Strategi pullback trading merupakan istilah dalam dunia
trading forex untuk menggambarkan adanya pergerakan sementara dalam sebuah trend pada pasar forex yang dinamis
dan seringkali terjadi. Ketika harga gerak melawan trend utama sebelum dilanjutkan pada pergerakan lebih dominan.
Biasanya momen pullback ini menjadi sebuah alat efektif dalam mengidentifikasi titik entry potensial. Dalam konteks ini dapat terjadi saat harga mengalami koreksi
sebelum trend tersebut kembali berlanjut. Selain itu, hal ini biasanya mengalami penurunan sekitar 5% hingga 10% bersifat jangka pendek.
Pasalnya, pullback ini hampir sama dengan retracement atau konsolidasi yang mengacu pada penurunan harga yang berlangsung untuk waktu singkat. Katakanlah ada beberapa
sesi berturut sebelum uptrend dimulai kembali, setelah sekuritas mengalami pergerakan harga ke atas lebih besar.
Mengenal 5 Strategi Pullback Trading yang Perlu Diketahui
Pasalnya, trader harus terus mengawasi level support kritis, karena penembusan di bawahnya bisa menyarankan pembalikan daripada mundur. Sehingga perlu mengenal 5
strategi pullback trading untuk diketahui dan dipahami:
1. Trendline
Hal yang dilakukan sebelum mengidentifikasi pullback adalah pelu mendeteksi trend terlebih dahulu. Dalam hal ini, adanya struktur puncak dan lembah menjadi cara paling
sederhana untuk mengidentifikasikan trend dengan trendline atau garis line.
Kemudian pada uptrend ditandai berdasarkan oleh urutan puncak yang lebih tinggi kemudian diikuti oleh beberapa lembah yang lebih tinggi. Sebaliknya pada downtrend
terdiri dari urutan lembah lebih rendah serta puncak yang lebih rendah.
Namun, perlu diperhatikan bahwa garis trend seringkali membutuhkan waktu untuk dikonfirmasi. Tiga titik kontak yang diperlukan untuk dapat memvalidasi sebuah garis
trend sebagai hasil disarankan untuk melakukan strategi pullback trading dengan garis line pada titik kontak ketiga, keempat, atau kelima.
Meskipun garis line ini bekerja cukup efektif dalam mendeteksi pullback, tetapi sebagai metode mandiri, akan lebih memerlukan banyak waktu untuk memvalidasi trend yang
benar-benar valid yang mungkin kehilangan banyak peluang saat validasi tersebut.
2. Moving Average (MA)
Moving average menjadi salah satu indikator palings sering digunakan pada analisa teknikal dan berbagai cara, termasuk strategi pullback trading ini. Contohnya saja
saat trader memilih MA periode 20,50, atau bahkan 100.
Pilihan spesifik tersebut tergantung dari trader tersebut seorang trader jangka pendek atau panjang. Pada moving average yang lebih pendek lebih disukai dari trader
jangka waktu singkat, sebab memberikan indikasi lebih cepat.
Namun, perlu diperhatikan kembali bahwa MA yang lebih pendek lebih rentan terhadap adanya noise serta sinyal palsu. Sebaliknya, MA jangka panjang bergerak dengan
kecepatan lebih lambat sehingga membuat kurang berpengaruh oleh noise.
Kemudian rata-rata pergerakan jangka panjang mungkin akan melewatkan peluang perdagangan jangka pendek. Sehingga trader perlu mempertimbangkan kelebihan dan
kekurangannya saat melakukan trading.
3. Fibonacci
Strategi pullback trading sangat efektif dalam analisa pergerakan harga di berbagai aset menggunakan level Fibonacci. Anda dapat memakai pendekatan ini dengan cara
menunggu adanya trend baru, selanjutnya menarik line Fibonacci A-B dari titik awal trend tersebut hingga titik akhir gelombang trend.
Kemudian pullback dapat mengidentifikasi berdasarkan titik C pada retracement Fibonacci dengan presisi yang cukup, biasanya harga akan mengalami koreksi 50% atau 61.8%
sebelum melanjutkan trend tersebut.
Pada retracement Fibonacci dapat memberikan hasil lebih baik saat digabungkan dengan nilai rata-rata pergerakan. Jika retracement Fibonacci tersebut sudah bertepatan
dengan MA, maka areanya memiliki peluang pullback lebih tinggi.
