Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mengulas CPI (Consumer Price Index) Sebagai Indikator di Forex

Mengulas CPI (Consumer Price Index) Sebagai Indikator di Forex

by Didimax Team

CPI (Consumer Price Index) atau Harga Indeks Konsumen adalah indikator untuk melacak perubahan harga barang dan jasa pada perdagangan forex. Indikator ini juga digunakan untuk mengukur tingkat inflasi maupun deflasi.
 
Sebagai ukuran inflasi dan deflasi yang kuat, maka para trader forex wajib memahami serta mengikuti data CPI. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh signifikan terhadap kebijakan moneter bank sentral.
 
Penerbitan dan revisi angka CPI dapat merubah nilai mata uang satu terhadap mata uang lainnya. CPI selalu dinantikan trader karena data ini sangat memberikan efek volatilitas yang besar pada market.
 

Pengertian, Cara Menghitung, dan yang Termasuk di Dalam CPI

Consumer Price Index adalah indikator ekonomi yang berfungsi untuk menilai adanya perubahan rata-rata mengenai harga barang maupun jasa dan digunakan sebagai acuan untuk mengatur tingkat inflasi berbagai negara.
 
Data CPI kebanyakan terbit satu bulan setelah penilaian, artinya data Indeks Harga Konsumen bulan ini adalah hasil penilaian pada bulan sebelumnya. Angka-angka itulah yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi setiap tahunnya.
 
Negara lain seperti Australia dan Selandia Baru mengumumkan data CPI-nya setiap 3 bulan sekali kepada publik. CPI digunakan bersama Indeks Harga Produsen (PPI) untuk mendapatkan gambaran jelas tekanan inflasi yang jelas. Trader dapat mengukur Consumer Price Index berdasarkan 8 kategori yang termasuk di dalamnya, antara lain:
 
1. Makanan & minuman, mencakup harga bahan makanan, minuman, bahan makanan, tempat makan.
 
2. Pakaian, mencakup harga pakaian atas bawah dan alas kaki.
 
3. Kesehatan, mencakup perawatan medis umum, gigi, resep obat, premi asuransi kesehatan, dan alat-alat medis.
 
4. Perumahan, meliputi biaya sewa/kepemilikan, utilitas, perabotan rumah tangga, listrik, air, bahan bakar.
 
5. Transportasi, meliputi harga kendaraan, angkutan umum, biaya perawatan, bahan bakar.
 
6. Pendidikan dan Komunikasi, meliputi layanan komunikasi seperti internet atau telepon, biaya sekolah, perlengkapan sekolah, dan buku.
 
7. Rekreasi, mencakup hiburan dari olahraga, film, atau kebutuhan rekreasi lainnya.
 
8. Barang dan jasa lainnya, dapat meliputi perlengkapan rumah, produk perawatan pribadi, produk tembakau, dan berbagai macam barang atau jasa lainnya.
 
Kemudian untuk cara menghitung data Consumer Price Index = Biaya barang atau jasa bulan ini : Biaya barang atau jasa bulan lalu X 100%

Jenis Data Consumer Price Index Dalam Forex

Perdagangan forex memantau data CPI dari 8 kategori sebelumnya berdasarkan 2 jenis populasi yaitu core dan headline, berikut penjelasannya.

1. Core CPI atau CPI Inti

Core CPI berisi informasi yang tidak memperhitungkan kategori barang berupa makanan, minuman, maupun bahan bakar karena fluktuasinya lumayan besar. Namun jenis core menawarkan ukuran tren inflasi yang lebih stabil.
 
Hal ini memungkinkan para trader dapat mengidentifikasi adanya tekanan inflasi yang mendasarinya. Perhitungan jenis core juga melibatkan perubahan harga barang maupun jasa dari waktu ke waktu kecuali komponen yang mudah berubah.
 
Adapun komponen spesifik dalam core bisa berbeda-beda setiap negara, namun sama-sama mengecualikan harga pangan dan energi. Harga pangan dipengaruhi faktor musiman, gangguan rantai pasokan, harga energi dipengaruhi geopolitik, dinamika market.

2. Headline CPI atau CPI Total

Data ini memuat informasi perubahan indeks harga konsumen secara keseluruhan. Mulai dari energi, bahan bakar, makanan, dan harga-harga lainnya yang sifatnya fluktuatif karena dapat memprediksi inflasi core.
 
Headline Consumer Price Index juga didesain supaya bisa menjadi tolok ukur trader dalam memantau inflasi sekaligus menjadi acuan bank sentral ketika mengambil kebijakan moneter.
 
