Multi Level Marketing (MLM) dalam dunia
trading forex telah menjadi topik kontroversial dan menjadi perdebatan. Skema ini menawarkan peluang mendapatkan penghasilan dengan merekrut anggota baru untuk trading.
Sebagai salah satu pasar finansial terbesar dan paling likuid, forex berpotensi menawarkan keuntungan besar sehingga banyak orang tertarik untuk berpartisipasi. Namun, adanya kompleksitas dan risiko tinggi membuatnya tidak mudah dikuasai.
Kondisi ini membuat beberapa perusahaan bahkan individu melihat peluang untuk menerapkan model MLM sebagai cara menarik lebih banyak anggota. Hal yang dilakukan biasanya berupa pelatihan, dukungan, hingga keuntungan finansial.
Skema ini kadang dikelola dengan baik, di mana menawarkan nilai nyata kepada anggotanya. Namun, ada juga yang hanya menggunakan janji keuntungan saja untuk menarik perhatian anggota-anggotanya. Lantas, apakah benar-benar menawarkan peluang atau sebaliknya?
Apa Itu Multi Level Marketing (MLM) dalam Trading Forex?
Dalam pasar valuta asing, MLM sebagai model bisnis yang menggabungkan aspek pemasaran berjenjang dengan aktivitas trading. Anggota atau distributor tidak hanya mendapatkan keuntungan dari tradingnya sendiri, melainkan anggota baru melalui jaringannya.
Setiap anggota baru yang direkrut, menjadi bagian dari “downline” dari anggota perekrut. Aktivitas perekrutan ini juga menghasilkan komisi untuk “upline” atau anggota di atasnya. Komisi biasanya dihitung berdasarkan volume trading atau jumlah deposit anggota baru.
Skema ini seringkali diatur sedemikian rupa agar berhasil merekrut banyak anggota dan aktif dalam bertrading. Semakin aktif anggota tersebut, maka akan semakin besar pendapatan yang diperoleh oleh perekrut.
Beberapa skema Multi Level Marketing ini menawarkan bonus tambahan atau intensif lainnya untuk anggota, apabila berhasil mencapai target tertentu. Target tersebut biasanya berupa anjuran merekrut anggota baru sebanyak-banyaknya agar mendapatkan keuntungan lebih.
Proses perekrutan tersebut tentu saja menimbulkan kontroversi karena fokusnya lebih besar pada perekrutan, bukan trading dengan baik. Di mana hal ini dapat mengaburkan aktivitas trading itu sendiri.
Pada beberapa kasus, skema ini dapat menyerupai skema piramida atau Ponzi, di mana pendapatan utama datang dari biaya pendaftaran anggota baru, alih-alih memperoleh keuntungan dari sahnya trading.
Karakteristik Multi Level Marketing (MLM) dalam Trading Forex
Berikut adalah karakteristik utama dari MLM dalam forex:
1. Struktur berjenjang. Dikatakan berjenjang karena adanya sistem perekrutan anggota baru yang akan terus berlanjut sampai beberapa tingkatan.
2. Komisi berbasis perekrutan. Komisi didapatkan dari volume trading atau jumlah deposit anggota yang direkrut.
3. Bonus tambahan. Biasanya bonus tambahan diberikan untuk anggota yang berhasil merekrut orang lain atau mencapai volume trading tertentu.
4. Focus pada perekrutan. Ini sangat penting untuk meningkatkan pendapatan dikarenakan lebih besar penghasilannya daripada aktivitas trading sendiri.
5. Pelatihan dan dukungan. Multi Level Marketing dalam forex biasanya menawarkan pelatihan seperti webinar untuk memberikan pemahaman sebelum memulai trading.
6. Biaya keanggotaan. Anggota baru diharuskan membayar biaya tertentu sebelum bergabung.
7. Pendapatan berjenjang. Anggota di tingkat atas akan mendapatkan keuntungan dari yang ada di bawahnya.
8. Struktur intensif kompleks. Biasanya bisa didapatkan dalam bentuk bonus, komisi, sesuai dengan jumlah perekrutan, volume trading, hingga tingkat partisipasi.
9. Promosi janji keuntungan cepat. Seringkali anggota atas akan mempromosikan janji tersebut apabila berhasil mengajak orang lain bergabung.
10. Minimnya regulasi. Banyak skema MLM forex beroperasi dengan regulasi yang minim atau tidak sama sekali, sehingga meningkatkan risiko penipuan.
