Sebagai seorang trader ada banyak pola yang bisa dipelajari untuk meningkatkan keuntungan, salah satunya
rising wedge pattern. Pola ini merupakan garis tren konvergen dan sering digunakan dalam analisa teknik sebagai indikasi dari pembalikan harga sebuah aset keuangan.
Umumnya rising wedge terbentuk berdasarkan harga aset pada periode tertentu. Jika memahami pola tersebut maka Anda bisa melihat potensi pembalikan harga pada suatu aset.
Pola ini juga sering kali digunakan untuk trading pada broker forex terbaik. Pattern ini bermanfaat sebagai tanda jeda dalam pergerakan tren harga yang sedang berlangsung.
Mengenal Apa Itu Rising Wedge Pattern
Rising wedge adalah pola grafik bearish dan akan muncul ketika harga sedang dalam keadaan tren menurun. Biasanya akan membentuk garis tren miring dan condong ke atas karena adanya konsolidasi antara support dengan resistance.
Posisi support akan mengalami garis kemiringan lebih drastis jika dibandingkan dengan resistance. Kondisi tersebut disebabkan karena harga titik paling rendah mulai menciptakan lower high dengan lebih cepat dan mendahului pembentukan resistance poin.
Pergerakan tersebut akan membuat para trader mengamati dan menunggu untuk melihat ke mana harga akan terbentuk selanjutnya. Rising wedge pattern juga sering kali dikategorikan sebagai salah satu pola pembalikan maupun lanjutan dari grafik falling wedge.
Grafik ini sering kali dijumpai ketika harga aset bergerak naik. Pattern ini cukup disukai para trader profesional, sebab ketika terjadi breakdown target pembalikan nilai akan tercapai jauh lebih cepat.
Jenis-jenis dari Rising Wedge Pattern
Pola ini terbagi ke dalam dua jenis yaitu reserval dan continuation. Sebagai seorang trader Anda perlu mengetahui jenis-jenis dari rising wedge agar dapat melakukan teknik analisa dengan baik dan benar.
1. Reversal
Pada dasarnya jenis pola ini akan mulai terbentuk ketika tren harga sedang dalam keadaan bullish kemudian harga mengalami konsolidasi dan membentuk rising wedge. Setelah itu harga akan kembali berbalik arah dan menjadi bearish.
2. Continuation
Sedangkan continuation akan terbentuk ketika tren harga dalam keadaan bearish dan menjadi konsolidasi. Kemudian harga akan menurun kembali dan melanjutkan tren sebelumnya.
Meski memiliki tingkat akurasi tinggi namun jenis pola ini masih sulit untuk bisa dikenali dengan akurat. Kondisi semacam ini disebabkan karena formasi grafik akan memberikan gambaran atas konsolidasi namun tidak dapat digunakan untuk momentum up side.
Karakteristik Pola Rising Wedge Pattern
Pada dasarnya pola ini akan terbentuk ketika harga bergerak naik serta berkonsolidasi dengan garis support dan resistance. Garis ini juga dikenal dengan kondisi bearish karena akan menciptakan tren kemiringan ke atas.
Grafik ini juga memiliki beberapa karakteristik utama yang menjadi ciri khas. Berikut merupakan beberapa kriteria pola rising wedge yang perlu dipahami para trader.
• Biasanya ditandai dengan garis tren selama kurun waktu 10 hingga 50 periode transaksi.
• Grafik ini dianggap sebagai irisan turun dan mempunyai tergantung terhadap arahnya.
• Memiliki rekam sejak agar para trader bisa memperkirakan pembalikan harga.
• Ketika terjadi breakdown pattern ini memiliki arah yang berlawanan dengan jenis wedge bahkan irisannya akan semakin curam. Sinyalnya juga akan jauh lebih akurat.
Kelebihan dan Kekurangan Rising Wedge Pattern
Keunggulan utama yang dimiliki oleh pola ini adalah dapat menunjukkan adanya pergerakan harga yang akan segera terjadi. Jadi Anda bisa dengan mudah mengetahui dan memprediksi perubahan harga aset.
Meski demikian pola ini juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya indikator secara teknis hanya akan memberikan sinyal. Jadi para trader membutuhkan indikator lain agar bisa mengetahui dengan jelas kondisi dari pergerakan harganya.
Jadi ketika ingin menggunakan pola ini pada broker forex Didimax Anda juga harus mengombinasikan dengan beberapa indikator lain. Dengan begitu maka grafik ini dapat memprediksi perubahan tren dengan tepat dan akurat.
Cara Memahami Pola Rising Wedge
Cara memahami grafik ini bisa dilakukan dengan semua pola pada lingkungan transaksi sideway. Grafik ini akan menjadi positif ketika semua tren menurun akibat aksi harga mengalami konektivitas tinggi yang meningkat.
Selain itu nilai yang bergerak mengecil pada titik tertentu juga akan menciptakan pola sepertiga pada rangkaian posisi terendah. Jadi para trader bisa mulai meningkatkan harga lebih tinggi untuk memicu terjadinya pola tersebut.
Namun ketika breakdown terjadi maka pembeli tidak bisa memanfaatkan momentum positif tersebut. Kemudian pola ini akan menjadi lebih sempit karena terdapat dua garis tren yang bertemu relatif lebih cepat.
Dengan mengetahui pola tersebut para trader bisa mengidentifikasi pattern pada
grafik pasar modal. Namun pastikan untuk selalu menerapkan ilmu trading dengan baik dan tepat. Setelah itu Anda bisa mengoptimalkan keuntungan dengan menerapkan rising wedge pattern.