Pair Cross vs Major Mana yang Lebih Cocok Ditradingkan Menjelang Tahun Baru

Pasar forex selalu menjadi pusat perhatian para trader di seluruh dunia, terutama ketika mendekati momen akhir tahun. Transisi menuju tahun baru sering kali membawa dinamika berbeda di pasar keuangan global. Volume perdagangan bisa menurun karena banyak pelaku pasar besar yang menutup buku tahunan mereka, namun volatilitas sering meningkat akibat adanya rilis data ekonomi penting, kebijakan bank sentral, maupun faktor geopolitik yang belum selesai sepanjang tahun berjalan.

Dalam kondisi seperti ini, banyak trader bertanya-tanya: apakah lebih tepat fokus pada pair major atau justru pair cross untuk memaksimalkan peluang trading menjelang pergantian tahun? Pertanyaan ini penting karena setiap jenis pair memiliki karakteristik berbeda yang berpengaruh pada strategi, risiko, serta potensi keuntungan. Mari kita bahas secara mendalam agar bisa menjadi referensi bagi trader dalam menentukan langkah terbaik.

Memahami Pair Major dan Pair Cross

Sebelum masuk ke analisis kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis pair, penting untuk memahami terlebih dahulu definisinya.

Pair major adalah pasangan mata uang yang selalu melibatkan dolar AS (USD) sebagai salah satu komponennya. Contoh pair major antara lain EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, AUD/USD, dan USD/CHF. Pair major biasanya memiliki volume perdagangan terbesar, likuiditas tinggi, serta spread rendah.

Sementara itu, pair cross atau cross currency pairs adalah pasangan mata uang yang tidak melibatkan USD. Contoh pair cross yang populer adalah EUR/JPY, GBP/JPY, EUR/GBP, dan AUD/NZD. Likuiditas pair cross umumnya lebih rendah dibanding pair major, spread bisa lebih lebar, dan pergerakan harga cenderung lebih volatil karena dipengaruhi faktor ganda dari kedua mata uang yang diperdagangkan.

Dengan pemahaman ini, kita bisa melihat bahwa pemilihan jenis pair tidak bisa sembarangan. Trader perlu menyesuaikan dengan kondisi market akhir tahun, strategi pribadi, dan manajemen risiko.

Karakteristik Pair Major Menjelang Tahun Baru

Pair major memiliki keunggulan yang sudah dikenal banyak trader. Likuiditas yang tinggi membuat eksekusi order lebih cepat dan spread lebih ketat. Hal ini sangat membantu terutama untuk trader scalper dan day trader yang mengincar pergerakan kecil dalam waktu singkat.

Selain itu, karena dolar AS adalah mata uang cadangan dunia, pergerakan pair major sering kali dipengaruhi oleh data ekonomi besar dari Amerika Serikat, seperti Non-Farm Payroll (NFP), inflasi, suku bunga The Fed, hingga pidato pejabat bank sentral. Menjelang akhir tahun, rilis data ini bisa memberikan arah jelas untuk pair major, sehingga trader lebih mudah menganalisis.

Namun, perlu diperhatikan bahwa ketika volume perdagangan global berkurang di akhir tahun, pair major bisa mengalami pergerakan yang lebih tidak menentu. Likuiditas tetap tinggi, tetapi gap harga dan spike sesaat mungkin terjadi. Trader harus lebih berhati-hati menggunakan stop loss agar tidak mudah tersapu oleh volatilitas musiman.

Karakteristik Pair Cross Menjelang Tahun Baru

Pair cross menawarkan dinamika yang berbeda. Karena tidak melibatkan USD, pergerakan pair ini dipengaruhi oleh interaksi langsung antar dua ekonomi berbeda. Misalnya, EUR/JPY bisa sangat dipengaruhi oleh kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) tanpa campur tangan dolar.

Keunggulan utama pair cross adalah peluang tren yang lebih panjang. Volatilitasnya relatif lebih besar, sehingga bagi swing trader atau position trader, pair cross sering menjadi ladang profit yang lebih menarik. Sebagai contoh, GBP/JPY terkenal dengan julukan “The Beast” karena pergerakannya yang agresif, seringkali mencapai ratusan pips dalam sehari.

Namun, kelemahan yang harus diantisipasi adalah spread yang lebih tinggi dan eksekusi order yang bisa kurang ideal pada saat likuiditas rendah. Selain itu, analisis pair cross membutuhkan pemahaman lebih mendalam tentang dua mata uang sekaligus, sehingga kompleksitasnya lebih tinggi dibanding pair major.