Jenis headline juga sudah mewakili banyaknya barang dan jasa yang dikonsumsi kebanyakan rumah tangga. Bank-bank yang menggunakan jenis headline adalah Bank of England, The European Central Bank, Reserve Bank of India.
 
Baik core maupun headline, keduanya memberikan wawasan masing-masing bagi para trader forex. Core dapat memprediksi kenaikan secara stabil dan headline memberikan pandangan komprehensif tentang perubahan harga secara keseluruhan.

Pentingnya Consumer Price Index bagi Pedagang Mata Uang

Dalam perdagangan forex, ukuran CPI setiap bulannya menjadi data terpenting untuk dipantau para trader. Saat ada perilisan maupun revisi, maka nilai dolar dapat berubah terhadap mata uang lain di seluruh dunia.
 
Hal ini dikarenakan menjadi landasan bank sentral untuk membuat kebijakan moneter. Saat bank sentral menargetkan tingkat inflasi sebesar 2,0%/tahun, maka para pengambil kebijakan akan menaikkan atau menurunkan suku bunga.
 
Hal ini dilakukan untuk menguatkan mata uang dolar terhadap mata uang lainnya, sebab tingkat suku bunga yang lebih tinggi membuat greenback lebih diminati.
 
Dengan trading dan berinvestasi di sekitar Consumer Price Index, akan menguntungkan para investor untuk memprediksi inflasi di masa depan, perubahan suku bunga, pengaruhnya terhadap obligasi, nilaii saham, serta aset-aset keuangan lainnya.
 
Untuk memperdagangkan indeks harga konsumen ini, Anda perlu memahami dengan jeli ekspektasi pasar terhadap inflasi dan kemungkinan dampaknya terhadap mata uang apabila ekspektasi tadi terpenuhi atau terlewatkan.
 
Karena itulah, penting menentukan strategi yang tepat ketika ingin berinvestasi di sekitar CPI. Anda dapat menerapkan diversifikasi portofolio, menggunakan stop loss, ataupun menerapkan teknik manajemen risiko berupa analysis value at risk.
 
Indeks consumer price selalu dipantau oleh para trader forex karena penting dalam menentukan strategi. Ada potensi peluang trader berada pada posisi buying, selling, atau hedging (strategi switching). 
 

Dampak Consumer Price Index pada Pergerakan Major Pair Forex

Consumer Price Index memiliki kedudukan penting terhadap pergerakan major pair. Biasanya angka-angka CPI paling sering disorot adalah milik negara Amerika Serikat. Jika CPI-nya naik, maka inflasi di Amerika juga sedang naik.
 
Pada kondisi tersebut, maka dampaknya berupa melemahnya mata uang USD karena nilai sedang menurun. Sebaliknya, ketika CPI-nya turun, artinya inflasi di Amerika sedang mengalami penurunan sehingga dampaknya adalah USD menguat.
 
Di Amerika, jika angka CPI mereka mengalahkan ekspektasi pasar, artinya dolar memberikan dampak peningkatan terhadap mata uang lainnya. Tetapi jika tidak sesuai ekspektasi, maka USD melemah dibandingkan major fair lainnya.
 
Lalu apa yang terjadi jika angka Consumer Price Index tinggi? Misalnya inflasi naik melebihi target 2,0%, maka The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga untuk memberikan insenstif pada tabungan.
 
Dari upaya tersebut, maka akan menarik para investor asing supaya permintaan serta nilai mata uang dolar AS dapat meningkat. Ini menunjukkan bahwa CPI menjadi indikator penting dalam hal menekan harga.
 
Oleh karena itu, trader valas memantau consumer price karena dapat menyebabkan terjadinya perubahan kebijakan moneter oleh bank sentral. Selanjutnya dapat menguatkan maupun melemahkan mata uang terhadap lawannya di market.
 
Perlu ditekankan bahwa menguat atau melemahnya suatu mata uang akan berdampak signifikan terhadap kinerja pendapatan perusahaan uang hadir di pasar global.
 
Tidak heran laporan indeks consumer price dari negara-negara dengan mata uang mayor, daftar berita forexnya selalu ditunggu-tunggu trader. Sebab pengaruh data mereka besar terhadap kebijakan bank sentral maupun perekonomian negara.
 
Pastikan Anda melakukan transaksi pada lingkungan yang memang mendukung news trading. Karena melakukan trading ketika Consumer Price Index dirilis memiliki dampak yang sangat berisiko karena volatilitas dapat meningkat.

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama