Menghitung Pips Bedanya di Pair JPY dan Pair Non JPY
Dalam dunia trading forex, salah satu istilah yang paling sering muncul adalah pips atau percentage in point. Pips menjadi ukuran standar untuk menghitung pergerakan harga, keuntungan, maupun kerugian dalam trading. Namun, banyak trader pemula yang belum memahami bahwa cara menghitung pips ternyata bisa berbeda, terutama ketika berhadapan dengan pasangan mata uang (pair) yang melibatkan yen Jepang (JPY) dan yang tidak melibatkan JPY (non JPY). Perbedaan ini bukanlah hal kecil, melainkan fundamental yang memengaruhi strategi, manajemen risiko, serta perhitungan keuntungan seorang trader.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang apa itu pips, bagaimana perbedaan perhitungan pips antara pair JPY dan non JPY, serta mengapa pemahaman ini penting dalam perjalanan seorang trader, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman.
Apa Itu Pips dalam Forex?
Pips adalah satuan terkecil dari perubahan harga dalam trading forex. Dalam mayoritas pasangan mata uang, satu pip setara dengan perubahan pada desimal keempat, yaitu 0,0001. Namun, ketika kita berbicara tentang pair yang melibatkan JPY, perhitungan menjadi berbeda, karena satu pip dihitung pada desimal kedua, yaitu 0,01.
Sebagai contoh:
-
Pada pair EUR/USD, jika harga bergerak dari 1.1000 ke 1.1001, maka terjadi perubahan sebesar 1 pip.
-
Pada pair USD/JPY, jika harga bergerak dari 140.00 ke 140.01, maka perubahan tersebut juga setara dengan 1 pip, meskipun terlihat lebih besar secara nominal.
Inilah perbedaan paling mendasar yang membedakan antara perhitungan pips di pair JPY dengan pair non JPY.
Mengapa Pair JPY Memiliki Perhitungan Berbeda?
Perbedaan ini muncul karena nilai tukar yen Jepang terhadap mata uang lainnya cenderung lebih rendah dibandingkan mayoritas mata uang dunia. Jika Anda perhatikan, nilai JPY biasanya berada pada kisaran puluhan hingga ratusan terhadap USD atau EUR. Hal ini berbeda dengan USD, EUR, GBP, atau AUD yang nilainya sering berkisar 1–2 terhadap satu sama lain.
Oleh karena itu, standar perhitungan pips di JPY menggunakan dua angka desimal saja, bukan empat. Standarisasi ini dibuat agar mempermudah trader dalam membaca dan mengukur pergerakan harga, sehingga tidak membingungkan saat membandingkan pergerakan antar pasangan mata uang.
Contoh Perhitungan Pips di Pair Non JPY
Mari kita ambil contoh pada EUR/USD:
-
Harga awal: 1.1000
-
Harga akhir: 1.1050
Perubahan harga = 1.1050 – 1.1000 = 0.0050
Karena EUR/USD menggunakan 4 angka desimal, maka 0.0050 = 50 pips.
Jika seorang trader melakukan transaksi 1 lot standar (100.000 unit), maka nilai per pip untuk EUR/USD adalah sekitar USD 10. Artinya, pergerakan 50 pips akan memberikan keuntungan atau kerugian sebesar USD 500.
Contoh Perhitungan Pips di Pair JPY
Sekarang kita bandingkan dengan USD/JPY:
-
Harga awal: 140.00
-
Harga akhir: 140.50
Perubahan harga = 140.50 – 140.00 = 0.50
Karena pair JPY menggunakan 2 angka desimal, maka 0.50 = 50 pips.
Dalam lot standar, nilai per pip pada USD/JPY juga biasanya sekitar USD 10. Maka, pergerakan 50 pips akan memberikan hasil yang sama, yaitu USD 500, meskipun format perhitungannya terlihat berbeda dari non JPY.
Perbedaan Mendasar yang Harus Dipahami
Dari contoh di atas, kita bisa melihat perbedaan mendasar:
-
Jumlah desimal yang dihitung:
-
Tampilan harga di platform trading:
-
Nilai per pip sama, tetapi cara menghitung berbeda:
Walaupun tampak berbeda dalam format angka, secara nilai finansial hasilnya bisa sama, tergantung ukuran lot yang digunakan.
