Pivot point adalah salah satu alat analisis teknikal yang sering digunakan oleh trader untuk menentukan level support dan resistance yang potensial dalam pasar forex. Teknik ini sangat berguna, terutama untuk trader yang menginginkan cara yang sederhana namun efektif dalam menentukan level-level penting pada grafik harga. Salah satu aplikasi utama dari pivot point adalah untuk membantu trader menentukan target profit yang realistis selama melakukan transaksi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai apa itu pivot point, cara menghitung pivot point, dan bagaimana cara menggunakannya untuk menentukan target profit dalam trading forex. Kita juga akan melihat bagaimana pivot point dapat mengoptimalkan keputusan trading dan meningkatkan peluang keuntungan.
Apa Itu Pivot Point?
Pivot point adalah level harga yang dihitung menggunakan harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan dari periode sebelumnya (biasanya pada timeframe harian). Pivot point berfungsi sebagai acuan bagi trader untuk mengidentifikasi level support dan resistance potensial, yang kemudian digunakan untuk merencanakan posisi buy atau sell.
Pivot point pertama kali dikenal oleh trader profesional di pasar saham, namun kini sudah menjadi salah satu alat yang paling populer di pasar forex, terutama di kalangan trader yang melakukan trading intraday atau scalping. Dengan menggunakan pivot point, trader dapat menentukan level entry, stop loss, dan target profit berdasarkan level-level harga yang dianggap signifikan.
Bagaimana Cara Menghitung Pivot Point?
Untuk menghitung pivot point, trader dapat menggunakan rumus dasar yang sederhana. Berikut adalah rumus untuk menghitung pivot point (PP) dan level-level support dan resistance:
Setelah pivot point dihitung, trader dapat menghitung level-level support dan resistance berikutnya dengan menggunakan rumus tambahan:
- Resistance 1 (R1) = (2 * PP) - Low
- Support 1 (S1) = (2 * PP) - High
- Resistance 2 (R2) = PP + (High - Low)
- Support 2 (S2) = PP - (High - Low)
- Resistance 3 (R3) = High + 2(PP - Low)
- Support 3 (S3) = Low - 2(High - PP)
Dengan menggunakan rumus-rumus ini, trader dapat menentukan level-level penting yang akan digunakan sebagai acuan dalam trading.
Menggunakan Pivot Point untuk Menentukan Target Profit
Salah satu cara paling efektif untuk menggunakan pivot point dalam trading forex adalah dengan menggunakannya untuk menentukan target profit. Biasanya, level-level support dan resistance yang dihitung dari pivot point digunakan untuk memprediksi ke mana harga bisa bergerak dalam jangka pendek.
Berikut adalah cara menggunakan pivot point untuk menentukan target profit dalam trading forex:
1. Menetapkan Target Profit Berdasarkan Resistance dan Support
Saat membuka posisi buy, trader bisa menargetkan Resistance 1 (R1) atau Resistance 2 (R2) sebagai target profit. Begitu harga mencapai level resistance tersebut, ada kemungkinan harga akan mengalami penurunan atau konsolidasi. Sebaliknya, ketika membuka posisi sell, trader bisa menetapkan target profit pada Support 1 (S1) atau Support 2 (S2), dengan asumsi bahwa harga akan berbalik naik setelah mencapai level support tersebut.
Contoh:
- Posisi Buy: Jika pivot point dihitung dan Resistance 1 (R1) berada di 1.2150, trader dapat menargetkan 1.2150 sebagai target profit.
- Posisi Sell: Jika pivot point menunjukkan Support 1 (S1) di 1.2050, trader dapat menargetkan 1.2050 sebagai target profit.
2. Menyesuaikan Target Profit dengan Volatilitas Pasar
Saat menggunakan pivot point untuk menentukan target profit, penting juga untuk mempertimbangkan volatilitas pasar. Pada pasar yang sangat volatile, harga dapat menembus level support atau resistance lebih cepat, dan target profit yang lebih besar mungkin bisa dicapai. Sebaliknya, pada pasar yang lebih tenang, target profit yang lebih kecil mungkin lebih realistis.
