Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengenal Pola Hammer Candlestick Pada Saat Trading

Mengenal Pola Hammer Candlestick Pada Saat Trading

by Didimax Team

Pola hammer candlestick merupakan pola grafik di aset sekuritas yang menunjukkan ada harga lebih rendah dibandingkan pembukaannya. Disebut demikian karena memiliki bentuk seperti palu dengan bayangan candlesticknya berukuran 2 kali dari tubuh. 

Sebenarnya pola ini adalah pembalikan arah bullish yang muncul pada akhir sesi trend turun. Sebelum masuk ke dunia trading penting untuk Anda paham mengenai berbagai macam pola yang akan ditemui. 

Apalagi pola ini bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar. Banyaknya pola dalam bidang forex ini terkadang membuat trader baru kebingungan sehingga harus paham mengenai ciri-cirinya. 

Selain itu bagian badan pola hammer candlestick menggambarkan perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan. Tentunya masih banyak hal lain seputar pola ini yang harus diketahui sehingga bisa menggunakan secara maksimal.

 

Informasi Dasar Seputar Pola Hammer Candlestick

Pola hammer candlestick terjadi setelah koreksi harga selama beberapa waktu yang berarti muncul ketika downgrade yang menandakan bahwa market berbalik arah. Ketika berada di kondisi ini maka suplai aset diobral sehingga harga mengalami koreksi tetapi saat suplai aset berlimpah maka akan menggerus harga. 

Situasi ini tercermin dari bentuk gagang yang panjang di mana memberi sinyal bahwa Anda memang sengaja menekan agar semakin murah. Namun upaya ini akan digagalkan oleh kelompok pemborong yang memiliki amunisi untuk mengakumulasi aset ketika harganya mengalami penurunan. 

Volume permintaan dari kelompok Ini menimbulkan dinamika harga memantul kembali mendekati level pembukaan. Akibatnya berkisar di area pembukaan sehingga trader menganggap aksi akumulasi ini kemungkinan akan berlanjut. 

Nantinya aksi tersebut bisa efektif membuat penutupan menjadi tinggi dibandingkan pembukaan. Apalagi antara harga pembukaan dan penutupan ini adalah variabel pembentuk pola palu ini dan juga tercermin dari badan candlestick yang mirip dengan kepala martil. 

Karena menjadi cermin pembalikan harga banyak trader yang memanfaatkan pola hammer candlestick menjadi sinyal yang menandai awal trend bullish sehingga popularitasnya membuat banyak orang menjadikannya sebagai andalan. 

Ciri-Ciri yang Dimilikinya

Agar bisa membedakan antara pola hammer candlestick dengan yang lain maka harus mengetahui ciri-cirinya. Apalagi dalam dunia trading ada banyak sekali pattern digunakan sehingga tidak boleh tertukar. Berikut ciri-ciri dimiliki yaitu:

1. Ukuran badan

Pada pattern ini maka ukuran badannya kecil menggambarkan harga pembukaan dan penutup cenderung sama. Dengan kata lain pergerakan harga relatif stabil mengindikasikan bahwa tidak ada kesepakatan antara pembeli dan penjual selama periode tersebut. Karena sungguh bawahnya panjang maka menggambarkan harga berhasil rebound dan ditutup dekat dengan harga pembukaan.

2. Warna badan

Untuk warna pola hammer candlestick ini biasanya berwarna hijau atau merah di mana hijau menandakan adanya kenaikan harga. Artinya harga penutupan lebih tinggi dibandingkan pembukaan, menunjukkan pembeli berhasil mengambil alih kendali pasar dan mendorong harga sekarang ke atas harga penutupan lebih tinggi dibandingkan pembukaan. 

Apabila warna merah maka harga penutupan lebih rendah dibandingkan pembukaan yang berarti pembeli menerima tekanan jual tetapi tidak bisa menaikkan harga aset melewati pembukaan.

3. Bayangan candle

Untuk bahan bawah panjang dari pattern ini menggambarkan harga pembukaan sangat rendah tetapi penutupan berhasil rebound. Sedangkan bayangan atas biasanya lebih pendek bahkan ada tidak sama sekali yang berarti pembeli berhasil mengambil alih kendali pasar. Apabila bayangan atas lebih panjang maka ada tekanan jual kuat sehingga sinyal bullish menjadi lemah.

