Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Mitigation Block dalam SMC Forex Strategi Menekan Risiko

Mitigation Block dalam SMC Forex Strategi Menekan Risiko

by Didimax Team

Mitigation block dalam SMC merupakan salah satu strategi para trader agar mampu meminimalkan risiko. Terutama ketika Anda sudah melakukan transaksi dan hasilnya adalah 
loss atau rugi.
 
Agar potensi kerugiannya tidak terjadi lebih dalam lagi, maka perlu ada strategi khusus. Salah satunya adalah Smart Money Concept, dengan cara menganalisa pergerakan 
melalui lemah serta kuatnya kondisi pasar.
 

Karakteristik dari Mitigation Block dalam SMC 

 
Agar mampu menerapkan strategi ini, Anda harus memahami dulu bagaimana karakteristiknya yang dimulai dari posisi masuk. Nantinya blok mitigasi ini akan masuk ketika 
para trader rugi cukup besar.
 
Nantinya untuk posisi dari strategi ini di lokasi support, bisa juga resistance. Agar penentuan dari posisi entrinya tidak salah,  Anda dapat melakukan berbagai teknik 
seperti Fibonacci retracement atau price action.
 
Selain melihat bagaimana posisi masuknya, karakteristik lain dari Mitigation block dalam SMC forex ini dapat dilihat sebagai berikut
 
1. Stop Loss
 
Karakteristik berikutnya yang perlu diketahui adalah hadirnya stop loss yang super ketat. Artinya saat terjadi risiko walau sedikit saja sudah akan bereaksi sehingga 
mampu menekan kerugian.
 
Sayangnya dalam menentukan teknik ini tidak boleh sembarangan begitu saja. Anda perlu metode khusus, salah satunya adalah ATR atau Average true range, bisa juga 
menggunakan candle shadow.
 
Keduanya dipercaya mampu menentukan kapan para trader harus menerapkan stop loss. Dengan begini kemungkinan tingkat kerugiannya benar-benar berada di angka minimal.
 
2. Mampu Mengambil Untung
 
Mitigation block dalam SMC bukan hanya berbicara soal bagaimana kerugiannya dapat ditekan sedemikian rupa. Melainkan, mengerti bagaimana target profit ini dapat 
berjalan secara realistis sehingga arahnya positif.
 
Karakteristik dari blok mitigasi ini biasanya pada target profit tersebut tidak akan lebih tinggi dibandingkan dengan level resistance paling dekat. Sekali lagi dalam 
menentukannya juga jangan sembarangan.
 
Para trader dapat menggunakan metode dari Fibonacci retracement bisa juga dengan moving average. Dengan begini saat melakukan trading, para trader dapat menentukan 
berapa tingkat keuntungan yang tepat.
 
3. Posisi
 
Mitigation block dalam SMC dalam forex biasanya akan lebih kecil daripada trade normal pada umumnya. Kondisi ini wajar saja terjadi sebagai upaya dalam meminimalkan 
risiko, sekaligus memulihkan akun.
 
Pemulihan ini dimaksudkan agar Anda tidak terus-menerus mengalami kerugian. Sehingga dalam catatan akan ada poin positifnya, nantinya para trader dapat memakai teknik 
pengelolaan uang sehingga, penentuan posisinya tepat.
 
4. Hadirnya Trailing Stop
 
Mitigation block dalam SMC punya karakteristik lain bernama Trailing stop di mana kondisinya Anda bisa mengunci profit tersebut kemudian meminimalkan risiko yang ada. 
Nantinya, trader dapat mengikuti berbagai pergerakan.
 
Agar mendapatkan keputusan tepat dalam menjalankan trailing stop maka Anda bisa menjalankan Average True Range. Dengan begini Anda mampu memberikan keputusan tepat 
kapan melakukannya, sehingga mampu menekan risiko
 
5. Contoh Penerapan yang Bisa Dipahami
 
Agar lebih mudah dalam memahami bagaimana karakteristik dari Mitigation block dalam SMC coba sekarang pahami bagaimana contoh yang akan kami berikan di bawah ini, 
semoga membantu.
 
Ada satu orang trader saat menjalankan trading ternyata mengalami kerugian yang cukup besar dalam perdagangan EUR/USD. Untuk menekannya agar tidak lebih jauh mengalami 
risiko akhirnya memakai cara ini.
 
Kemudian memakai teknik Price action. Pada level 1:1000, lalu menjalankan stop loss di 1.1050, target profitnya 1.0990, sekaligus memakai trailing stop untuk mengunci 
profitnya.
 