Trader bisa menggunakan indikator volatilitas seperti Average True Range (ATR) untuk membantu menyesuaikan target profit sesuai dengan kondisi pasar. ATR memberikan gambaran tentang seberapa besar pergerakan harga rata-rata dalam periode tertentu, yang bisa membantu trader mengatur target profit yang sesuai dengan kondisi pasar saat itu.
3. Menentukan Risk-to-Reward Ratio
Salah satu faktor penting dalam menentukan target profit adalah risk-to-reward ratio (rasio risiko terhadap keuntungan). Trader yang sukses selalu menjaga rasio risiko dan keuntungan mereka seimbang, dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih besar daripada kerugian.
Sebagai contoh, jika trader memasuki posisi buy pada harga 1.2100 dengan stop loss di 1.2050 dan target profit di 1.2200, maka rasio risiko terhadap keuntungan adalah 1:2 (risiko 50 pips untuk mendapatkan keuntungan 100 pips). Rasio ini dapat membantu trader menentukan apakah transaksi tersebut layak atau tidak.
4. Menggunakan Multiple Time Frame
Untuk meningkatkan keakuratan dalam menentukan target profit, banyak trader menggunakan pendekatan multiple time frame. Dengan melihat pivot point pada berbagai time frame (misalnya, 15 menit, 1 jam, dan 4 jam), trader dapat mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai level support dan resistance yang lebih kuat. Hal ini dapat membantu trader memilih target profit yang lebih realistis dan mengurangi kemungkinan terjadinya slippage.
5. Mengatur Target Profit Dinamis
Selain menggunakan pivot point statis, trader juga dapat mengatur target profit secara dinamis. Misalnya, ketika harga bergerak lebih jauh ke arah yang diinginkan, trader dapat menaikkan level target profit sesuai dengan pergerakan pasar. Ini memungkinkan trader untuk memanfaatkan potensi keuntungan lebih besar jika pasar bergerak lebih jauh dari yang diperkirakan.
Keuntungan Menggunakan Pivot Point untuk Menentukan Target Profit
Menggunakan pivot point untuk menentukan target profit memiliki beberapa keuntungan:
-
Sederhana dan Mudah Dipahami: Pivot point adalah alat yang sangat mudah digunakan dan tidak memerlukan banyak indikator atau rumus yang rumit. Cukup dengan menghitung level support dan resistance, trader dapat dengan cepat menentukan target profit.
-
Memberikan Level yang Relevan: Pivot point memberikan level-level harga yang relevan berdasarkan harga pasar sebelumnya, yang sering kali bertindak sebagai titik-titik pembalikan atau kelanjutan harga.
-
Dapat Digunakan untuk Semua Jenis Pasar: Pivot point dapat digunakan untuk berbagai instrumen trading, termasuk forex, saham, dan komoditas. Hal ini membuatnya menjadi alat yang fleksibel bagi berbagai jenis trader.
-
Meningkatkan Kepercayaan Diri: Dengan menggunakan pivot point, trader dapat merasa lebih yakin dalam menetapkan target profit karena mereka didasarkan pada perhitungan teknikal yang konkret.
Kesimpulan
Pivot point adalah alat yang sangat berguna dalam trading forex untuk membantu trader menentukan level support dan resistance yang potensial. Dengan menggunakannya untuk menentukan target profit, trader dapat merencanakan posisi mereka dengan lebih baik dan meningkatkan peluang keuntungan. Menggunakan pivot point bersama dengan indikator lain seperti ATR dan risk-to-reward ratio akan semakin meningkatkan akurasi dalam trading.
Apabila Anda tertarik untuk lebih memahami dan memanfaatkan pivot point serta berbagai alat teknikal lainnya dalam trading forex, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Di sana, Anda akan belajar bagaimana cara membaca pasar, menggunakan pivot point dengan lebih efektif, dan strategi trading lainnya yang dapat membantu Anda meraih kesuksesan.
Tidak ada waktu yang lebih baik daripada sekarang untuk mengasah keterampilan trading Anda. Daftar sekarang di www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan Anda menuju trader yang lebih cerdas dan berpengalaman.