4. Bentuk

Untuk bentuknya terdiri dari satu badan kecil dengan bayangan bawah panjang. Setiap channel berisi informasi tentang pergerakan harga di periode waktu tertentu mulai dari harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, sampai penutupan. Pola-pola tertentu dari candle bisa dimanfaatkan untuk indikator dalam memprediksi pergerakan harga di masa akan datang.

Perbedaannya dengan Hanging Man

Sekilas antara pola hammer candlestick dengan hanging Man mirip tetapi ada perbedaan yang sangat jauh. Berikut beberapa perbedaan sehingga Anda tidak akan tertukar antara kedua hal ini di lapangan, yaitu:

1. Kemunculan candlestick

Perbedaan keduanya sudah pasti dari kemunculan di mana hammer bullish ada saat trend turun saat terkonfirmasi akan berbalik menjadi tren naik. Namun tidak menutup kemungkinan candle palu ini ada ketika trend naik sehingga disebut sebagai candlestick hammer bearish. Pola inilah disebut sebagai hanging man yang merupakan pattern pembalikan bearish dan menjadi penanda level resistance teratas.

2 sinyal diberikan

Mengetahui perbedaan antara hanging Man dengan pola hammer candlestick agar bisa mengetahui sinyal diberikan. Untuk pattern palu memberikan sinyal adanya trend pulih sedangkan hanging man menandakan trend bearish. Apabila salah mengartikan sinyal ini maka bisa memberikan pengaruh terhadap keberhasilan dalam penerapan strategi. 

3. Bentuk yang dimiliki 

Sebenarnya bentuk keduanya memiliki perbedaan Jika dilihat secara mendetail. Untuk pattern palu biasanya bayangan bawah memiliki panjang 2 sampai 3 kali dibandingkan bagian candle. Bahkan terdapat kasus tidak ada sama sekali bayangan atas. Selain itu bagian tumbuh candle berada di ujung atas rentang perdagangan yang lazimnya berwarna hijau. Sedangkan untuk hanging man biasanya berwarna merah. 

Strategi Dalam Memanfaatkan Pola Ini

Setelah paham mengenai perbedaan antara pola hammer candlestick dengan yang lain maka harus tahu bagaimana cara memanfaatkannya. Berapa strategi yang bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam memanfaatkan pattern ini sehingga tidak sia-sia kehadirannya. Berikut beberapa langkah tersebut yaitu:

1. Melakukan entri ketika konfirmasi candle

Pada saat memanfaatkannya maka harus sangat berhati-hati karena sering terjadi kondisi di mana pattern ini gagal menanjak dalam trading. Disarankan saat menggunakannya maka harus menunggu konfirmasi candle terbentuk yang ditandai dengan gap besar antara harga penutupan dengan pembukaan hari berikutnya.

Penting untuk Anda harus memasang posisi entri walaupun membuat kehilangan potensi keuntungan yang terjadi ketika pola ini terbentuk. Namun maka seperti ini jauh lebih aman daripada berada dalam pola palsu. 

2. Menentukan level exit

Sangat bijaksana jika Anda tidak entry sebelum mengetahui level exitnya. Namun sinyal pola ini belum memiliki fitur spesifik yang membantu dalam menemukan target profit. Jadi disarankan untuk memadukannya dengan analisis yang nda buat menggunakan metode analisis lain. 

Cara ini bisa membantu dalam menentukan level exit saat entry menggunakan pola ini. Pastinya Anda harus menguasai beberapa metode analisis agar menentukan langkah dengan tepat.

3. Melakukan stop loss di badan hammer

Melakukan stop loss terbaik pada area bawah badan atau di sekitar ekor candle. Apabila harga gagal memantul maka gap kerugian yang didapatkan hanya sebatas jarak antara dua candle saja. Jadi tidak boleh sembarangan dalam menentukan level stop loss agar meminimalisir kerugian berlebihan.

Dengan paham hal dasar ini maka diharapkan tidak melakukan kesalahan ketika memanfaatkannya dalam trading. Apalagi pola hammer candlestick memiliki ciri khas tersendiri sehingga mempermudah dalam mengenalinya di grafik harga nanti. 

Baca juga artikel kami mengenai: Panduan Trading Online