atau Teknik Analisa lainnya.
Sebagai kesimpulan, ATR memanglah menjadi salah satu indikator yang menawarkan informasi berharga bagi seorang trader. Namun, Anda juga perlu mengetahui poin-poin
kelemahan maupun risiko dari penggunakan Teknik ini.
Oleh sebab itu, sangat disarankan bagi trader untuk menggabungkan indikator ini dengan indikator lain, Analisa teknikal lainnya, sentiment pasar maupun fundamental.
Pastikan juga penggunaan indikator ATR Forex diiringi dengan pengujian, evaluasi dan manajemen risiko yang baik.
Jika Anda ingin belajar lebih lanjut tentang indikator teknikal forex lainnya, manfaatkan pusat edukasi Didimax. Didimax adalah broker forex terpercaya yang bisa Anda
jadikan sebagai tempat untuk belajar seputar perdagangan forex.