Pola Cypher pada trading didasarkan pada prinsip rasio Fibonacci, merupakan konsep kunci dalam analisis teknikal. Pola ini menggunakan rasio Fibonacci pada level
retracement dan perpanjangan tertentu untuk mengidentifikasi potensi titik reversal.
Pola Cypher memiliki struktur terdefinisi dengan jelas, mencakup lima titik utama X, A, B, C, dan D. Setiap titik ini memiliki peran tertentu dalam menentukan pola,
dan ada rasio Fibonacci khusus harus dipenuhi di setiap titik.
Pola Cypher pada Trading Hal-Hal Dasar yang Perlu Anda Tau
Pola Cypher pada trading membantu trader mengidentifikasi potensi reversal dalam pergerakan harga. Dengan mengamati formasi pola, khususnya di area Potensial Reversal Zone, trader dapat menentukan apakah harga kemungkinan besar akan berbalik arah.
1. Pola Cypher pada trading dasar pada prinsip rasio Fibonacci
Pola Cypher pada trading secara khusus memanfaatkan konsep rasio Fibonacci, berasal dari deret Fibonacci. Rasio-rasio ini, seperti 0.382, 0.618, 1.272, dan 1.414,
digunakan untuk mengukur retracement dan perpanjangan harga dalam pola Cypher.
Rasio retracement antara titik A dan B umumnya berada di kisaran 0.382 hingga 0.618. Sementara itu, rasio perpanjangan antara titik B dan C berkisar antara 1.272 dan
1.414. Penggunaan rasio-rasio ini memberikan landasan matematis.
Menggunakan level retracement dan perpanjangan Fibonacci untuk mengidentifikasi titik-titik kunci. Dengan memplot level-level ini pada grafik harga, dapat menentukan
apakah struktur Cypher terbentuk dan apakah harga berpotensi untuk melakukan reversal di area tertentu.
Area Potensial Reversal Zone adalah elemen kunci zona di sekitar titik D, di mana beberapa rasio Fibonacci dari retracement. PRZ menjadi area sangat penting untuk
diamati, karena potensial untuk terjadinya reversal harga tinggi di dalamnya.
2. Struktur yang terdefinisi dengan jelas
Titik X merupakan titik awal atau starting point pola Cypher pada trading. Harga bergerak dari titik ini untuk membentuk harga lebih kompleks. Pada Cypher, titik X
menjadi referensi awal untuk mengukur pergerakan harga menentukan arah pergerakan selanjutnya.
Titik A menandai akhir dari pergerakan awal (X-A) dan awal dari retracement pertama (A-B). Pada Cypher, retracement A-B biasanya harus berada dalam kisaran rasio
Fibonacci tertentu, seperti 0.382 hingga 0.618.
Titik B adalah titik perpanjangan pertama setelah retracement A-B. Perpanjangan B-C diukur dengan menggunakan rasio Fibonacci, terutama berkisar antara 1.272 hingga
1.414. Titik B menunjukkan bahwa harga mengalami perpanjangan dalam tren berlawanan.
Titik C menandai akhir dari perpanjangan (B-C) dan awal dari retracement kedua (C-D). Retracement C-D juga harus mematuhi rasio Fibonacci tertentu, seringkali antara
0.382 hingga 0.886 titik C memberikan indikasi bahwa harga kembali melakukan koreksi.
Titik D adalah titik akhir atau completion point harga berpotensi untuk berbalik arah atau melakukan reversal di sekitar titik D. Titik D sangat penting karena
merupakan area Potensial Reversal Zone (PRZ), di mana beberapa rasio Fibonacci dari retracement saling tumpang tindih.
3. Mengidentifikasi potensi reversal dalam pergerakan harga
POLA Cypher pada trading adalah harmonik secara khusus dirancang untuk memberikan sinyal potensi reversal dalam pergerakan harga. Dengan mengidentifikasi pada grafik,
trader dapat mengantisipasi perubahan arah tren.
Area PRZ merupakan zona kritis di mana harga berpotensi untuk melakukan reversal. Pada area ini, beberapa rasio Fibonacci dari retracement dan perpanjangan saling
tumpang tindih, menciptakan zona konfluen.
Trader tidak hanya mengandalkan Cypher itu sendiri, tetapi juga mencari konfirmasi tambahan di dalam area PRZ. Ini dapat melibatkan penggunaan indikator teknikal,
candlestick, atau sinyal lainnya untuk memvalidasi potensi reversal.
Dengan mengamati formasi dan menentukan lokasi area PRZ, trader dapat secara proaktif mengevaluasi potensi keuntungan dan risiko perdagangan. Menetapkan level stop-
loss dan take-profit disesuaikan dengan karakteristik dan zona reversal diidentifikasi.
