Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Menggunakan Teknik Intermarket Analysis untuk Prediksi Forex

Menggunakan Teknik Intermarket Analysis untuk Prediksi Forex

by Iqbal

Menggunakan Teknik Intermarket Analysis untuk Prediksi Forex

Dalam dunia trading forex, memahami pergerakan harga mata uang bukanlah hal yang sederhana. Pasar valuta asing (forex) dipengaruhi oleh begitu banyak faktor eksternal, mulai dari kondisi ekonomi, kebijakan moneter, politik, hingga psikologi pasar. Salah satu pendekatan yang dianggap cukup efektif dalam membaca arah pergerakan pasar adalah Intermarket Analysis. Teknik ini membantu trader untuk menghubungkan hubungan antar pasar, sehingga mampu memprediksi potensi pergerakan harga di masa depan.

Intermarket Analysis pertama kali dipopulerkan oleh John Murphy, seorang analis teknikal terkemuka. Ia menjelaskan bahwa tidak ada pasar yang berdiri sendiri. Semua pasar saling terkait dan saling memengaruhi. Dengan kata lain, pergerakan harga emas bisa memengaruhi dolar AS, pergerakan obligasi bisa memengaruhi saham, dan begitu seterusnya. Konsep inilah yang kemudian banyak digunakan oleh trader profesional untuk memperdalam analisis mereka sebelum melakukan entry di pasar forex.

Apa Itu Intermarket Analysis?

Intermarket Analysis adalah metode analisis yang mempelajari hubungan antar berbagai pasar finansial, seperti saham, obligasi, komoditas, dan mata uang. Tujuan utamanya adalah untuk memahami bagaimana hubungan antar instrumen tersebut bisa memberikan gambaran yang lebih luas tentang arah pergerakan pasar forex.

Misalnya, ketika harga minyak dunia naik tajam, hal ini biasanya memberikan dampak positif terhadap mata uang negara pengekspor minyak, seperti Dolar Kanada (CAD). Sebaliknya, kenaikan harga minyak seringkali memberikan tekanan pada negara pengimpor minyak besar seperti Jepang, yang berimbas pada melemahnya Yen (JPY).

Dengan pemahaman semacam ini, trader bisa membuat prediksi yang lebih akurat, bukan hanya berdasarkan analisis teknikal semata, tetapi juga melalui hubungan lintas pasar.

Mengapa Intermarket Analysis Penting untuk Trader Forex?

Banyak trader pemula sering kali hanya fokus pada grafik harga mata uang tertentu, tanpa melihat gambaran besar yang memengaruhi pergerakan pasar. Padahal, forex tidak bergerak secara acak, melainkan dipengaruhi oleh faktor eksternal yang nyata.

Intermarket Analysis membantu trader untuk:

  1. Melihat gambaran makroekonomi yang lebih luas
    Dengan memahami hubungan antar pasar, trader bisa mengantisipasi dampak dari rilis data ekonomi, harga komoditas, hingga perubahan suku bunga.

  2. Mengantisipasi potensi pergerakan pasar
    Jika harga emas naik tajam, trader dapat bersiap bahwa Dolar AS mungkin akan melemah, karena biasanya emas bergerak berlawanan arah dengan USD.

  3. Mengurangi risiko trading
    Dengan memiliki gambaran lintas pasar, trader bisa lebih hati-hati dalam menempatkan posisi dan menghindari sinyal palsu.

  4. Memperkuat strategi trading
    Kombinasi analisis teknikal, fundamental, dan intermarket akan menciptakan strategi yang lebih solid dibanding hanya mengandalkan satu pendekatan saja.

Hubungan Antar Pasar dalam Intermarket Analysis

Untuk menggunakan Intermarket Analysis dalam forex, trader harus memahami pola hubungan antar pasar berikut:

1. Saham dan Mata Uang

Pasar saham yang menguat biasanya mencerminkan kondisi ekonomi yang stabil. Hal ini bisa membuat mata uang negara tersebut lebih kuat. Sebaliknya, jika pasar saham jatuh, investor cenderung mencari aset yang lebih aman, sehingga mata uang negara berkembang bisa melemah.

2. Obligasi dan Mata Uang

Obligasi sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Jika yield obligasi AS naik, biasanya Dolar AS ikut menguat karena investor global masuk ke pasar obligasi AS. Sebaliknya, penurunan yield sering kali menekan USD.

