Negara-Negara yang Sudah Mengadopsi Dedolarisasi dalam Forex – Studi Kasus Beberapa Negara yang Beralih dari Dolar
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara mulai mengadopsi kebijakan dedolarisasi dalam perdagangan forex mereka. Dedolarisasi adalah proses mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi internasional dan menggantinya dengan mata uang lain, baik itu mata uang domestik atau mata uang negara mitra dagang. Langkah ini umumnya dilakukan untuk meningkatkan kedaulatan ekonomi, mengurangi risiko dari volatilitas dolar, dan memperkuat nilai tukar mata uang lokal. Artikel ini akan membahas beberapa negara yang telah berhasil menerapkan dedolarisasi dalam perdagangan forex mereka dan alasan di balik keputusan tersebut.
1. Rusia: Dedolarisasi sebagai Respons terhadap Sanksi

Rusia menjadi salah satu negara yang paling agresif dalam menerapkan dedolarisasi, terutama setelah dikenai berbagai sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Sejak 2014, Rusia telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan dolar dalam perdagangan internasionalnya.
Salah satu strategi utama yang dilakukan Rusia adalah meningkatkan perdagangan bilateral dalam mata uang non-dolar. Rusia dan China, misalnya, telah meningkatkan penggunaan yuan dan rubel dalam transaksi dagang mereka. Rusia juga mulai menjual minyak dan gas dalam mata uang selain dolar, seperti euro dan yuan. Selain itu, Bank Sentral Rusia juga telah meningkatkan cadangan emasnya sebagai bagian dari strategi dedolarisasi.
2. China: De-Dolarisasi Melalui Dominasi Yuan
China adalah negara lain yang secara aktif berusaha mengurangi ketergantungan pada dolar dalam perdagangan internasionalnya. Pemerintah China telah mendorong penggunaan yuan dalam berbagai transaksi global, terutama melalui inisiatif Belt and Road (BRI) dan penggunaan mata uang digital yuan (e-CNY).
Salah satu langkah signifikan yang diambil China adalah membentuk sistem pembayaran lintas batas yang dikenal sebagai CIPS (Cross-Border Interbank Payment System) sebagai alternatif SWIFT yang berbasis dolar. China juga telah mencapai kesepakatan dengan negara-negara seperti Arab Saudi dan Rusia untuk menggunakan yuan dalam perdagangan minyak.
3. Iran: Dedolarisasi untuk Menghindari Sanksi Ekonomi
Iran adalah contoh negara yang melakukan dedolarisasi sebagai respons terhadap sanksi ekonomi dari Amerika Serikat. Sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018, Iran mengalami pembatasan dalam mengakses dolar dan sistem keuangan global.
Untuk mengatasi tantangan ini, Iran mulai melakukan perdagangan dalam mata uang lain seperti euro, yuan, dan rubel. Iran juga telah memperkuat hubungan perdagangan dengan China dan Rusia untuk mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan berbasis dolar.
4. India: Diversifikasi Mata Uang dalam Perdagangan Global
India adalah salah satu negara yang secara bertahap mengadopsi dedolarisasi dalam perdagangan internasionalnya. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan penggunaan rupee dalam perdagangan minyak dengan Rusia. Sejak perang Rusia-Ukraina, India mulai membeli minyak dari Rusia dengan harga diskon dan membayar dalam rupee serta rubel.
Selain itu, India juga berupaya memperluas penggunaan Unified Payments Interface (UPI) dalam transaksi lintas negara, yang memungkinkan pembayaran dalam mata uang lokal tanpa perlu konversi ke dolar terlebih dahulu.
5. Brasil: Kemitraan dengan China dalam Perdagangan Non-Dolar
Brasil juga telah mengambil langkah dalam mengurangi ketergantungan pada dolar dalam perdagangan internasionalnya, terutama dengan China. Pada 2023, Brasil dan China menandatangani perjanjian yang memungkinkan perdagangan antara kedua negara menggunakan yuan dan real Brasil secara langsung, tanpa perlu melewati dolar AS sebagai perantara.
Selain itu, Brasil juga telah menjajaki kemungkinan menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan dengan negara-negara BRICS lainnya, seperti Rusia, India, dan Afrika Selatan.
6. Arab Saudi: Perubahan Strategi dalam Perdagangan Minyak
Arab Saudi, yang selama ini menggunakan dolar dalam perdagangan minyaknya (petrodollar), mulai mempertimbangkan untuk menerima pembayaran dalam mata uang lain seperti yuan. Perubahan ini terutama terjadi setelah hubungan perdagangan antara Arab Saudi dan China semakin erat.
China adalah salah satu importir minyak terbesar dari Arab Saudi, dan negosiasi mengenai penggunaan yuan dalam perdagangan minyak semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir. Jika ini terjadi secara penuh, maka dominasi dolar dalam perdagangan minyak dunia bisa mulai terancam.
Dampak Dedolarisasi terhadap Pasar Forex
Dedolarisasi membawa dampak besar bagi pasar forex global. Beberapa dampak utama yang bisa terjadi antara lain:
-
Fluktuasi Nilai Tukar Dolar – Jika lebih banyak negara beralih dari dolar, permintaan terhadap mata uang ini akan berkurang, yang bisa menyebabkan volatilitas nilai tukar.
-
Peningkatan Penggunaan Mata Uang Alternatif – Yuan, euro, dan mata uang lainnya dapat semakin mendominasi perdagangan internasional.
-
Perubahan dalam Sistem Keuangan Global – Jika lebih banyak negara membangun sistem pembayaran alternatif, dominasi sistem keuangan berbasis dolar seperti SWIFT bisa mulai berkurang.
Meskipun dedolarisasi terus berkembang, dolar AS masih menjadi mata uang cadangan utama dunia. Namun, tren ini menunjukkan bahwa ekonomi global mulai lebih beragam dan tidak lagi sepenuhnya bergantung pada satu mata uang saja.
Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana kebijakan moneter dan pergerakan mata uang global mempengaruhi pasar forex, Anda dapat bergabung dalam program edukasi trading gratis dari Didimax. Kami menyediakan materi lengkap dan bimbingan langsung dari para mentor profesional untuk membantu Anda memahami strategi trading yang tepat dalam menghadapi perubahan ekonomi global.
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar dan meningkatkan keterampilan trading Anda bersama Didimax. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan mulailah perjalanan Anda menjadi trader sukses di pasar forex!