Ketika terjun menjadi seorang trader, Anda mungkin akan dihadapkan pada
situasi overtrading dalam forex. Hal ini dapat saja terjadi, terutama bagi para pemula, namun tidak boleh dibiarkan terus berlanjut.
Untuk mencegah Anda sampai terkena persepsi ini, maka ketahuilah dasar mengenai fenomena tersebut, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga cara pencegahannya.
Oleh karena itu, silakan simak penjelasan lengkap mengenai overtrading tersebut dalam artikel yang telah dirangkum khusus untuk Anda di bawah ini!
Mengenal Overtrading dalam Forex Agar Terhindar dari Fenomena Ini di Kemudian Hari
Beberapa informasi penting sekaligus wajib Anda ketahui mengenai overtrading dalam forex tersebut antara lain:
1. Pengertian
Overtrading dalam trading merupakan sebuah perilaku di mana seseorang melakukan pembelian dan penjualan instrumen yang berlebihan, yang bisa terjadi pada pihak broker atau pedagang individu.
Seorang trader individu untuk dirinya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan keuangan pasti mempunyai peraturan mengenai seberapa besar risiko yang dapat mereka ambil. Hal itu termasuk berapa banyak perdagangan yang pantas mereka ambil nantinya.
Ketika orang tersebut telah mencapai batas ketentuan, maka jika memaksa untuk melanjutkan perdagangan adalah sebuah tindakan tidak sehat. Saat ini tidak ada aturan resmi mengenai seseorang dianggap telah melakukan perdagangan berlebihan.
Namun hal tersebut bisa terlihat ketika orang tersebut berupaya melakukan pembelian dan menjual instrumen secara berlebihan atas nama klien dengan tujuan hanya demi mendapatkan komisi.
Jika Anda menggunakan jasa broker, maka untuk mengecek apakah orang tersebut melakukan overtrading dalam forex adalah dengan melihat frekuensi perdagangan berubah menjadi kontraproduktif terhadap tujuan investasi, sehingga biaya komisi tinggi tanpa hasil.
2. Bedanya dengan Undertrading
Selain istilah overtrading dalam forex terdapat pula undertrading, yaitu kondisi di mana aktivitas perdagangan hanya sedikit atau bahkan tidak ada, walaupun ada sebuah peluang.
Risiko hal ini terjadi ketika Anda tidak memakai dana dalam jangka waktu lama, memegang posisi sangat kecil, atau mempunyai ketentuan masuk sangat ketat.
Penyebab terjadinya hal ini adalah karena ketakutan akan kehilangan uang, di mana efeknya adalah membuat Anda kehilangan peluang. Oleh karena itu kedua istilah tersebut sebaiknya Anda hindari agar perdagangan tetap berjalan sehat.
3. Penyebab
Biasanya fenomena ini terjadi saat seorang trader atau broker trading tidak mematuhi batasan strateginya. Keduanya mendapatkan godaan untuk meningkatkan frekuensi perdagangannya tanpa melakukan konsultasi, sehingga dapat memberikan hasil yang buruk. Selain itu, ada juga penyebab lain dari overtrading dalam forex, yaitu:
• Rasa Takut
Para trader sering berusaha melakukan perdagangan berlebihan ini akibat berusaha untuk mengganti kerugian sebelumnya.
• Terlalu Bersemangat
Karena terlalu bersemangat akibat mendapatkan hasil bagus pada transaksi terakhir, trader pun dapat tergoda untuk membuka posisi tanpa analisa ketika pasar sedang bergerak dengan cepat.
• Keserakahan
Sama seperti alasan kedua, saat mendapatkan untung, terkadang seseorang ingin segera mendapatkannya kembali agar bisa menghasilkan lebih banyak uang.
• FOMO (Fear of Missing Out) atau Takut Ketinggalan
FOMO merupakan sebuah masalah psikologis klasik yang sering terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pada kondisi overtrading dalam forex, di mana tidak mengherankan apabila banyak merasakan FOMO di pasar.
Ketika pasar sedang bergerak, Anda bisa tergoda untuk ikut serta menjadi bagian dari pergerakan tersebut, walaupun itu berarti harus melompat secara impulsif dengan cara yang tidak sesuai dengan rencana trading.
• Asumsi Bahwa Uang Harus Selalu Ada di Pasar
Anda bisa saja merasakan bahwa akan periode tenang ketika sebuah strategi tidak menghasilkan perdagangan apa pun. Seringkali Anda dapat merasa merasa bahwa hal tersebut buruk karena ketika tidak berada di pasar berarti tidak menghasilkan uang.
