Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Order Block: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

Order Block: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

by Rizka

Order Block: Apa Itu dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

Dalam dunia trading, khususnya forex dan saham, banyak istilah teknikal yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga. Salah satu konsep yang semakin populer di kalangan trader institusional maupun ritel adalah Order Block. Konsep ini sering dikaitkan dengan pergerakan harga yang dikendalikan oleh Smart Money atau pemain besar di pasar. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu Order Block, bagaimana cara mengidentifikasinya, serta strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan peluang profit dalam trading.

Apa Itu Order Block?

Order Block adalah area di mana institusi besar atau bank sentral menempatkan order dalam jumlah besar, baik untuk membeli (buy) maupun menjual (sell). Area ini sering menjadi titik balik harga yang signifikan karena menggambarkan level di mana para pemain besar memiliki kepentingan dalam menggerakkan harga.

Berbeda dengan support dan resistance biasa, Order Block sering kali lebih kuat dan lebih akurat karena melibatkan jumlah transaksi yang sangat besar. Ketika harga kembali ke area ini, sering kali terjadi reaksi berupa pantulan harga (bounce) atau bahkan pembalikan tren (reversal).

Jenis-Jenis Order Block

  1. Bullish Order Block

    • Terjadi ketika harga mengalami penurunan sebelum akhirnya naik dengan volume besar.

    • Biasanya ditemukan di dasar tren turun (downtrend) dan menjadi titik awal dari tren naik baru.

    • Menandakan bahwa institusi telah melakukan akumulasi (buying interest).

  2. Bearish Order Block

    • Terjadi ketika harga mengalami kenaikan sebelum akhirnya turun dengan volume besar.

    • Biasanya ditemukan di puncak tren naik (uptrend) dan menjadi titik awal dari tren turun.

    • Menandakan bahwa institusi telah melakukan distribusi (selling interest).

Cara Mengidentifikasi Order Block

Agar dapat menggunakan Order Block secara efektif, trader perlu mengetahui cara mengidentifikasinya dengan benar. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Identifikasi Pergerakan Harga yang Kuat

    • Cari area di mana harga bergerak dengan cepat setelah periode konsolidasi.

    • Biasanya, candlestick dengan badan besar menandakan keberadaan Order Block.

  2. Cek Volume dan Struktur Pasar

    • Area Order Block sering kali memiliki volume besar dibandingkan dengan candle lainnya.

    • Pastikan ada tanda-tanda breakout setelah harga meninggalkan area tersebut.

  3. Gunakan Timeframe Lebih Tinggi

    • Untuk akurasi yang lebih baik, analisis Order Block sebaiknya dilakukan pada timeframe lebih tinggi seperti H4, D1, atau bahkan W1.

    • Timeframe rendah bisa digunakan untuk mencari titik entry lebih optimal.

  4. Konfirmasi dengan Indikator Tambahan

    • Gunakan indikator seperti RSI atau Stochastic untuk melihat apakah harga berada dalam kondisi overbought atau oversold.

    • Perhatikan zona supply & demand yang berdekatan dengan Order Block.

Strategi Menggunakan Order Block dalam Trading

Setelah mengetahui cara mengidentifikasi Order Block, langkah selanjutnya adalah menggunakannya sebagai bagian dari strategi trading. Berikut beberapa pendekatan yang dapat digunakan:

1. Entry di Retest Order Block

  • Setelah harga meninggalkan Order Block, tunggu harga kembali (retest) ke area tersebut.

  • Entry dilakukan saat harga menyentuh area dan menunjukkan reaksi bullish/bearish.

  • Gunakan candlestick rejection atau pola engulfing sebagai konfirmasi.

2. Gunakan Pending Order

  • Pasang limit order di area Order Block untuk menangkap pergerakan harga lebih awal.

  • Untuk Bullish Order Block, gunakan buy limit.

  • Untuk Bearish Order Block, gunakan sell limit.

3. Kombinasikan dengan Price Action

  • Perhatikan pola chart pattern seperti double top, double bottom, atau head & shoulders.

  • Jika pola ini terbentuk di dekat Order Block, peluang keberhasilan entry akan lebih tinggi.

4. Atur Stop Loss dan Take Profit dengan Bijak

  • Stop loss bisa diletakkan sedikit di luar area Order Block untuk menghindari fakeout.

  • Take profit bisa ditargetkan di level support/resistance terdekat atau dengan rasio risk-reward minimal 1:2.

Kesalahan yang Sering Dilakukan Trader Saat Menggunakan Order Block

Meskipun konsep Order Block sangat efektif, banyak trader yang gagal menggunakannya dengan benar karena beberapa kesalahan berikut:

  1. Mengabaikan Konteks Pasar

    • Trader sering menganggap semua area Order Block valid tanpa melihat tren utama.

    • Selalu konfirmasi dengan analisis tren sebelum entry.

  2. Entry Tanpa Konfirmasi

    • Hanya mengandalkan Order Block tanpa melihat reaksi harga sering kali menyebabkan false entry.

    • Tunggu candlestick konfirmasi sebelum mengambil keputusan.

  3. Tidak Menggunakan Manajemen Risiko

    • Meletakkan stop loss terlalu ketat bisa menyebabkan stop out sebelum harga bergerak sesuai ekspektasi.

    • Gunakan perhitungan risiko yang sesuai dengan modal dan toleransi risiko.

Kesimpulan

Order Block adalah konsep yang sangat berguna dalam memahami pergerakan harga yang dikendalikan oleh institusi besar. Dengan mengidentifikasi area ini dan menggunakannya dalam strategi trading, trader dapat meningkatkan peluang sukses dalam pasar. Namun, penting untuk selalu menggabungkan analisis Order Block dengan teknik lainnya seperti price action, support & resistance, serta manajemen risiko yang baik.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang konsep Order Block dan strategi trading lainnya secara mendalam, bergabunglah dalam program edukasi trading di Didimax. Didimax menawarkan bimbingan langsung dari mentor profesional serta komunitas trader yang siap membantu Anda meningkatkan kemampuan trading.

Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar trading dengan lebih terarah dan efektif. Daftar sekarang di www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan trading Anda dengan panduan terbaik dari para ahli!