Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Menggabungkan Order Block dengan Indikator Teknikal (RSI, MACD, dsb.)

Menggabungkan Order Block dengan Indikator Teknikal (RSI, MACD, dsb.)

by Rizka

Menggabungkan Order Block dengan Indikator Teknikal (RSI, MACD, dsb.)

Dalam dunia trading forex, para trader terus mencari strategi terbaik untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko. Salah satu pendekatan yang semakin populer belakangan ini adalah penggunaan order block dalam analisis harga. Namun, untuk meningkatkan akurasi dan efektivitasnya, order block sering kali dikombinasikan dengan indikator teknikal seperti RSI, MACD, dan indikator lainnya. Kombinasi ini tidak hanya memperkuat sinyal trading, tetapi juga membantu trader dalam mengambil keputusan yang lebih objektif.

Apa Itu Order Block?

Sebelum masuk ke pembahasan lebih dalam, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu order block. Secara sederhana, order block adalah area di chart yang menunjukkan konsolidasi harga sebelum terjadi pergerakan besar. Area ini biasanya menunjukkan jejak dari institusi besar (smart money) yang menempatkan pesanan dalam jumlah besar. Order block dapat dikenali sebagai area di mana harga cenderung mengalami reaksi kuat – entah itu penolakan (rejection) atau penerusan tren.

Order block sering kali muncul di sekitar support dan resistance penting, serta sebelum breakout signifikan. Trader yang mampu mengidentifikasi order block dengan tepat bisa mendapatkan keuntungan besar dengan masuk posisi di harga yang “diinginkan oleh institusi besar”.

Namun, karena sifatnya yang subjektif, penting bagi trader untuk menambahkan konfirmasi tambahan – dan inilah peran indikator teknikal.

Mengapa Perlu Menggabungkan Order Block dengan Indikator?

Walaupun order block memberikan gambaran tentang potensi area penting di market, sinyal yang muncul dari order block bisa bersifat ambigu. Dengan menggabungkan indikator teknikal, trader bisa:

  1. Memvalidasi sinyal dari order block

  2. Meningkatkan tingkat akurasi entry dan exit

  3. Membantu mengelola risiko lebih baik

  4. Menentukan momentum dan kekuatan tren

Berikut ini beberapa indikator teknikal populer yang bisa dikombinasikan dengan order block:

1. Relative Strength Index (RSI)

RSI adalah indikator osilator yang mengukur kekuatan tren berdasarkan kecepatan dan perubahan harga. RSI digunakan untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual).

Cara menggabungkan RSI dengan order block:

  • Saat harga menyentuh order block supply, dan RSI menunjukkan kondisi overbought (di atas 70), maka kemungkinan besar harga akan mengalami penurunan dari area tersebut.

  • Sebaliknya, jika harga mencapai order block demand, dan RSI berada di level oversold (di bawah 30), ini memberikan sinyal potensial bahwa harga akan memantul naik.

Contoh penggunaan:

Misalkan harga GBP/USD turun dan mencapai area demand yang sudah teridentifikasi sebagai order block. Pada saat yang sama, RSI menunjukkan level 28. Ini menjadi sinyal tambahan bahwa potensi reversal bisa terjadi, dan trader bisa mempertimbangkan entry buy dengan konfirmasi candlestick.

2. Moving Average Convergence Divergence (MACD)

MACD adalah indikator momentum yang menunjukkan hubungan antara dua moving average. Indikator ini sangat berguna untuk mengidentifikasi arah tren, kekuatan tren, dan potensi pembalikan arah.

Cara menggabungkan MACD dengan order block:

  • Jika harga berada di order block supply, dan MACD menunjukkan sinyal bearish (MACD line memotong signal line ke bawah), maka kemungkinan besar harga akan turun.

  • Jika harga menyentuh order block demand, dan MACD menunjukkan sinyal bullish (MACD line memotong signal line ke atas), maka ada potensi harga akan naik.

Contoh penggunaan:

Harga EUR/USD menyentuh area order block demand yang terbentuk pada time frame H4. Pada saat bersamaan, MACD line memotong signal line dari bawah ke atas, dan histogram mulai positif. Kombinasi ini bisa menjadi sinyal buy yang kuat.

