Indikator kebijakan fiskal tidak bisa dipisahkan dalam kegiatan forex karena menjadi salah satu faktor berpengaruh terhadap permintaan uang. Kebijakan ini merupakan
konsep pengelolaan ekonomi yang dipakai sejak peristiwa depresiasi besar setelah perang dunia 1.
Dalam kebijakan tersebut maka pemerintah sebuah negara memiliki hak mengatur pengeluaran dan pemasukan dengan menetapkan pajak dan membuat peraturan demi ekonomi makro
negara Jadi indikator kebijakan fiskal adalah prosedur yang digunakan pemerintah demi menjaga kestabilan pemasukan dan pengeluaran sehingga perekonomian negara
menjadi naik.
Telah diterapkan di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda dan kemudian diadaptasi pemerintah mulai dari proklamasi sampai tahun 1997 hingga 2003. Namun setelah
tahun 2003 maka prosedur yang ada di Indonesia tidak dikutip lagi dari ICW 1945 tetapi berdasarkan analisa perekonomian negara dengan landasan UUD 1945.
Tujuan dari Indikator Kebijakan Fiskal
Untuk mengetahui seberapa penting kehadiran indikator kebijakan fiskal dalam dunia forex maka harus mengetahui tujuan kehadirannya. Berdasarkan tujuan ini Anda bisa
mengetahui bahwa fungsinya sangat vital sehingga tidak boleh dilewatkan dalam mengambil keputusan saat melakukan trading. Berikut beberapa tujuannya yaitu:
1. Agar menjaga dan mengembangkan perekonomian
Tujuan utamanya adalah agar menjaga stabilitas dan mengembangkan kondisi ekonomi di negara tersebut. Jadi penerapannya diharapkan dapat mempengaruhi seluruh sektor
ekonomi yang ada di dalam negara sekaligus memperbaiki masalah di dalamnya.
2. Membuat kualitas sdm meningkat
indikator kebijakan fiskal bertujuan untuk meningkatkan kualitas sdm terutama dari segi perekonomian dan teknologi. Dengan adanya peningkatan kualitas sdm maka
diharapkan memiliki kapabilitas bersaing di dunia kerja baik nasional maupun internasional. Jadi bisa meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat.
3. Menjaga harga barang menjadi lebih stabil
Sebenarnya ada banyak faktor yang memberikan pengaruh terhadap harga barang di pasar mulai dari faktor positif seperti meningkatnya demand hingga faktor negatif
seperti monopoli. Tujuan adanya kebijakan ini agar menjaga harga barang tetap bisa dijangkau masyarakat dan tidak terjadi fluktuasi akibat adanya pihak nakal yang
bermain.
4. Dapat mendorong investasi
Adanya prosedur ini bertujuan untuk menciptakan investasi lebih baik terutama untuk pelaku pasar modal terutama dari pihak investor. Dengan kondisi seperti ini maka
negara bisa mendapatkan pendapatan yang banyak dari pajak usaha.
Kumpulan Kategori Kebijakan Fiskal
Perlu Anda ketahui bahwa indikator kebijakan fiskal terbagi dalam beberapa kategori. Penting untuk trader mengetahuinya sehingga bisa membedakan dan tidak kebingungan.
Pastinya setiap jenis kebijakan bertujuan untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. Berikut beberapa kategori tersebut yaitu:
1. Kontraktif
indikator kebijakan fiskal tipe yang satu ini melibatkan pengurangan belanja pemerintah tetapi meningkatkan tarif pajak. Tujuannya agar bisa mengendalikan tingkat
inflasi dan mengurangi tingkat ketidaksetaraan ekonomi. Biasanya akan diukur dengan rasio gini.
2. Ekspansif
Kebijakan ini akan diambil pemerintah ketika ekonomi berada dalam kondisi menurun. Untuk bisa meningkatkannya maka bisa menaikkan anggaran belanja dan mengurangi
bahkan menghapus pajak di beberapa sektor tertentu. Tujuan dari kebijakan tipe ini agar masyarakat mengalami peningkatan daya beli terhadap barang dan jasa. Dengan
kondisi seperti ini maka bisa membuat perusahaan menjaga produksinya dan menghindari pemecatan pekerjaan.
