Pandangan Morgan Stanley tentang Yen Jepang: Analisis Lengkap 2025
Yen Jepang (JPY) telah menjadi salah satu mata uang yang paling banyak diperhatikan oleh para pelaku pasar global selama beberapa tahun terakhir, terutama di tengah dinamika kebijakan moneter yang berubah cepat dan tekanan ekonomi yang terus berkembang. Sebagai salah satu bank investasi terbesar di dunia, Morgan Stanley rutin merilis pandangan mendalam terkait arah pergerakan yen serta faktor-faktor makroekonomi yang memengaruhinya. Dalam laporan terbaru mereka, JPY diposisikan sebagai mata uang yang akan memainkan peran krusial dalam struktur pasar forex sepanjang 2025, baik sebagai indikator risiko global maupun sebagai kendaraan carry trade yang sangat diperhitungkan.
Artikel ini membahas secara komprehensif bagaimana Morgan Stanley melihat kondisi yen Jepang saat ini, faktor apa yang mendorong perubahan nilainya, bagaimana kebijakan Bank of Japan (BoJ) memengaruhi outlook ke depan, serta strategi yang direkomendasikan bagi trader yang ingin memanfaatkan volatilitas yen.
1. Yen Jepang: Dari Safe Haven ke Mata Uang yang Tertekan
Dalam dua dekade terakhir, yen dikenal sebagai mata uang safe haven. Artinya, ketika dunia mengalami ketidakpastian — krisis keuangan, ketegangan geopolitik, atau perlambatan ekonomi global — investor cenderung memindahkan aset mereka ke yen untuk berlindung dari risiko.
Namun, sejak pandemi dan perubahan kebijakan moneter global, peran yen sebagai safe haven mulai mengalami tantangan besar. Morgan Stanley menilai bahwa beberapa faktor berikut memberi tekanan kuat terhadap yen:
1.1. Kebijakan Ultra-Dovish Bank of Japan
BoJ mempertahankan suku bunga ultra-rendah bahkan ketika bank sentral lain seperti Federal Reserve dan ECB menaikkan suku bunga secara agresif. Perbedaan spread suku bunga ini menjadi dorongan utama melemahnya yen.
Ketika The Fed mempertahankan suku bunga tinggi, investor global cenderung meminjam dana dalam yen yang murah lalu menginvestasikannya ke aset ber-yield tinggi, strategi yang dikenal sebagai carry trade. Dampaknya, tekanan jual atas yen meningkat.
1.2. Inflasi Jepang yang Baru Mulai Stabil
Setelah puluhan tahun mengalami deflasi, Jepang akhirnya mengalami inflasi yang relatif stabil sejak 2022. Namun, inflasi tersebut belum cukup kuat untuk membuat BoJ segera menaikkan suku bunga secara drastis. Morgan Stanley menilai bahwa selama inflasi Jepang masih berada dalam rentang 1–2%, peluang pengetatan moneter tetap terbatas.
1.3. Kekuatan Dolar yang Berkelanjutan
Dolar AS tetap mendominasi pasar forex di tengah kondisi global yang tidak pasti, sehingga yen tetap berada di bawah tekanan. Morgan Stanley mencatat bahwa selama ekonomi AS tetap kuat dengan tingkat pengangguran rendah, dolar akan terus memimpin dan menekan mata uang lainnya, termasuk yen.
2. Pandangan Morgan Stanley: Apakah Yen Akan Menguat?
Morgan Stanley memproyeksikan bahwa yen memiliki peluang untuk rebound, tetapi dengan syarat-syarat tertentu. Dalam analisis mereka, terdapat beberapa skenario yang dapat mengubah arah pergerakan yen secara signifikan.
2.1. BoJ Mulai Meninggalkan Kebijakan Yield Curve Control
Pada 2024, BoJ mulai menunjukkan tanda-tanda akan melonggarkan kontrolnya terhadap imbal hasil obligasi pemerintah. Jika BoJ benar-benar menghapus YCC secara penuh, ini akan memungkinkan suku bunga jangka panjang Jepang naik secara alami, yang dapat memperkuat yen.
Morgan Stanley memproyeksikan bahwa langkah ini mungkin terjadi bertahap hingga 2025. Jika sinyal tersebut semakin kuat, investor akan menilai yen sebagai aset yang menarik kembali.
