Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Negara Mana Saja yang Diprediksi Makin Dominan di Forex Tahun Ini

Negara Mana Saja yang Diprediksi Makin Dominan di Forex Tahun Ini

by rizki

Negara Mana Saja yang Diprediksi Makin Dominan di Forex Tahun Ini

Pasar forex adalah salah satu pasar keuangan terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume transaksi harian mencapai triliunan dolar. Dalam konteks globalisasi ekonomi yang terus berkembang, dominasi negara-negara tertentu di pasar forex tidak hanya dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi mereka, tetapi juga oleh kebijakan moneter, stabilitas politik, serta dinamika geopolitik yang terus berubah. Memasuki tahun ini, sejumlah negara diprediksi akan semakin dominan dalam pengaruhnya terhadap pergerakan pasar forex. Artikel ini akan membahas negara-negara mana saja yang memiliki potensi besar untuk mengukuhkan posisi mereka sebagai pemain utama di pasar valuta asing.

1. Amerika Serikat: Tetap Menjadi Pemain Utama

Tidak dapat disangkal, Amerika Serikat (AS) tetap menjadi pusat gravitasi utama di pasar forex. Dolar AS (USD) adalah mata uang cadangan dunia yang paling banyak digunakan dalam perdagangan internasional dan transaksi keuangan global. Kekuatan ekonomi AS, didukung oleh pasar saham yang besar, teknologi maju, serta kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed), selalu menjadi faktor utama yang mempengaruhi tren di pasar forex.

Tahun ini, fokus pasar akan tertuju pada keputusan suku bunga The Fed. Jika The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi untuk menekan inflasi, maka USD diprediksi akan tetap kuat dan menarik minat investor global. Namun, jika ada indikasi perlambatan ekonomi AS atau perubahan kebijakan moneter ke arah pelonggaran, volatilitas di pasangan mata uang yang melibatkan USD bisa meningkat. Meski begitu, sebagai mata uang safe haven, USD hampir pasti akan tetap menjadi salah satu mata uang yang paling banyak diperdagangkan.

2. Eurozone dan Euro (EUR): Menghadapi Tantangan, Tapi Tetap Kuat

Zona Euro, yang terdiri dari 19 negara anggota Uni Eropa yang menggunakan Euro (EUR), merupakan entitas ekonomi besar lainnya yang memiliki pengaruh signifikan di pasar forex. Euro adalah mata uang kedua paling banyak diperdagangkan setelah USD. Tahun ini, Eurozone menghadapi sejumlah tantangan seperti tekanan inflasi, ketidakpastian politik dari beberapa negara anggotanya, serta dampak dari konflik geopolitik di Eropa Timur.

Meski demikian, Bank Sentral Eropa (ECB) terus berupaya mengelola kebijakan moneternya dengan hati-hati, terutama dalam menjaga inflasi di tingkat yang wajar tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Jika ECB dapat menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan, Euro dapat memperkuat posisinya, terutama terhadap mata uang negara berkembang dan mata uang komoditas. Euro juga semakin banyak digunakan dalam transaksi perdagangan internasional, sehingga perannya diprediksi tetap besar tahun ini.

3. Tiongkok dan Renminbi (CNY): Meningkatkan Peran di Kancah Global

Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua dunia terus menunjukkan ambisinya untuk memperkuat posisi Renminbi (CNY) di pasar forex global. Pemerintah Tiongkok telah aktif mempromosikan penggunaan Renminbi dalam perdagangan internasional dan transaksi keuangan lintas negara melalui berbagai inisiatif seperti Belt and Road Initiative (BRI).

Tahun ini, dengan prospek pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang mulai stabil setelah pandemi dan berbagai stimulus fiskal yang diterapkan, Renminbi diprediksi akan makin banyak digunakan di pasar forex. Selain itu, pelonggaran kebijakan perdagangan dan investasi asing juga akan mendorong permintaan terhadap CNY. Di sisi lain, Tiongkok menghadapi risiko geopolitik dan ketegangan perdagangan dengan negara lain yang tetap menjadi faktor penghambat. Meski begitu, tren internasionalisasi Renminbi diperkirakan akan berlanjut dan membuat Tiongkok semakin dominan di pasar forex.