Kumpulan Instrumen dalam Kebijakan Ini
Untuk instrumen dalam indikator kebijakan fiskal merupakan bidang yang digunakan pemerintah agar bisa menjaga stabilitas ekonomi makro negara tersebut. Dengan
mengetahui instrumen ini maka bisa membantu Anda untuk mengontrolnya setiap hari sehingga bisa mendapatkan informasi terbaru. Berikut beberapa instrumen tersebut
yaitu:
1. Pajak
Merupakan instrumen terpenting karena pajak ada di seluruh sektor baik domestik maupun luar negeri. Agar bisa mencapai tujuan dari prosedur tersebut maka pemerintah
akan melakukan manipulasi pajak seperti melakukan pengurangan penambahan, penundaan, hingga peniadaan.
2. Pengeluaran belanja
Untuk instrumen yang satu ini biasanya dikurangi atau ditambah tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Ketika neraca pembayaran negara defisit maka pemerintah akan
mengurangi pengeluaran belanja di bidang tertentu seperti PNS ditunda pembayaran THRnya.
3. Obligasi publik
Obligasi publik merupakan surat utang bagi warga negara di mana beda dengan utang luar negeri. Karena obligasi publik memiliki bonus komisi ketika pemerintah
mengembalikan pinjaman kepada masyarakat. Tentunya masih banyak orang yang masih asing dengan obligasi publik ini.
4. Alokasi anggaran
Agar tujuan dari kebijakan bisa berhasil maka pemerintah memiliki wewenang untuk memindahkan alokasi anggaran dari satu sektor ke lainnya. Contohnya ketika di masa
pandemi pemerintah akan mengutamakan anggaran untuk fasilitas kesehatan di mana pada saat itu hal ini sangat diperlukan.
Perbedaannya dengan Kebijakan Moneter
Dalam dunia ekonomi selain istilah indikator kebijakan fiskal maka kebijakan moneter juga sering didengar. Sebenarnya kedua prosedur ini memiliki tujuan berbeda
walaupun sama-sama ingin membuat perekonomian negara menjadi stabil. Perbedaannya adalah dalam kebijakan fiskal maka mengatur pemasukan dan pengeluaran negara
sedangkan moneter adalah strategi yang digunakan pemerintah untuk mengontrol inflasi dengan mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Perbedaan keduanya juga terlihat dari sumbernya dimana fisikal berasal dari pemerintah sedangkan moneter dilakukan oleh bank sentral. Umumnya prosedur moneter berupa
pengaturan suku bunga yang akan memberikan pengaruh terhadap biaya pinjam dan pengeluaran individu serta bisnis. Langkah ini dilakukan agar bisa mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Bahkan kebijakan moneter juga berfungsi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan cara mendorong investasi dan produksi. Apabila tercapai maka bisa meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Namun perlu diingat bahwa kebijakan moneter dan fiskal ini bisa diterapkan secara bersamaan maupun terpisah. Namun hal tersebut berpengaruh
dengan kebutuhan dan situasi ekonomi yang sedang berlangsung.
Contoh Kebijakan Ini yang Diterapkan di Indonesia
Kalau masih bingung untuk membedakan mana kebijakan moneter dan fisikal Maka terdapat beberapa contohnya yang telah diterapkan di Indonesia. Salah satunya yang sering
dimanfaatkan oleh masyarakat yaitu subsidi BBM dan gas. Tujuan dari adanya subsidi ini agar memperlancar mobilitas dan transaksi ekonomi masyarakat.
Seperti kita ketahui dalam kegiatan ekonomi maka harus mendistribusi barang agar bisa dijangkau oleh masyarakat. Dalam proses distribusi pastinya membutuhkan kendaraan
sehingga diberikan subsidi BBM agar proses distribusi barang menjadi lancar. Bahkan sekarang sudah ada kegiatan jual beli online sehingga membutuhkan kendaraan untuk
mengirim barang dari daerah satu ke lainnya.
Contoh lain dari kebijakan ini adalah penetapan harga eceran tertinggi. Melalui langkah tersebut maka pemerintah akan menetapkan berapa harga jual maksimum untuk
sebuah barang. Nantinya barang tersebut tidak akan dipatok dengan harga berlebihan karena telah ada batas yang ditetapkan.
Umumnya barang-barang yang memiliki harga eceran tertinggi berupa sembako dan obat-obatan. Pastinya kedua barang tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga
tidak boleh dijual dengan harga terlalu tinggi demi mendapatkan keuntungan besar dari pihak penjual. Langkah ini bisa membantu masyarakat untuk tidak ditipu oleh
pedagang nakal.
Berdasarkan informasi ini menunjukkan bahwa kebijakan ini memiliki peran penting sehingga harus diketahui sebelum terjun ke dunia trading. Karena indikator kebijakan
fiskal bisa memberikan pengaruh terhadap strategi yang diambil selama trading.