Identifikasi dan perhatian pada PRZ tidak hanya memberikan sinyal reversal tetapi juga membantu trader memahami sentimen pasar. Saat harga mendekati area PRZ, trader
mengamati reaksi pasar terhadap zona tersebut, membantu mengidentifikasi kekuatan pembeli.
4. Dua Varian Bullish dan Bearish
Varian bullish dari pola Cypher pada trading terjadi dalam konteks uptrend atau pergerakan harga naik. Ini menandakan potensi pembalikan arah dari tren turun menjadi
tren naik. Formasi bullish pada grafik dapat menjadi sinyal bagi trader bahwa harga akan memantul.
Varian bearish terjadi dalam konteks downtrend atau pergerakan harga turun. Pada formasi bearish, menunjukkan potensi pembalikan arah dari tren naik menjadi tren
turun. Ini dapat memberikan sinyal kepada bahwa harga kemungkinan akan berbalik arah mengalami penurunan.
Kehadiran varian bullish bearish memberikan fleksibilitas kepada untuk mengidentifikasi peluang reversal di berbagai kondisi pasar. Baik pasar sedang naik bullish
maupun turun bearish, memberikan indikasi potensi perubahan arah harga.
Kemampuan beradaptasi dengan kondisi pasar berbeda membuatnya relevan dalam dinamika pasar selalu berubah. Trader dapat menggunakan varian bullish saat melihat uptrend
varian bearish ketika downtrend mendominasi.
Identifikasi varian bullish atau bearish membantu trader untuk menangkap pergeseran sentimen pasar. Pada kondisi uptrend, bullish dapat mengindikasikan potensi
penguatan pembeli, sementara downtrend, bearish menunjukkan kemungkinan kembalinya kekuatan penjual.
Trader sering menggunakan analisis tambahan untuk mengkonfirmasi sinyal diberikan oleh Cypher. Ini bisa mencakup penggunaan indikator teknikal, konfirmasi pola
candlestick, atau analisis fundamental.
5. Area Potensial Reversal Zone PRZ
Area Potensial Reversal Zone (PRZ) adalah zona di sekitar titik D pada Cypher di mana harga memiliki potensi untuk berbalik arah. Trader menganggap zona ini sebagai
area kritis karena di sini terdapat peluang besar untuk reversal harga signifikan.
Salah satu ciri khas dari PRZ adalah tumpang tindihnya beberapa rasio Fibonacci dari retracement perpanjangan. Rasio-rasio ini, seperti 0.382, 0.618, 1.272, dan 1.414,
saling bersilangan di area PRZ, menciptakan konfluen meningkatkan signifikansi zona tersebut.
Area PRZ seringkali dikonfirmasi oleh berbagai aspek teknis lainnya. Trader dapat mencari konfirmasi tambahan dari pola candlestick, indikator teknikal, level support
dan resistance, konfirmasi ini membantu meningkatkan keyakinan terhadap potensi reversal.
Karena beberapa rasio Fibonacci saling tumpang tindih di PRZ, ini menciptakan pertarungan antara pembeli dan penjual. Ketika harga mendekati zona ini, trader dapat
mengukur kemungkinan kekuatan pembeli atau penjual dominan.
Trader menggunakan area PRZ untuk menetapkan level stop-loss dan take-profit . Penempatan level stop-loss di luar zona ini dapat membantu melindungi modal jika
reversal tidak terjadi, sedangkan penempatan level take-profit didasarkan analisis potensi reversal.
Selain aspek teknis, trader juga dapat memperhatikan faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi zona PRZ. Berita fundamental atau peristiwa pasar tertentu dapat
memberikan konfirmasi tambahan terhadap pola Cypher pada trading.
6. Penggunaan sebagai alat konfirmasi
Penggunaan pola Cypher pada trading sebagai alat konfirmasi bertujuan untuk memperkuat sinyal reversal muncul dari analisis teknikal atau indikator lain. Memberikan
konfirmasi visual matematis terhadap potensi pembalikan arah harga.
Merupakan pola harmonik memiliki struktur matematis jelas didasarkan pada rasio Fibonacci. Sebagai alat konfirmasi, memberikan validasi bahwa struktur harga mematuhi
aturan harmonik tertentu, meningkatkan keyakinan trader terhadap reversal.
Penggunaan Cypher sebagai alat konfirmasi diselaraskan dengan analisis teknikal maka Anda memerlukan bimbingan dari broker forex terbaik yaitu Didimax. Anda dapat
mengonfirmasi sinyal dari indikator teknikal untuk memaksimalkan pola Cypher pada trading.