Momen-Momen Market Forex Tidak Aktif, Ini Penjelasannya
Pasar valuta asing atau forex adalah pasar keuangan terbesar dan paling likuid di dunia. Aktivitasnya berlangsung 24 jam sehari, lima hari seminggu, dari Senin pagi di wilayah Asia hingga Jumat malam di Amerika Serikat. Namun, meskipun pasar ini dikenal dengan aktivitas tanpa henti, ada beberapa momen tertentu ketika pasar forex menjadi tidak aktif atau kurang likuid, yang berdampak signifikan pada strategi dan hasil trading para pelaku pasar.
Bagi para trader, terutama yang masih pemula, memahami kapan pasar forex tidak aktif sangat penting. Hal ini berkaitan langsung dengan volatilitas, spread, dan peluang profit. Trading di waktu yang tidak tepat bisa menyebabkan kerugian yang tidak perlu, meskipun strategi yang digunakan sudah benar. Artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai momen ketika pasar forex tidak aktif, mengapa hal itu terjadi, serta dampaknya terhadap aktivitas trading Anda.
1. Waktu Antara Sesi Trading

Pasar forex beroperasi melalui empat sesi utama: Sydney, Tokyo, London, dan New York. Setiap sesi memiliki karakteristik likuiditas dan volatilitas yang berbeda. Waktu ketika sesi-sesi ini tidak tumpang tindih biasanya menjadi periode pasar yang paling sepi. Berikut adalah beberapa contohnya:
-
Antara sesi New York dan Sydney (00:00 – 05:00 WIB)
Ini adalah waktu ketika sesi New York baru saja tutup dan sesi Sydney baru mulai buka. Pada periode ini, volume perdagangan sangat rendah karena dua pasar utama (Eropa dan Amerika) sedang tidak aktif.
-
Akhir sesi New York (sekitar jam 03:00 – 04:00 WIB)
Banyak trader institusi di Amerika sudah menutup posisi mereka, dan pasar bersiap menghadapi pembukaan sesi Asia. Di jam-jam ini, volatilitas cenderung sangat rendah.
Momen-momen ini dikenal sebagai dead zone atau zona mati dalam trading forex. Aktivitas transaksi menurun drastis, pergerakan harga lambat, dan spread cenderung melebar karena minimnya likuiditas.
2. Hari Libur Nasional di Negara-Negara Utama

Forex adalah pasar global, sehingga pergerakan harganya sangat dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi dan keuangan di negara-negara utama dunia, terutama yang memiliki mata uang utama seperti USD, EUR, GBP, JPY, dan lainnya.
Ketika negara-negara besar sedang libur nasional, pasar forex tetap buka, tetapi aktivitasnya menjadi sangat sepi. Misalnya:
-
Hari Kemerdekaan AS (4 Juli)
-
Hari Buruh Internasional (1 Mei di Eropa)
-
Golden Week di Jepang
-
Natal dan Tahun Baru di seluruh dunia
Pada hari-hari ini, bank dan institusi keuangan besar tidak beroperasi. Karena bank adalah penyumbang likuiditas terbesar dalam pasar forex, maka absennya aktivitas bank berarti menurunnya volume transaksi secara drastis.
3. Akhir Pekan

Secara resmi, pasar forex tutup pada hari Sabtu dan Minggu. Penutupan dimulai Jumat malam waktu New York (sekitar jam 04:00 WIB Sabtu pagi waktu Indonesia) dan baru akan buka kembali pada Senin pagi waktu Sydney (sekitar jam 04:00 WIB Senin pagi WIB).
Namun, di beberapa platform trading, Anda mungkin masih melihat pergerakan harga yang sangat kecil atau order yang tertunda. Hal ini biasanya terjadi karena pasar OTC (Over the Counter) tertentu atau aktivitas pre-market. Tapi secara umum, tidak disarankan untuk membuka atau menutup posisi menjelang akhir pekan, karena:
-
Spread yang melebar secara ekstrem
-
Lonjakan harga (gap) saat market buka kembali
-
Kurangnya kejelasan arah pasar
4. Sebelum dan Sesudah Rilis Berita Ekonomi Besar