Peluang dari Sistem Multi Level Marketing (MLM) dalam Trading Forex
Sistem ini menawarkan beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para trader hingga anggota jaringan. Peluang tersebut antara lain:
1. Potensi Pendapatan Tambahan
Anggota dapat memperoleh komisi dari setiap anggota baru yang berhasil direkrut ke dalam jaringan. Hal ini bisa membuatnya memperoleh sumber pendapatan tambahan yang signifikan.
Selain dari perekrutan, komisi juga didapatkan dari aktivitas trading yang dilakukan oleh downline. Semakin aktif downline dalam trading, maka akan semakin besar pula komisi yang diterimanya.
2. Ekspansi Jaringan dan Peluang Bisnis
Skema Multi Level Marketing juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan jaringannya secara luas. Siapapun yang berhasil membangun jaringan menjadi lebih besar, maka dapat dijadikan pimpinan.
Pimpinan tersebut berlaku dalam komunitas trading ini. Pimpinan komunitas dapat memberikan pelatihan hingga bimbingan kepada anggota baru, serta mendapatkan pengakuan dalam jaringan.
3. Pelatihan dan Dukungan
Skema ini juga memberikan berbagai program yang bisa mengasah skill dasar anggota dalam berdagang di pasar forex. Hal ini tentu saja membantu para anggota untuk memahami dasar-dasar trading dengan baik.
Upline sering memberikan bimbingan dan dukungan kepada downline, sehingga downline sukses dalam bertrading hingga perekrutan.
4. Pengurangan dan Diversifikasi Biaya Trading
Utilisasi bonus yang diperoleh dari skema Multi Level Marketing ini dapat digunakan untuk menutupi biaya trading, seperti spread atau biaya transaksi lainnya, sehingga mengurangi beban finansial.
Anggota tidak hanya mengandalkan keuntungan dari berdagang di forex, tetapi juga mendapatkan pendapatan dari komisi bonus. Hal ini membantu mendiversifikasi sumber pendapatannya.
5. Komunitas dan Networking
Tentu saja, melalui skema ini nantinya dapat membangun komunitas trading uang kuat, di mana dapat berbagi pengalaman, strategi, hingga dukungan antara satu sama lain.
Dengan bergabung dalam jaringan ini, anggota seringkali mendapatkan akses ke informasi hingga sumber daya yang mungkin tidak tersedia untuk trader individu.
Ancaman Multi Level Marketing (MLM) dalam Forex
Dalam konteks trading forex, ancaman skema ini berupa penipuan yang menawarkan keuntungan tinggi tanpa risiko (no loss) untuk menarik perhatian calon investor. Skema ini biasanya mirip dengan MLM, tetapi dalam bentuk penipuan berpura-pura menjadi platform.
Ancaman ini melibatkan broker forex penipu yang menawarkan iming-iming tadi, padahal sebenarnya hanya menguras dana korbannya dengan cara canggih. Biasanya, metode yang digunakan tidak transparan, sehingga penawaran keuntungannya pun hanya janji.
Tidak hanya itu saja, seringkali ancaman yang timbul dari skema Multi Level Marketing ini timbul karena kurangnya regulasi perusahaan, di mana sebenarnya tidak diatur dengan baik oleh otoritas jasa keuangan secara resmi.
Kurangnya regulasi tersebut berarti tidak adanya jaminan bahwa uang yang diinvestasikan dikelola dengan baik atau aman. Perusahaan dapat dengan mudah melakukan penipuan tanpa konsekuensi hukum yang jelas.
Dalam skema ini, calon investor atau anggota yang akan bergabung diharuskan membayar biaya pelatihan terlebih dahulu, sehingga dapat menguras modal sebelum memperoleh keuntungan secara nyata dari berinvestasi tadi.
Multi Level Marketing (MLM) juga seringkali memberikan pengetahuan yang kurang memadai bagi pesertanya, sehingga informasi tersebut menyesatkan, di mana nantinya akan berujung pada kerugian saat mulai melakukan transaksi perdagangan.
Dalam banyak kasus, keuntungan didapatkan dari sistem perekrutan anggota baru. Ketergantungan pada hal ini membuat sistem tidak berkelanjutan, sehingga rentan terhadap runtuhnya jaringan apabila proses perekrutan melambat.
Secara keseluruhan, meskipun trading forex itu sendiri adalah aktivitas yang sah, namun keterlibatan skema MLM membuatnya ternodai. Adanya skema Multi Level Marketing (MLM) yang curang, seringkali berdampak negatif bagi investor sendiri seperti kerugian biaya.