Dengan begini, trader tersebut mampu meminimalkan risiko sekaligus mendapatkan kesempatan untuk meraih keuntungan walaupun hanya sedikit. Setidaknya kerugiannya tidak 
akan bertambah dalam karena menggunakan strategi ini.
 

Cara Kerja yang Perlu Diketahui

 
Mitigation block dalam SMC menjadi penting dilakukan oleh seluruh trader apabila mereka sudah tahu kalau dalam perdagangan akan mengalami kerugian dan memungkinkan 
berbalik arah. Maka dari itu, cara kerjanya adalah
 
Para pelaku pasar harus mengetahui sekaligus melakukan identifikasi terlebih dulu mengenai berbagai struktur mulai dari bullish, bearish, sampai dengan sideways. 
Semuanya penting dilakukan agar mendapatkan angka pasti.
 
Selain itu, cara kerja ini juga memberikan Anda kemungkinan dimana letak level support dan resistance tersebut. Karena kedua lokasi ini perlu sekali diketahui sehingga 
Anda bisa mendapatkan petunjuk teknis.
 
Artinya saat mengetahui bagaimana kondisi pasar sesungguhnya, maka para trader dapat memberikan keputusan tepat. Penguasaannya ini begitu penting sebagai upaya 
melakukan penekanan terhadap risiko yang akan terjadi.
 
Bukan hanya melakukan identifikasi saja, cara kerja lain dari strategi ini adalah sebagai berikut
 
1. Menemukan Area Imbalance
 
Dalam menjalankan Mitigation block dalam SMC Anda harus tahu juga area imbalance. Pada grafik, nanti akan ada area dimana supply dan demand ini terjadi 
ketidakseimbangan cobalah temukan secepat mungkin.
 
Posisinya sendiri berada diantara level support dan resistance. Memang sedikit rumit terlebih kalau sudah mengalami kerugian, psikologi trading pasti akan bermain 
disini, maka dari itu coba cari perlahan.
 
Lihat lebih detail bagaimana grafik tersebut berjalan, walaupun hanya sebentar, titik tidak seimbang ini akan ditemukan. Petunjuk berikutnya lokasi dari titik tersebut 
ada di area pembeli dan penjual yang terakumulasi.
 
2. Tentukan Levelnya
 
Ketika menjalankan Mitigation block dalam SMC para trader juga harus menentukan pula di mana level pergerakannya. Dalam penentuan ini jangan bermain dengan firasat 
 
tetapi lihat data grafik serta pasar.
 
Catat semua kemungkinan serta berita yang terjadi, lihat bagaimana polanya serta bandingkan setiap kasus serta kejadian. Pada dasarnya sebuah perdagangan tidak akan 
keluar dari polanya, kecuali ada insiden.
 
Dengan trik singkat ini, Anda bisa menentukan dan memprediksi dengan baik, di mana levelnya. Bila harus mengalami kerugian, tidak akan terlalu jauh dan lama, karena 
 
analisisnya tepat.
 
Agar lebih mudah lagi, biasanya kami akan melakukan penentuan tersebut dari area imbalance. Keputusan untuk menentukan berapa levelnya, ada di sekitar lokasi tersebut, 
tepatnya di mana gunakan berbagai analisa forex.
 
3. Keluar dan Masuk
 
Cara kerja dari strategi ini bukan langsung all in, melainkan harus perlahan terlebih dulu dan melihat perkembangan. Saat harganya sendiri masuk pada level block 
mitigasi, maka Anda dapat masuk.
 
Selanjutnya penggunaan stop loss dalam penempatannya sangat penting. Biasanya ada di atas atau bawah pada level strategi ini. Tinggal dilihat saja, kemana arahnya saat 
melakukan trade.
 
Baru saat harganya sudah jauh melampaui blok mitigasi ini, Anda dapat keluar terlebih dulu. Lebih bijak lagi pada perdagangan kali ini sudah mendapatkan keuntungan 
walau hanya sedikit dan sesuai dengan target.
 
Poin penting yang harus diingat oleh para trader adalah strategi ini tidak sepenuhnya memberikan keuntungan maksimal atau mampu menekan kerugian sangat dalam. 
Indikator keberhasilannya masih perlu dipelajari lagi.
 
Kami sarankan dalam melakukan trading selalu menerapkan teknik stop loss demi mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan. Dengan begini modal Anda tidak akan 
habis sekaligus.
 
Kemampuan seseorang dalam melakukan trading bukan hanya dari mendapatkan profit saja. Melalui mitigation block dalam SMC Anda mengupayakan untuk menekan lebih dalam 
risiko agar modal tidak habis.