Namun, bagian terpenting dari sebuah perdagangan adalah mengetahui kapan kondisinya tidak tepat dan akan lebih menguntungkan jika berusaha tetap menunggu dengan uang tunai.
4. Jenis-Jenis Overtrading dalam Forex
Saat ini setidaknya ada tiga jenis overtrading dalam forex yang terjadi pada kalangan pedagang forex, yaitu:
• Discretionary Overtrading
Pada jenis perdagangan berlebihan pertama ini para pedagang forex menggunakan ukuran posisi dan leverage yang fleksibel dan tidak menetapkan aturan tertentu untuk mengubah ukurannya.
Walaupun fleksibilitas ini mempunyai kelebihan bagi para pedagang, tapi hal ini justru juga dapat menjadi kelemahan, karena tidak ada kontrol yang kuat.
• Technical
Technical overtrading dalam forex ini biasanya terjadi kepada para investor yang baru pertama mengenal indikator teknis, sehingga orang tersebut sering menggunakannya untuk pembenaran dalam melakukan perdagangan yang telah ditentukan sebelumnya.
Orang tersebut kemudian memutuskan posisi apa yang akan diambil lalu mencari indikator yang akan mendukung keputusan itu, sehingga trader akan merasa lebih nyaman.
Para pemula atau bahkan profesional juga berusaha mengembangkan aturan, mempelajari lebih banyak indikator, dan mulai merancang sebuah sistem. Perilaku tersebut tergolong bias konfirmasi serta biasanya dapat menimbulkan kerugian sistemik seiring berjalannya waktu.
• Shotgun
Shotgun overtrading dalam forex terjadi ketika trader mengembangkan pendekatan “shotgun”, yaitu dengan membeli apa saja yang mereka anggap bagus tanpa mempertimbangkan dengan bijak.
Tanda-tanda terjadinya fenomena ini adalah dengan membuka beberapa posisi kecil secara bersamaan tanpa menggunakan rencana khusus.
Namun agar dapat melihat jenis ini lebih jelas, maka bisa dengan melihat sejarah perdagangan dan kemudian bertanya mengapa perdagangan tertentu dilakukan pada saat itu.
Ketika ada yang menanyakan pertanyaan tersebut, maka seseorang yang menggunakan jenis shotgun akan kesulitan untuk memberikan jawabannya dengan tepat.
5. Pencegahan
Untuk mencegah hal tersebut terjadi ketika Anda sedang melakukan perdagangan di pasar, maka ikutilah beberapa langkah di bawah:
• Membuat Rencana Mingguan
Sat
pasar forex sedang tutup, maka Anda dapat menjadikannya sebagai momen yang pas untuk melakukan evaluasi atas rencana yang akan dipakai pada minggu selanjutnya.
Lakukan review kembali atas hasil trading Anda pada minggu sebelumnya dengan melihat sudah tepatkah hasilnya dan apa perbaikan yang harus dilakukan ke depannya.
Selain itu, usahakanlah untuk rutin membaca berita fundamental yang rilis selama akhir pekan dan berusaha mengidentifikasi pengaruh berita atas pergerakan harga.
• Hindari untuk Melihat Chart Terus-menerus
Terkadang Anda dapat merasa stres dan emosi apabila terus-menerus melihat chart. Ketika sedang naik, maka akan terburu-buru buy tanpa melihat tren ataupun berita, begitu juga sebaliknya.
Hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan banyak sekali kerugian dan akhirnya menyebabkan perdagangan yang berlebihan. Oleh karena itu, usahakanlah untuk memantau chart seperlunya saja ketika membuat analisis dan ketika aktif bertransaksi.
• Melakukan Manajemen Risiko dengan Disiplin
Sebagus apa pun rencana Anda, apabila tidak beriringan dengan kedisiplinan dalam mengatur risiko loss, maka akhirnya tidak akan berguna.
Maka pastikanlah bahwa semua transaksi yang terbuka telah mempunyai batas stop loss sesuai dengan kapasitas kerugian yang mampu Anda tanggung. Lalu pastikan juga jumlah dana Anda dan tentukan berapa maksimal lot yang bisa ditransaksikan berikutnya.
Setelah melihat penjelasan mengenai overtrading dalam forex hingga tips mengatasinya, maka ke depan transaksi Anda bisa lebih sehat.