4. Breakout
Breakout merupakan suatu kondisi saat harga menembus suatu level penting seperti support resistance, pivot, level psikologi, dan lainnya. Pergerakan breakout biasanya
lebih identik dengan kenaikan serta penurunan tajam sebab terjadinya aksi pasar menunggu harga menembus level penting tersebut.
Sehingga, trader biasanya juga waspada false breakout yang menandakan bahwa harga kembali bergerak dalam range level penting. Untuk mengantisipasi hal tersebut, banyak
yang menunggu adanya pullback harga sebagai konfirmasi breakout lebih lanjut.
Inti dasarnya trader perlu menunggu terjadinya pullback setelah harga mengalami breakout demi memperkuat pengujian dari harga level tersebut yang berhasil ditembus.
Sehingga, saat pasar sedang naik setelah harga menembus level resistance kunci, Anda dapat menunggu peluang buy.
5. Kombinasi Trendline dan Fibonacci
Pada strategi pullback trading ini, Anda juga bisa menggabungkan penggunaan antara trendline serta level Fibonacci untuk melakukan entry lebih efektif lagi. Langkah
berikut bisa Anda lakukan untuk melakukan kombinasi tersebut:
- Identifikasi Trend: Mulai melakukan identifikasi trend bullish atau bearish sesuai kondisi puncak serta lembah harga.
- Memilih Time Frame: Sangat disarankan menggunakan time frame satu jam ke atas demi meminimalisir noise harga.
- Menentukan Titik Puncak: Mengidentifikasi titik puncak atau swing high dan titik lembah atau swing low terbaru dalam trend. Selanjutnya gunakan untuk menarik
retracement Fibonacci.
- Entry di Level Fibonacci: Mencari peluang entry data terjadi retracement antara level 50% dan 61.8%. Anda dapat memilih masuk pada level 50% atau menunggu
harga telah mencapai level 61.8% sebelum memulai untuk entry trading.
- Menentukan Exit: Menempatkan order stop loss dan take profit dengan menyesuaikan titik-titik swing terbaru.
Ketahui Cara Kerja Strategi Pullback Trading
Pasalnya, perdagangan mundurnya dimulai dengan adanya trend naik. Kemudian investor akan mengidentifikasi saham yang mengalami kenaikan. Semakin lama suatu aset
mengalami trend naik, maka semakin besar juga kemungkinan trend yang sudah ada akan berlanjut pula.
Selanjutnya investor menentukan titik masuk, maka pullback tersebut akan masuk. Investor juga dapat merencanakan membeli saat saham mundur dalam persentase tertentu
dimana untuk mengambil keuntungan dari diskon dan mengendarai trend harga yang lebih tinggi.
Kunci dasarnya adalah mencari tahu apakah penurunan tersebut merupakan kemunduran sementara atau bahkan sebagai koreksi yang bertahan lebih lama hingga menjadi awal
dari trend turun jangka panjang. Indikator kemunduran tersebut bisa saja dari volume perdagangan yang lebih rendah.
Adanya pembalikan, Anda cenderung melihat dari volume perdagangan lebih tinggi pada penurunan. Para investor dapat menggunakan beberapa strategi untuk membantunya
mencoba memanfaatkan kondisi kemunduran sebagai berikut:
- Memperhatikan dasar-dasarnya: Mempelajari laporan pendapatan untuk memberikan informasi yang baik mengenai apakah suatu perusahaan sedang mengalami problem.
- Menunggu dan melihat seberapa rendah pullbacknya: jika pullback menembus support, maka kemungkinan akan menjadi lebih dari sekedar pullback dan ini bisa
menjadi pembalikan yang lebih tahan lama.
- Memeriksa volume stok: Jika volume meningkat selama penurunan, bisa menjadi tanda bahwa penjual mengambil alih dalam waktu jangka panjang.
Manfaat Strategi Pullback Trading Forex
Ada beberapa manfaat dari strategi pullback trading ini, berikut diantaranya untuk Anda ketahui:
- Penarikan perdagangan memungkinkan Anda memiliki stop loss lebih ketat dikarenakan lokasi perdagangan bagus dan bisa memberikan Anda risiko lebih baik untuk
mendapatkan imbalan.
- Dilihat dari sudut pandang psikologis, akan lebih mudah untuk menarik pelatuk saat Anda membeli tinggi dan menjualnya dengan rendah.
Strategi pullback trading dapat memberikan peluang menguntungkan dengan memanfaatkan pembalikan sementara di tengah sebuah trend yang pada setiap strateginya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga, Anda perlu memilih strategi paling dipahami sesuai gaya trading.