3. Moving Average (MA)

Moving Average membantu trader memahami arah tren dan potensi support/resistance dinamis. Ketika harga mendekati order block dan juga bersinggungan dengan moving average tertentu (misalnya EMA 50), maka kekuatan sinyal menjadi lebih kuat.

Cara menggabungkan:

  • Gunakan MA sebagai konfirmasi arah tren utama.

  • Jika harga menyentuh order block demand dan juga berada di atas EMA 50, maka bias tetap bullish dan peluang entry buy meningkat.

  • Sebaliknya, jika harga berada di bawah MA dan menyentuh order block supply, maka validasi sinyal sell lebih kuat.

4. Fibonacci Retracement

Fibonacci Retracement digunakan untuk mengidentifikasi potensi level koreksi harga sebelum melanjutkan tren utama. Level 61.8%, 50%, dan 38.2% adalah area yang sering diamati.

Cara menggabungkan:

Jika order block berada pada area yang juga bertepatan dengan level Fibonacci retracement penting, maka probabilitas terjadinya reaksi harga di area tersebut meningkat.

Contohnya: harga USD/JPY retrace ke level 61.8% dan juga menyentuh area order block yang terbentuk sebelumnya. Ini dapat menjadi sinyal untuk entry mengikuti arah tren sebelumnya.

5. Volume

Volume adalah indikator yang sering diabaikan oleh trader retail, padahal sangat penting. Volume bisa memberikan konfirmasi apakah pergerakan harga yang terjadi benar-benar didukung oleh aktivitas pasar yang tinggi atau tidak.

Cara menggabungkan:

  • Jika harga menyentuh order block dan disertai dengan lonjakan volume yang tinggi, maka besar kemungkinan reaksi harga akan signifikan.

  • Volume rendah di sekitar order block bisa menandakan false breakout.

Strategi Trading: Contoh Kombinasi Praktis

Untuk menerapkan semua kombinasi ini dalam strategi nyata, berikut langkah-langkahnya:

  1. Identifikasi order block di time frame H4 atau D1 untuk mendapatkan area supply/demand yang valid.

  2. Lihat konfirmasi indikator teknikal seperti RSI, MACD, atau MA di time frame H1 atau H4.

  3. Tunggu pola candlestick konfirmasi seperti engulfing, pin bar, atau doji sebagai trigger entry.

  4. Kelola risiko dengan menentukan stop loss di luar order block dan target profit di level resistance/support berikutnya.

  5. Gunakan volume dan Fibonacci sebagai filter tambahan untuk meningkatkan probabilitas.

Kesimpulan

Menggabungkan order block dengan indikator teknikal merupakan pendekatan yang cerdas dan efektif untuk meningkatkan akurasi dalam trading forex. Order block memberikan konteks “jejak institusi”, sementara indikator teknikal memberikan konfirmasi objektif berdasarkan data harga dan volume. Kombinasi keduanya memungkinkan trader untuk mengambil keputusan yang lebih tepat, disiplin, dan terukur.

Namun, seperti strategi lainnya, penting untuk menguji metode ini terlebih dahulu di akun demo dan memastikan bahwa Anda benar-benar memahami cara membaca order block dan menggunakan indikator secara efektif. Jangan lupa, kedisiplinan dan manajemen risiko tetap menjadi kunci utama dalam jangka panjang.


Ingin mempelajari lebih dalam tentang strategi menggabungkan order block dan indikator teknikal secara langsung dari mentor profesional? Bergabunglah bersama ribuan trader lainnya di program edukasi Didimax, broker forex lokal terpercaya yang sudah berizin resmi BAPPEBTI. Di sana, kamu bisa mengikuti kelas online maupun offline, belajar langsung dari trader berpengalaman, dan mendapatkan bimbingan setiap hari secara gratis.

Jangan lewatkan kesempatan untuk naik level dalam dunia trading! Daftar sekarang juga melalui website resmi www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading kamu dengan strategi yang terbukti efektif dan komunitas yang solid!