Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Menggunakan Shooting Star Saat Breakout di Forex

Menggunakan Shooting Star Saat Breakout di Forex

by Iqbal

Dalam dunia trading forex, breakout merupakan salah satu momen yang banyak ditunggu oleh para trader. Breakout terjadi ketika harga menembus level support atau resistance yang kuat, sering kali menandakan awal dari tren yang baru. Namun, tidak semua breakout berlanjut menjadi tren yang kuat; ada juga yang merupakan false breakout. Oleh karena itu, memahami pola candlestick yang dapat mengkonfirmasi breakout yang valid sangatlah penting. Salah satu pola candlestick yang sering digunakan dalam strategi breakout adalah Shooting Star.

Apa Itu Shooting Star?

Shooting Star adalah pola candlestick yang menunjukkan potensi pembalikan arah harga setelah terjadi kenaikan. Ciri utama dari pola ini adalah memiliki ekor atas yang panjang dengan badan kecil di bagian bawah, serta sedikit atau tanpa ekor bawah. Pola ini terbentuk ketika harga sempat naik tinggi tetapi akhirnya ditutup dekat harga pembukaan, yang menandakan tekanan jual yang kuat.

Dalam konteks breakout, Shooting Star bisa menjadi indikator yang sangat berguna untuk mengidentifikasi apakah breakout yang terjadi memiliki kekuatan untuk berlanjut atau justru akan berbalik arah. Jika pola ini muncul tepat setelah harga menembus resistance dan kemudian harga kembali turun, ini bisa menjadi tanda bahwa breakout tersebut lemah dan berpotensi gagal.

Bagaimana Menggunakan Shooting Star Saat Breakout?

Agar bisa memanfaatkan pola Shooting Star secara efektif dalam strategi trading breakout, ada beberapa langkah yang bisa diikuti:

  1. Identifikasi Breakout Pastikan harga telah menembus level resistance dengan volume yang tinggi. Volume tinggi sering kali menjadi konfirmasi awal bahwa breakout memiliki kekuatan.

  2. Perhatikan Terbentuknya Pola Shooting Star Setelah breakout, amati formasi candlestick pada time frame yang relevan, misalnya 15 menit atau 1 jam untuk trading jangka pendek, atau 4 jam hingga harian untuk trading jangka panjang. Jika terbentuk pola Shooting Star, ini bisa menjadi tanda awal bahwa harga akan berbalik arah.

  3. Konfirmasi dengan Indikator Teknis Gunakan indikator tambahan seperti Relative Strength Index (RSI) atau Moving Average Convergence Divergence (MACD) untuk melihat apakah ada tanda-tanda overbought atau divergensi yang mendukung sinyal dari Shooting Star.

  4. Eksekusi Trading Jika Shooting Star terkonfirmasi dan didukung oleh indikator lain, trader dapat mempertimbangkan untuk mengambil posisi sell dengan stop loss di atas ekor Shooting Star. Sebaliknya, jika breakout tetap kuat dan harga terus naik, trader dapat menunggu sinyal yang lebih jelas sebelum masuk ke pasar.

Contoh Kasus Penggunaan Shooting Star Saat Breakout

Misalkan harga EUR/USD sedang bergerak dalam tren naik dan akhirnya menembus resistance di level 1.1000. Breakout ini disertai dengan lonjakan volume, yang menandakan minat beli yang tinggi. Namun, setelah beberapa candle bullish, terbentuklah candlestick Shooting Star di area 1.1050 dengan ekor atas yang panjang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun harga sempat naik lebih tinggi, tekanan jual mulai meningkat.

Jika trader mengonfirmasi dengan RSI yang menunjukkan kondisi overbought di atas level 70 dan MACD yang mulai menunjukkan divergensi negatif, maka ada kemungkinan besar harga akan berbalik turun. Trader dapat mengambil posisi sell setelah harga turun di bawah low dari Shooting Star, dengan stop loss di atas ekor candlestick. Target profit bisa diletakkan di area support terdekat atau berdasarkan perhitungan risk-reward yang sesuai.

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Shooting Star dalam Trading Breakout

Kelebihan:

  • Memberikan sinyal dini tentang potensi false breakout.

  • Mudah diidentifikasi dan dikombinasikan dengan indikator lain.

  • Dapat digunakan di berbagai time frame dan pasangan mata uang.

Kekurangan:

  • Tidak selalu memberikan sinyal yang akurat jika digunakan tanpa konfirmasi tambahan.

  • Bisa memberikan false signal di pasar dengan volatilitas tinggi.

  • Membutuhkan pemahaman mendalam tentang price action agar penggunaannya lebih efektif.

Kesimpulan

Shooting Star adalah salah satu pola candlestick yang dapat membantu trader dalam mengidentifikasi apakah breakout yang terjadi valid atau hanya jebakan pasar. Dengan mengkombinasikannya dengan indikator teknikal dan analisis volume, trader bisa meningkatkan peluang untuk mengambil keputusan trading yang lebih baik. Namun, seperti strategi lainnya, penting untuk selalu menguji metode ini di akun demo terlebih dahulu sebelum menerapkannya di akun real.

Jika Anda ingin belajar lebih dalam tentang strategi trading forex, termasuk cara membaca pola candlestick seperti Shooting Star dengan lebih akurat, bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan bimbingan dari para mentor profesional serta materi edukasi yang dapat membantu Anda menjadi trader yang lebih handal dan percaya diri dalam menghadapi pasar forex yang dinamis.