3. Komoditas dan Mata Uang

Komoditas seperti emas, minyak, dan tembaga memiliki hubungan erat dengan beberapa mata uang.

  • Emas biasanya berlawanan arah dengan USD.

  • Minyak sangat memengaruhi CAD, karena Kanada adalah pengekspor minyak besar.

  • Harga komoditas yang naik cenderung menguntungkan negara pengekspor, namun merugikan negara pengimpor.

4. Hubungan Antar Mata Uang

Banyak pasangan mata uang yang saling berkorelasi. Contohnya, EUR/USD dan GBP/USD sering bergerak searah, sementara USD/JPY sering kali berlawanan dengan harga emas. Dengan memahami korelasi ini, trader bisa mengurangi risiko menempatkan posisi yang saling bertentangan.

Contoh Penerapan Intermarket Analysis

Mari kita ambil sebuah contoh:

  • Harga minyak dunia naik drastis akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

  • Kondisi ini biasanya membuat CAD menguat, karena Kanada sebagai pengekspor minyak mendapatkan keuntungan.

  • Di sisi lain, Jepang sebagai pengimpor minyak besar kemungkinan akan mengalami tekanan pada ekonominya, sehingga JPY melemah.

  • Dengan informasi ini, trader bisa memperhatikan pasangan seperti USD/CAD atau CAD/JPY untuk mencari peluang entry.

Contoh lainnya: ketika harga emas melonjak, biasanya investor global mengurangi kepemilikan USD karena emas dianggap sebagai aset safe haven. Hal ini membuka peluang trading di pasangan EUR/USD atau XAU/USD.

Kelebihan dan Kekurangan Intermarket Analysis

Kelebihan:

  1. Memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi pasar.

  2. Membantu trader mengambil keputusan yang lebih informatif.

  3. Bisa digunakan untuk konfirmasi sinyal dari analisis teknikal maupun fundamental.

Kekurangan:

  1. Membutuhkan pemahaman yang luas tentang berbagai instrumen keuangan.

  2. Hubungan antar pasar tidak selalu konsisten, terkadang bisa berubah karena faktor politik atau krisis global.

  3. Bisa menjadi terlalu kompleks bagi trader pemula jika tidak digunakan dengan tepat.

Tips Menggunakan Intermarket Analysis dalam Trading Forex

  1. Pahami korelasi utama antara komoditas, saham, obligasi, dan mata uang.

  2. Ikuti berita ekonomi global karena peristiwa besar bisa mengubah pola hubungan antar pasar.

  3. Gunakan sebagai konfirmasi, bukan sebagai satu-satunya dasar pengambilan keputusan.

  4. Kombinasikan dengan analisis teknikal dan fundamental agar strategi lebih seimbang.

  5. Lakukan backtesting untuk melihat apakah korelasi historis masih relevan dengan kondisi pasar saat ini.

Kesimpulan

Intermarket Analysis adalah salah satu teknik analisis yang sangat bermanfaat dalam trading forex. Dengan memahami hubungan antar pasar—saham, obligasi, komoditas, dan mata uang—trader bisa mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai potensi arah pergerakan harga. Meskipun teknik ini membutuhkan pemahaman mendalam dan analisis yang lebih kompleks, hasilnya bisa membantu trader mengurangi risiko dan meningkatkan peluang profit.

Menggunakan Intermarket Analysis bukan berarti meninggalkan analisis teknikal atau fundamental. Justru, teknik ini sebaiknya dijadikan sebagai pelengkap untuk memperkuat strategi trading secara keseluruhan.


Jika Anda ingin lebih memahami bagaimana menerapkan teknik Intermarket Analysis secara praktis dalam trading forex, Anda bisa mempelajarinya bersama mentor berpengalaman. Dengan bimbingan yang tepat, Anda akan lebih mudah memahami hubungan antar pasar, mengidentifikasi peluang trading, dan mengembangkan strategi yang sesuai dengan gaya Anda.

Di www.didimax.co.id, tersedia program edukasi trading forex yang dirancang khusus untuk membantu trader pemula hingga berpengalaman. Dengan materi lengkap, pendampingan profesional, serta komunitas yang aktif, Anda akan mendapatkan bekal yang kuat untuk menghadapi pasar forex dengan percaya diri. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar lebih dalam dan meningkatkan kualitas trading Anda.