
Menggunakan Teknik Measured Move untuk Menentukan Target Harga
Dalam dunia trading forex, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh para trader adalah menentukan target harga yang realistis. Banyak trader pemula hanya berfokus pada entry point atau sinyal masuk ke pasar, namun sering kali bingung saat menentukan kapan harus keluar. Padahal, keputusan untuk menutup posisi atau mengambil keuntungan sama pentingnya dengan momen membuka posisi. Salah satu metode yang dapat membantu trader dalam hal ini adalah teknik measured move. Metode ini cukup populer digunakan oleh para analis teknikal karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai potensi pergerakan harga berikutnya berdasarkan pola pergerakan sebelumnya.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai apa itu teknik measured move, bagaimana cara mengidentifikasinya, strategi penerapannya, serta kelebihan dan kekurangannya. Dengan pemahaman yang baik, trader dapat memanfaatkan teknik ini untuk menentukan target harga yang lebih terukur dan meningkatkan peluang profit.
Apa Itu Teknik Measured Move?
Teknik measured move adalah pendekatan analisis teknikal yang digunakan untuk memperkirakan potensi target harga dengan mengukur panjang pergerakan harga sebelumnya, lalu memproyeksikannya ke arah pergerakan berikutnya. Konsep dasarnya cukup sederhana: apa yang sudah terjadi di masa lalu kemungkinan besar akan kembali terjadi dengan skala yang mirip.
Sebagai contoh, jika harga suatu pasangan mata uang naik sejauh 200 pip dalam sebuah tren, lalu mengalami konsolidasi atau koreksi, measured move mengasumsikan bahwa setelah harga melanjutkan tren, kemungkinan besar pergerakan selanjutnya juga akan mendekati 200 pip. Dengan demikian, trader dapat mengestimasi target harga berdasarkan panjang pergerakan pertama.
Teknik ini sering digunakan dalam berbagai bentuk chart pattern seperti flag, pennant, head and shoulders, atau bahkan breakout dari range. Dengan bantuan measured move, trader tidak hanya melihat arah harga, tetapi juga memiliki perkiraan seberapa jauh harga akan bergerak.
Komponen Utama dalam Measured Move
Untuk memahami measured move, trader perlu memperhatikan tiga komponen utama yang biasanya membentuk pola ini:
-
Kaki Pertama (Leg 1)
Merupakan pergerakan harga awal yang cukup signifikan, bisa berupa tren naik (bullish leg) atau tren turun (bearish leg). Panjang kaki pertama inilah yang akan dijadikan acuan untuk menghitung target harga selanjutnya.
-
Fase Koreksi atau Konsolidasi
Setelah pergerakan tajam, harga biasanya tidak bergerak lurus ke satu arah saja. Ada masa jeda berupa konsolidasi, retracement, atau sideways. Fase inilah yang memisahkan kaki pertama dengan kaki kedua.
-
Kaki Kedua (Leg 2)
Pergerakan lanjutan yang terjadi setelah konsolidasi. Dalam measured move, panjang kaki kedua biasanya sebanding dengan panjang kaki pertama, sehingga trader bisa memproyeksikan target harga berdasarkan pergerakan sebelumnya.
Dengan memahami ketiga komponen tersebut, trader dapat mengidentifikasi potensi measured move pada grafik harga dan menggunakannya untuk menentukan level take profit.
Cara Menggunakan Teknik Measured Move
Penerapan teknik ini sebenarnya tidak terlalu rumit, namun tetap membutuhkan ketelitian dan disiplin. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menggunakan measured move:
-
Identifikasi Kaki Pertama
Cari pergerakan harga signifikan, baik naik maupun turun, yang terlihat jelas pada chart. Pastikan pergerakan tersebut lebih panjang dibandingkan fluktuasi normal.
-
Tentukan Fase Koreksi
Amati area di mana harga mulai melambat, melakukan konsolidasi, atau retracement. Pola seperti flag, pennant, atau segitiga biasanya muncul di fase ini.
-
Ukur Panjang Kaki Pertama
Gunakan tools pengukuran di platform trading untuk menghitung berapa pip panjang pergerakan pertama.
-
Proyeksikan Panjang ke Kaki Kedua
Dari titik akhir fase konsolidasi, proyeksikan panjang kaki pertama ke arah tren selanjutnya. Level inilah yang menjadi perkiraan target harga.
