Metode
risk management tools merupakan salah satu materi yang sangat wajib dipahami oleh para trader. Baik mereka yang baru memulai ataupun sudah lama di dalamnya. Tentu saja ada banyak benefit yang bisa Anda dapatkan dari memahami materi trading tersebut.
Salah satunya adalah peluang untuk mendapatkan profit yang lebih tinggi. Di sisi lain, Anda juga bisa meminimalisir setiap risiko yang muncul di dalam setiap sesi trading. Ini bukan hanya sekedar pendapat karena sudah banyak trader senior yang membuktikannya.
3 Metode Risk Management Tools yang Banyak Digunakan Trader
Setelah kami rangkum dari banyak sumber, ternyata ada tiga jenis risk management tools yang paling umum digunakan oleh para trader. Sudah pasti setiap jenis tools manajemen ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun setiap broker forex terbaik pasti merekomendasikan Anda untuk menggunakannya.
Kuncinya Anda harus memilih tools yang paling sesuai dengan gaya trading masing-masing. Dengan penyesuaian ini, semua trader pasti bisa memahami seluk beluk di dalamnya dengan lebih mudah. Lantas apa saja tools manajemen risiko tersebut?
1. Metode Cut Loss
Metode Risk Management Tools pertama yang akan kita bahas disini adalah Cut Loss. Penting untuk diketahui, teknik ini menggunakan saling tutup. Artinya kerugian yang sudah terjadi ditutup sesegera mungkin dengan profit yang didapat setelahnya. Tujuannya agar risiko kerugian bisa diminimalisir dengan cepat.
Contohnya ketika Anda melakukan sell di level 1,50000 sebanyak 1 lot. Tapi kemudian harga malah bergerak naik ke level 1,50500 dan Anda mendapatkan kerugian sebesar 500 pips. Untuk menghindari potensi rugi yang lebih besar, sell tersebut kemudian ditutup dengan konsekuensi kerugian tersebut.
2. Metode Switching
Metode Risk Management Tools lainnya adalah switching. Cara kerja metode satu ini terbilang sangat sederhana. pertama trader hanya perlu menutup posisi kerugian sebelumnya dan mengambil posisi baru yang searah dengan kondisi pasar terbaru.
Tujuan dari metode satu ini adalah untuk merecovery semua loss yang terjadi akibat kesalahan analisis sebelumnya. Metode satu ini sangat efektif jika diterapkan pada momen perubahan harga yang sudah ditebak. Namun diperlukan kepercayaan diri yang sangat kuat untuk menerapkan metode tersebut.
3. Metode Averaging
Metode terakhir yang bisa Anda terapkan dikenal dengan nama averaging. Penggunaan metode satu ini sangat pas bagi Anda yang memiliki keberanian penuh di dalam setiap sesi trading. Kebanyakan trader juga menyebut metode satu ini sebagai cost-averaging.
Teknik tersebut digunakan untuk melawan arah pergerakan harga yang sedang terjadi di pasaran. Analisis utamanya, tidak mungkin harga terus bergerak ke arah yang sama. Pasti ada momen dimana mereka mengalami perubahan arah.
Hanya saja untuk mendapatkan profit dari Metode Risk Management Tools satu ini diperlukan kelipatan. Tujuannya agar loss yang dihasilkan oleh analisis sebelumnya bisa tertutupi oleh profit pada sesi setelahnya. Namun dibutuhkan modal yang besar untuk menggunakan cara ini.
Metode Risk Management Tools Turunan dari Averaging
Dari ketiga metode yang sudah kami jelaskan di atas, hanya averaging saja yang memiliki metode turunan. Artinya ada beberapa konsep analisis yang bisa dicoba untuk merealisasikan cara di atas agar mendapatkan profit.
Tidak sedikit trader yang berhasil mendapatkan profit hingga ratusan juga rupiah dari penerapan metode turunan ini. Lantas apa saja deretan metode yang bisa dipilih tersebut? langsung saja simak ulasannya di bawah ini :
1. Metode Pyramiding
Yang pertama kita bahasa adalah Teknik Pyramiding. Kita bisa menganggapnya sebagai kebalikan dari cost-averaging. Ketika menggunakan cost averaging, setia kerugian akan menambahkan satu posisi terbuka. Sedangkan untuk pyramiding ini adalah kebalikannya.
2. Metode Martingale
Metode Risk Management Tools lainnya adalah Teknik Martingale. Ini merupakan salah satu teknik yang paling esktrim di dalam
sesi trading forex. Setiap kerugian yang ditutup oleh posisi baru waji dilipatgandakan nominal transaksinya.
3. Teknik Anti-martingale
Sedangkan metode yang terakhir kita kenal dengan nama Anti-martingale. Sebenarnya metode satu ini memiliki kemiripan yang sangat besar dengan teknik pyramiding. Perbedaannya hanya terletak pada jumlah transaksi yang dilipatgandakan setiap kali mendapat profit.
Dari ketiga metode di atas, mana yang Anda yakini akan menghasilkan profit? Pastikan untuk melakukan penerapan metode tersebut hanya di broker Forex Didimax. Selain aman, Didimax juga memberikan banyak materi terkait metode Risk Management Tools tersebut.