Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Menjelang Close Market: Swing atau Intraday? Ini Pilihan Terbaiknya

Menjelang Close Market: Swing atau Intraday? Ini Pilihan Terbaiknya

by Lia Nurullita

Menjelang Close Market: Swing atau Intraday? Ini Pilihan Terbaiknya

Menjelang penutupan pasar di akhir pekan, para trader dihadapkan pada dilema klasik: apakah lebih bijak menerapkan strategi swing trading dan menahan posisi melewati akhir pekan, ataukah bermain aman dengan gaya intraday yang menutup semua posisi sebelum market tutup? Kedua pendekatan memiliki kelebihan dan risikonya masing-masing, namun menjelang close market, penting bagi trader untuk memahami konteks pasar dan tujuan trading mereka sebelum menentukan pilihan.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai dua gaya trading populer tersebut — swing dan intraday — dalam konteks akhir pekan, serta membantu Anda menemukan pendekatan terbaik yang sesuai dengan kondisi market dan gaya trading Anda.


Memahami Perbedaan Swing dan Intraday Trading

Swing Trading adalah strategi trading di mana posisi dibuka dan dibiarkan terbuka selama beberapa hari hingga minggu, dengan tujuan menangkap pergerakan harga jangka menengah. Trader swing biasanya tidak terlalu memperhatikan fluktuasi kecil intraday, melainkan fokus pada tren yang lebih besar dan sinyal dari indikator teknikal seperti Moving Average, RSI, MACD, dan Fibonacci.

Sementara itu, Intraday Trading (day trading) mengandalkan strategi masuk dan keluar posisi dalam satu hari perdagangan. Intraday trader menargetkan pergerakan harga kecil dalam jangka waktu pendek, seperti menit atau jam, dengan tujuan meraih keuntungan cepat dan menghindari risiko overnight (posisi menginap).


Menjelang Close Market: Kenapa Ini Waktu yang Krusial?

Setiap hari Jumat, pasar forex akan tutup menjelang akhir hari trading New York session, yaitu sekitar pukul 04:00 WIB (Sabtu pagi). Pada saat-saat seperti ini, volatilitas bisa melonjak drastis karena trader institusi menyesuaikan portofolio mereka, dan munculnya berita fundamental besar bisa menciptakan gap harga di pembukaan hari Senin.

Ada dua alasan utama kenapa close market penting bagi trader:

  1. Risiko Gap Harga di Hari Senin
    Banyak trader menghindari menahan posisi melewati akhir pekan karena potensi gap harga akibat rilis berita global, konflik geopolitik, atau pengumuman ekonomi yang keluar di luar jam trading. Gap ini bisa berdampak positif atau negatif secara drastis terhadap posisi terbuka.

  2. Likuiditas yang Menipis
    Menjelang close market, volume perdagangan biasanya menurun. Likuiditas rendah ini bisa menyebabkan spread melebar dan eksekusi order menjadi kurang optimal, terutama bagi trader intraday yang mengandalkan precision entry.


Kapan Memilih Swing Trading Menjelang Penutupan?

Meskipun banyak trader memilih keluar dari pasar saat mendekati penutupan, ada kalanya swing trading tetap menjadi pilihan menarik, terutama jika:

  • Ada Sinyal Teknis Kuat
    Jika analisis teknikal menunjukkan sinyal kuat akan pembalikan arah atau kelanjutan tren, swing trader bisa mempertimbangkan untuk membuka atau mempertahankan posisi melewati akhir pekan.

  • Fundamental Mendukung
    Data fundamental seperti inflasi, suku bunga, atau pernyataan dari pejabat bank sentral memberikan landasan untuk arah pasar jangka menengah.

  • Manajemen Risiko Ketat
    Swing trader yang disiplin akan menetapkan stop loss dan ukuran lot yang sesuai agar tetap aman meskipun terjadi gap harga.

Contoh: Anda melihat pola double bottom di grafik XAUUSD pada timeframe H4, dan ditambah adanya rilis data inflasi AS yang melemahkan USD. Dalam kasus seperti ini, Anda bisa mempertimbangkan swing buy dengan SL ketat di bawah support dan TP mengikuti tren mingguan.


Kapan Intraday Lebih Aman?

Intraday trading menjelang close market umumnya lebih cocok untuk:

  • Menghindari Risiko Weekend
    Trader yang tidak ingin menghadapi ketidakpastian berita akhir pekan dan gap harga hari Senin akan menutup semua posisi sebelum pasar tutup.