-
Konfirmasi dengan Indikator Lain
Agar lebih valid, kombinasikan measured move dengan indikator lain seperti moving average, Fibonacci retracement, atau level support dan resistance.
Contoh Penerapan Measured Move
Bayangkan sebuah pasangan mata uang EUR/USD yang bergerak naik dari 1.0800 ke 1.1000, menghasilkan kenaikan 200 pip. Setelah itu, harga mengalami konsolidasi di kisaran 1.0970 – 1.1000. Jika measured move diterapkan, trader dapat memproyeksikan bahwa pergerakan berikutnya juga berpotensi naik sekitar 200 pip dari titik konsolidasi, yaitu menuju level 1.1200.
Dengan demikian, trader bisa menempatkan target take profit di sekitar area tersebut, sambil tetap memperhatikan konfirmasi dari faktor teknikal lain.
Kelebihan Teknik Measured Move
-
Sederhana dan Mudah Dipahami
Teknik ini tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit, cukup mengukur dan memproyeksikan panjang pergerakan.
-
Memberikan Target Harga yang Jelas
Trader memiliki gambaran lebih konkret mengenai seberapa jauh harga bisa bergerak, sehingga bisa menempatkan take profit dengan lebih terstruktur.
-
Fleksibel
Dapat diterapkan pada berbagai time frame, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
-
Meningkatkan Disiplin Trading
Dengan target harga yang sudah ditentukan, trader cenderung lebih disiplin dalam mengatur strategi exit.
Kelemahan dan Keterbatasan Measured Move
-
Tidak Selalu Akurat
Pasar tidak selalu bergerak simetris. Panjang kaki kedua bisa lebih pendek atau lebih panjang dari kaki pertama.
-
Rentan terhadap False Breakout
Jika konsolidasi ternyata hanya jebakan pasar, maka proyeksi measured move bisa gagal.
-
Butuh Konfirmasi Tambahan
Tidak bijak menggunakan measured move sebagai satu-satunya dasar pengambilan keputusan. Tetap diperlukan kombinasi dengan indikator lain.
-
Dipengaruhi Kondisi Fundamental
Peristiwa ekonomi besar bisa mengacaukan perhitungan teknikal, sehingga hasil measured move menjadi tidak relevan.
Tips Praktis dalam Menggunakan Measured Move
-
Gunakan pada Pola yang Jelas: Pastikan kaki pertama terlihat signifikan dan tidak samar.
-
Kombinasikan dengan Fibonacci: Misalnya, level ekstensi Fibonacci 100% dapat dijadikan patokan tambahan.
-
Perhatikan Volume: Volume yang meningkat pada fase lanjutan dapat menjadi konfirmasi kekuatan tren.
-
Gunakan Stop Loss: Walaupun target harga sudah diperkirakan, selalu lindungi posisi dengan stop loss untuk menghindari kerugian besar.
-
Latih di Akun Demo: Sebelum menerapkannya di akun real, biasakan diri terlebih dahulu menggunakan measured move dalam simulasi.
Kesimpulan
Teknik measured move adalah salah satu alat sederhana namun efektif dalam analisis teknikal forex. Dengan memanfaatkan pola pergerakan harga sebelumnya, trader bisa memperkirakan target harga yang lebih realistis. Meski begitu, metode ini tidak selalu 100% akurat, sehingga tetap perlu dikombinasikan dengan indikator dan strategi lain. Disiplin, kesabaran, serta manajemen risiko yang baik tetap menjadi kunci utama dalam kesuksesan trading.
Jika Anda ingin lebih mendalami teknik measured move dan berbagai strategi trading lainnya, kini saatnya meningkatkan pemahaman dengan belajar bersama mentor berpengalaman. Banyak trader gagal bukan karena tidak punya strategi, tetapi karena kurangnya pengetahuan yang terstruktur serta pendampingan langsung dari praktisi pasar. Dengan mengikuti program edukasi trading, Anda bisa mendapatkan bimbingan yang tepat untuk menguasai analisis teknikal maupun fundamental secara menyeluruh.
Didimax sebagai salah satu broker forex terbaik di Indonesia menyediakan program edukasi trading gratis yang bisa membantu Anda memahami teknik-teknik analisis, termasuk measured move, dengan cara yang mudah dipelajari. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan trading Anda bersama para ahli. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan mulailah perjalanan trading Anda menuju hasil yang lebih konsisten dan menguntungkan.