Perbandingan Pair Major vs Pair Cross

Agar lebih jelas, mari kita bandingkan kelebihan dan kekurangan keduanya dalam konteks akhir tahun:

1. Likuiditas

   • Pair Major: Sangat tinggi, cocok untuk semua gaya trading.

   • Pair Cross: Lebih rendah, tetapi tetap cukup untuk trader berpengalaman.

2. Spread

   • Pair Major: Rendah, sehingga lebih hemat biaya trading.

   • Pair Cross: Lebih lebar, perlu diperhitungkan dalam money management.

3. Volatilitas

   • Pair Major: Stabil, meski tetap bisa ada lonjakan menjelang rilis data penting.

   • Pair Cross: Lebih liar, dengan peluang profit besar namun risiko lebih tinggi.

4. Arah Tren

   • Pair Major: Lebih mudah dianalisis karena fokus pada USD.

   • Pair Cross: Bisa menawarkan tren unik yang tidak selalu bergantung pada dolar.

5. Kesesuaian Gaya Trading

   • Pair Major: Ideal untuk scalping, day trading, hingga swing trading.

   • Pair Cross: Lebih cocok untuk swing trader dan position trader.

Faktor Eksternal yang Perlu Diperhatikan di Akhir Tahun

Menjelang tahun baru, ada beberapa faktor eksternal yang bisa memengaruhi pilihan trader antara pair major atau pair cross:

1. Kebijakan Bank Sentral
   Biasanya di bulan Desember, beberapa bank sentral besar mengumumkan keputusan penting terkait suku bunga atau proyeksi ekonomi tahun depan. Pair major akan lebih sensitif terhadap kebijakan The Fed, sementara pair cross bisa bereaksi lebih kuat terhadap bank sentral lain seperti ECB, BOJ, atau BOE.

2. Fenomena Window Dressing
   Banyak institusi keuangan besar menutup buku tahunan dan melakukan penyesuaian portofolio. Hal ini bisa menimbulkan pergerakan tidak biasa pada mata uang tertentu.

3. Likuiditas Tipis di Libur Natal dan Tahun Baru
   Pasar forex tetap buka, tetapi aktivitas cenderung berkurang. Kondisi ini bisa menyebabkan pergerakan tidak wajar pada pair cross yang likuiditasnya lebih rendah.

4. Sentimen Pasar Global
   Faktor geopolitik, ketegangan perdagangan, hingga harga komoditas seperti minyak dan emas juga bisa memengaruhi pergerakan pair, baik major maupun cross.

Mana yang Lebih Cocok Ditradingkan Menjelang Tahun Baru?

Jawaban terbaik adalah: tergantung profil trader dan gaya trading yang digunakan.

Jika Anda adalah trader pemula atau lebih suka gaya scalping dan day trading, maka pair major mungkin lebih aman karena spread rendah, likuiditas tinggi, dan analisis relatif lebih sederhana. Trader bisa fokus pada berita ekonomi AS dan memanfaatkan volatilitas jangka pendek.

Namun, jika Anda adalah trader berpengalaman dengan kecenderungan swing atau position trading, pair cross bisa menjadi pilihan yang menarik. Volatilitas yang tinggi memberi peluang profit lebih besar, terutama jika mampu membaca tren jangka menengah antar dua mata uang.

Kuncinya adalah manajemen risiko. Apapun jenis pair yang dipilih, trader harus disiplin dalam menentukan stop loss, target profit, dan ukuran lot agar tidak terbawa emosi oleh pergerakan harga yang tidak menentu di akhir tahun.

Memasuki tahun baru adalah momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas trading Anda. Jangan hanya terpaku pada pair major atau pair cross, tetapi pahami karakteristik keduanya dan sesuaikan dengan strategi Anda. Ingatlah bahwa konsistensi dan kedisiplinan jauh lebih penting daripada sekadar memilih pair yang populer.

Bagi Anda yang ingin memperdalam pemahaman tentang bagaimana membaca peluang di pair major maupun cross menjelang tahun baru, bergabunglah dengan program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan pembelajaran intensif dari mentor berpengalaman yang akan membantu Anda memahami analisis teknikal, fundamental, hingga psikologi trading dengan cara yang mudah dipahami.

Dengan edukasi yang tepat, Anda bisa lebih percaya diri menghadapi dinamika pasar forex yang terus berubah. Jangan biarkan kesempatan emas di akhir tahun ini berlalu begitu saja. Mulailah perjalanan trading yang lebih terarah bersama Didimax, dan raih potensi profit maksimal di tahun yang baru!