  • Mencari Profit Singkat dari Volatilitas Jumat
    Hari Jumat, terutama menjelang close market, bisa sangat fluktuatif. Ini menjadi peluang bagi intraday trader untuk meraih pips cepat dari breakout atau retracement jangka pendek.

  • Menghindari Biaya Swap
    Menahan posisi lewat tengah malam bisa dikenai swap. Intraday trader menghindari biaya ini dengan menutup posisi dalam hari yang sama.

Namun, perlu diingat, intraday trading di Jumat sore harus ekstra hati-hati karena spread bisa melebar dan eksekusi order bisa meleset akibat likuiditas menurun.


Komparasi Singkat: Swing vs Intraday di Hari Jumat

Aspek Swing Trading Intraday Trading
Durasi posisi Beberapa hari hingga minggu Ditutup dalam satu hari
Risiko gap harga Senin Tinggi Tidak ada (jika posisi ditutup)
Biaya swap Berlaku jika posisi menginap Tidak ada
Fokus analisis Trend dan sentimen jangka menengah Fluktuasi jangka pendek
Waktu yang dibutuhkan Lebih fleksibel Membutuhkan pantauan terus-menerus
Strategi menjelang Jumat Hold posisi dengan risk management Tutup posisi sebelum market close

Strategi Gabungan: Intraday di Jumat, Swing Senin?

Beberapa trader berpengalaman menggabungkan dua pendekatan ini. Mereka fokus pada strategi intraday untuk hari Jumat, lalu kembali menganalisis kondisi pasar di awal minggu (Senin) untuk membuka posisi swing. Pendekatan ini memungkinkan mereka memanfaatkan volatilitas tanpa menghadapi risiko akhir pekan.


Tips Memilih Gaya Trading Menjelang Penutupan Market

  1. Kenali Gaya Trading Anda Sendiri
    Apakah Anda lebih nyaman dengan keputusan cepat dan tekanan tinggi (intraday), atau lebih suka menunggu setup jangka menengah (swing)?

  2. Perhatikan Kalender Ekonomi
    Apakah ada rilis data penting Jumat malam atau akhir pekan? Jika ya, mungkin lebih bijak menghindari open posisi baru.

  3. Amankan Profit, Jangan Serakah
    Jika Anda sudah profit cukup banyak selama seminggu, menutup posisi sebelum close bisa menjaga hasil yang sudah diperoleh.

  4. Gunakan Stop Loss dan Take Profit
    Terlepas dari gaya trading yang dipilih, manajemen risiko adalah kunci. Jangan pernah membuka posisi tanpa perlindungan.


Kesimpulan: Mana Pilihan Terbaik Menjelang Close Market?

Tidak ada jawaban mutlak untuk pertanyaan ini, karena pilihan terbaik sangat bergantung pada gaya trading, pengalaman, dan kesiapan Anda menghadapi risiko. Bagi trader konservatif yang ingin menghindari kejutan akhir pekan, intraday adalah pilihan bijak. Namun, jika Anda sudah memahami tren dan punya alasan kuat, swing trading tetap bisa dijalankan dengan catatan disiplin terhadap manajemen risiko.

Yang terpenting adalah: pahami karakter pasar, gunakan analisis teknikal dan fundamental secara seimbang, serta selalu evaluasi hasil trading Anda setiap akhir minggu.

Jika Anda masih bingung memilih antara swing atau intraday, tidak ada salahnya mendapatkan bimbingan langsung dari mentor berpengalaman.


Bagi Anda yang ingin belajar lebih dalam tentang strategi swing dan intraday trading, termasuk bagaimana memanfaatkannya secara efektif menjelang penutupan pasar, kami mengundang Anda untuk bergabung dalam program edukasi trading di www.didimax.co.id. Di sana, Anda bisa belajar langsung dari praktisi trading profesional yang sudah berpengalaman menghadapi dinamika pasar di hari Jumat.

Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk meningkatkan skill trading Anda secara konsisten. Program edukasi ini tidak hanya gratis, tapi juga interaktif, sehingga Anda bisa bertanya langsung dan mendapatkan panduan trading yang sesuai dengan kondisi pasar terkini. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang dan jadilah trader yang siap menghadapi penutupan market dengan percaya diri!