Kesalahan Umum Trader Pemula
Banyak trader pemula sering melakukan kesalahan dalam menghitung pips, terutama ketika berpindah dari pair non JPY ke pair JPY. Beberapa kesalahan yang umum terjadi antara lain:
-
Menganggap semua pair memiliki format 4 desimal.
Hal ini menyebabkan salah dalam mengukur jumlah pips dan membuat target profit atau stop loss tidak sesuai.
-
Tidak menghitung nilai pip berdasarkan lot.
Trader sering mengabaikan bahwa nilai pip juga bergantung pada ukuran lot. Misalnya, nilai pip pada 0.1 lot berbeda dengan 1 lot.
-
Mengabaikan volatilitas pair JPY.
Pair yang melibatkan JPY, seperti USD/JPY atau GBP/JPY, dikenal lebih volatil dibandingkan pair mayor non JPY. Hal ini bisa meningkatkan risiko jika tidak disertai manajemen yang baik.
Pentingnya Memahami Perbedaan Pips JPY dan Non JPY
Mengapa pemahaman ini penting? Karena kesalahan kecil dalam menghitung pips bisa berdampak besar pada manajemen risiko dan hasil trading. Misalnya, jika seorang trader salah menghitung 10 pips sebagai 100 pips pada USD/JPY, maka risiko dan potensi kerugian bisa melampaui batas toleransi akun trading.
Selain itu, memahami perbedaan ini juga membantu dalam menentukan strategi. Trader yang fokus pada scalping, misalnya, harus lebih teliti dalam menghitung pergerakan kecil di pair JPY, karena kesalahan sekecil 1 desimal bisa menyesatkan hasil analisis.
Tips Menghitung Pips dengan Benar
Agar tidak salah dalam menghitung pips di pair JPY dan non JPY, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Kenali standar desimal setiap pair.
Biasakan untuk melihat berapa digit desimal yang digunakan broker Anda dalam menampilkan harga.
-
Gunakan kalkulator pip bawaan platform.
Platform trading seperti MT4, MT5, atau cTrader biasanya sudah menyediakan kalkulator pip otomatis yang memudahkan perhitungan.
-
Latihan menghitung manual.
Meski ada kalkulator otomatis, penting bagi trader untuk tetap bisa menghitung pips secara manual agar pemahaman lebih kuat.
-
Perhatikan ukuran lot.
Jangan hanya fokus pada jumlah pips, tetapi selalu kaitkan dengan ukuran lot yang Anda gunakan, karena hal inilah yang menentukan nilai keuntungan atau kerugian dalam dolar.
Kesimpulan
Menghitung pips adalah keterampilan dasar yang wajib dikuasai oleh setiap trader forex. Perbedaan mendasar antara pair JPY dan non JPY terletak pada jumlah desimal yang dihitung, yaitu 2 desimal untuk JPY dan 4 desimal untuk non JPY. Walaupun terlihat sederhana, perbedaan ini sangat berpengaruh terhadap ketepatan analisis, manajemen risiko, serta hasil trading Anda.
Dengan memahami cara menghitung pips secara benar, trader bisa lebih percaya diri dalam menyusun strategi, mengatur target profit, serta menentukan stop loss yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Jika Anda ingin benar-benar menguasai cara menghitung pips, memahami perbedaan antar pair, hingga menguasai strategi trading yang lebih profesional, Anda bisa mengikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax merupakan broker resmi dan berizin di Indonesia yang menyediakan fasilitas edukasi lengkap, baik untuk pemula maupun trader berpengalaman.
Bergabunglah bersama komunitas trader Didimax dan dapatkan bimbingan langsung dari mentor ahli yang siap membantu Anda memahami dunia forex secara mendalam. Dengan edukasi yang tepat, Anda bisa meminimalisir kesalahan dalam perhitungan pips maupun strategi trading, serta membuka peluang lebih besar untuk meraih konsistensi profit di pasar forex.