4. Jepang dan Yen (JPY): Mata Uang Safe Haven dengan Potensi Penguatan

Yen Jepang (JPY) adalah salah satu mata uang yang paling sering dianggap sebagai safe haven oleh para investor global, terutama saat terjadi ketidakpastian ekonomi atau geopolitik. Jepang sebagai ekonomi terbesar ketiga dunia memiliki posisi strategis dan sistem keuangan yang sangat maju.

Tahun ini, faktor utama yang dapat mempengaruhi kekuatan Yen adalah kebijakan moneter Bank of Japan (BoJ) yang selama ini dikenal sangat longgar. Jika BoJ mulai melakukan normalisasi kebijakan suku bunga, Yen bisa mengalami penguatan signifikan terhadap mata uang utama lainnya. Selain itu, ketegangan geopolitik di kawasan Asia Timur atau perlambatan ekonomi global dapat membuat investor beralih ke Yen sebagai instrumen aman.

5. Inggris dan Pound Sterling (GBP): Menantang Ketidakpastian Pasca-Brexit

Inggris dengan Pound Sterling (GBP) tetap menjadi kekuatan penting dalam pasar forex meski menghadapi tantangan besar setelah keluarnya dari Uni Eropa (Brexit). Tahun ini, fokus utama adalah bagaimana Inggris menangani isu-isu ekonomi domestik seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan hubungan perdagangan dengan negara lain.

Kebijakan moneter dari Bank of England (BoE) dan hasil negosiasi perdagangan akan sangat menentukan pergerakan GBP di pasar forex. Jika Inggris berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan memperkuat hubungan perdagangan global, Pound Sterling berpotensi menguat dan meningkatkan dominasi di pasar forex.

6. Negara-Negara Penghasil Komoditas: Kanada (CAD), Australia (AUD), dan Selandia Baru (NZD)

Negara-negara seperti Kanada, Australia, dan Selandia Baru adalah pemain utama di pasar forex dengan mata uang yang dikenal sebagai mata uang komoditas karena ekonomi mereka sangat bergantung pada ekspor komoditas seperti minyak, logam, dan produk pertanian.

Harga komoditas global yang fluktuatif akan sangat mempengaruhi nilai CAD, AUD, dan NZD. Tahun ini, permintaan komoditas dari negara-negara berkembang, terutama dari Tiongkok, akan menjadi faktor kunci. Selain itu, kebijakan moneter dan kondisi ekonomi domestik di ketiga negara ini juga akan menentukan kekuatan mata uang mereka. Ketiganya juga dianggap relatif stabil dan likuid, sehingga tetap menjadi pilihan populer di pasar forex.

7. Mata Uang Negara Berkembang: Peluang dan Risiko

Selain negara-negara maju, beberapa negara berkembang juga menunjukkan potensi untuk menjadi lebih dominan di pasar forex, terutama yang memiliki ekonomi tumbuh cepat dan reformasi pasar keuangan yang signifikan. Contohnya adalah Indonesia (IDR), India (INR), dan Brasil (BRL).

Namun, mata uang negara berkembang cenderung lebih volatil karena risiko politik, ekonomi, dan likuiditas yang lebih tinggi. Oleh karena itu, meskipun ada peluang besar, para trader dan investor harus lebih berhati-hati dalam mengelola risiko.


Menjadi seorang trader forex yang sukses tidak hanya bergantung pada analisis teknikal dan strategi trading saja, tetapi juga sangat penting untuk memahami dinamika ekonomi dan geopolitik global. Mengenali negara-negara yang diprediksi makin dominan di pasar forex dapat menjadi kunci dalam membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan tepat sasaran.

Jika Anda ingin mengasah kemampuan trading dan memahami seluk-beluk pasar forex secara mendalam, jangan ragu untuk mengikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id. Program ini dirancang untuk membantu pemula hingga trader berpengalaman menguasai berbagai teknik trading, analisis fundamental dan teknikal, serta manajemen risiko dengan cara yang mudah dipahami.

Dengan bergabung di www.didimax.co.id, Anda juga akan mendapatkan akses ke berbagai materi pembelajaran, webinar interaktif, serta bimbingan langsung dari para mentor profesional. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan skill trading Anda dan siap menghadapi pasar forex dengan lebih percaya diri dan strategi yang matang. Segera daftarkan diri Anda dan mulai perjalanan sukses trading bersama Didimax!