Menjelang rilis data ekonomi penting seperti Non-Farm Payroll (NFP), suku bunga The Fed, atau CPI (Consumer Price Index), banyak trader memilih untuk menahan diri dan menunggu hasilnya terlebih dahulu. Ini menyebabkan pasar menjadi hampa arah atau bahkan sideways ekstrem.
Lalu, sesaat setelah berita dirilis, terjadi lonjakan volatilitas. Namun, jika hasil data tidak jauh berbeda dari ekspektasi, pasar bisa kembali sepi dalam waktu singkat. Momen antara penantian dan reaksi data ini bisa dianggap sebagai momen pasar tidak aktif secara teknikal, karena tidak memberikan sinyal atau arah harga yang jelas.
5. Menjelang Penutupan Akhir Tahun

Bulan Desember, terutama setelah minggu kedua, sering kali menjadi periode pasar forex yang sangat lambat. Banyak institusi keuangan sudah menutup buku tahunan, trader profesional mengambil cuti, dan volume transaksi turun drastis. Aktivitas baru kembali normal pada minggu kedua bulan Januari.
Periode ini juga sering disebut sebagai "holiday market", yang dicirikan dengan:
Untuk trader pemula, sangat disarankan untuk tidak terlalu aktif pada periode ini karena risiko yang tidak sebanding dengan peluang.
6. Saat Terjadi Ketidakpastian Global yang Ekstrem

Ketika terjadi ketegangan geopolitik besar, bencana alam, pandemi, atau peristiwa tak terduga lainnya, pasar bisa mengalami freeze sementara. Ini bukan berarti pasar tutup, tetapi aktivitas trading bisa sangat tidak stabil dan bahkan beberapa broker bisa membatasi order atau menaikkan margin requirement.
Contoh nyata adalah saat pandemi COVID-19 pertama kali melanda pada Maret 2020. Banyak broker menaikkan spread, memperbesar margin, dan membatasi leverage untuk melindungi likuiditas mereka. Ini adalah contoh momen ketika pasar forex secara teknikal tetap buka, tetapi dalam kondisi yang tidak normal dan sangat tidak aktif untuk trader ritel.
7. Waktu Tengah Malam hingga Subuh Waktu Indonesia

Bagi trader di Indonesia, jam 00:00 hingga 05:00 WIB bisa dibilang sebagai waktu istirahat pasar. Kecuali ada rilis berita dari AS atau Kanada yang dijadwalkan malam hari, sebagian besar pergerakan pasar terjadi dengan sangat lambat di waktu ini. Banyak trader profesional sengaja menghindari sesi ini karena:
Sesi Asia (dimulai jam 06:00 WIB) biasanya baru mulai memberikan peluang yang lebih baik, khususnya untuk pasangan mata uang dengan JPY, AUD, dan NZD.
Kesimpulan
Meskipun pasar forex dikenal aktif selama 24 jam, ada banyak momen di mana aktivitas trading menjadi sangat rendah. Trader yang bijak akan mengenali dan menghindari waktu-waktu ini untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan peluang. Memahami waktu-waktu tidak aktif pasar adalah salah satu kunci untuk meningkatkan performa trading Anda secara keseluruhan.
Alih-alih berspekulasi di saat pasar sepi, akan jauh lebih bijak jika Anda memanfaatkan waktu tersebut untuk memperdalam pemahaman, menganalisis ulang strategi, dan mengasah disiplin trading.
Apabila Anda serius ingin meningkatkan kemampuan trading Anda, kini saatnya Anda bergabung dengan program edukasi trading gratis di www.didimax.co.id. Di sana, Anda akan mendapatkan pembelajaran dari mentor-mentor berpengalaman yang siap membimbing Anda dari nol hingga mahir. Program ini dirancang untuk semua kalangan, baik pemula maupun trader yang ingin meningkatkan konsistensi.
Jangan buang waktu Anda dengan belajar trial and error sendirian. Bergabunglah dengan komunitas Didimax dan rasakan sendiri manfaat belajar langsung dari para praktisi pasar yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Klik sekarang dan mulai perjalanan trading Anda dengan lebih terarah dan percaya diri!