2.2. Penurunan Suku Bunga Federal Reserve
Jika ekonomi AS melambat pada 2025 dan Fed mengambil langkah dovish dengan menurunkan suku bunga, maka gap yield antara USD dan JPY akan menyempit. Morgan Stanley menyatakan bahwa skenario ini berpotensi menjadi motor penguatan yen.
Semakin kecil selisih suku bunga, semakin besar kemungkinan trader unwinding posisi carry trade, yang secara otomatis mengangkat yen.
2.3. Risiko Geopolitik Global
Morgan Stanley juga menyoroti bahwa yen tetap menjadi mata uang yang sensitif terhadap faktor risiko global. Jika ketegangan politik atau krisis ekonomi terjadi, yen dapat kembali menjadi magnet safe haven.
Meskipun beberapa analis melihat yen mulai kehilangan “kilau safe haven”-nya, Morgan Stanley berpendapat bahwa struktur pasar masih menunjukkan preferensi terhadap yen ketika ketidakpastian meningkat.
3. Fundamental Ekonomi Jepang: Apakah Mendukung Kenaikan Yen?
Analisis Morgan Stanley menilai bahwa ekonomi Jepang berada di fase transisi yang sangat penting — tidak terlalu kuat, namun cukup stabil untuk membuka peluang perubahan kebijakan.
3.1. Pertumbuhan Ekonomi Moderat
Jepang menunjukkan pertumbuhan GDP yang positif, meskipun tidak spektakuler. Kenaikan permintaan domestik dan peningkatan belanja perusahaan membuka peluang bagi pemulihan lebih lanjut.
3.2. Kenaikan Upah
Pemerintah Jepang terus mendorong kenaikan upah tahunan, terutama di perusahaan besar. Jika upah naik secara signifikan, konsumsi dapat meningkat dan mendorong inflasi lebih tinggi, yang dapat memicu pengetatan moneter BoJ — faktor bullish untuk yen.
3.3. Ekspor yang Terdampak Yen Lemah
Yen yang lemah sebenarnya membantu ekspor Jepang menjadi lebih kompetitif. Namun, Morgan Stanley mengingatkan bahwa terlalu lemahnya yen juga berdampak buruk karena meningkatkan biaya impor energi dan bahan baku.
Dilema ini membuat arah kebijakan BoJ lebih hati-hati dan bertahap.
4. Analisis Teknis Yen Menurut Morgan Stanley
Secara teknikal, Morgan Stanley melihat beberapa level penting untuk pasangan USD/JPY dan cross pair lain.
4.1. USD/JPY
Morgan Stanley menargetkan:
Jika pasar menerima sinyal dovish dari Fed, USD/JPY berpotensi koreksi tajam ke zona 140-an.
4.2. EUR/JPY
Euro cenderung kuat, tetapi jika yen rebound, EUR/JPY dapat kembali ke area:
4.3. GBP/JPY
GBP/JPY adalah pasangan dengan volatilitas tinggi. Morgan Stanley menilai bahwa potensi retracement ke bawah cukup besar jika yen menguat, terutama menuju level 180–183.
5. Strategi Trading Yen ala Morgan Stanley
Morgan Stanley memberikan beberapa panduan strategis bagi trader profesional:
5.1. Hindari Membuka Posisi Berlawanan Kebijakan BoJ
Selama BoJ belum memberikan sinyal perubahan kebijakan, volatilitas yen cenderung tinggi. Trader disarankan menunggu kejelasan sebelum membuka posisi besar.
5.2. Manfaatkan Pola Konsolidasi
Yen sering bergerak sideways menjelang rilis data besar seperti CPI Jepang atau pernyataan BoJ. Pola ini ideal untuk strategi range trading.
5.3. Peka terhadap Data AS
Karena USD/JPY sangat dipengaruhi The Fed, rilis data seperti NFP, CPI AS, dan FOMC harus menjadi perhatian utama trader.
5.4. Fokus pada Divergensi Kebijakan Moneter
Selama Fed hawkish dan BoJ dovish, yen akan tetap cenderung melemah. Namun saat salah satu berubah arah, momentum reversal sering terjadi dengan cepat.
Kesimpulan: Yen dalam Fase Penentuan
Morgan Stanley menilai bahwa yen berada dalam fase krusial yang dapat menciptakan peluang besar bagi trader sepanjang 2025. Perubahan kebijakan BoJ, dinamika suku bunga global, serta gejolak geopolitik akan menjadi tiga faktor utama yang menentukan arah yen.
Bagi trader, memahami konteks makroekonomi yen sangat penting, karena volatilitasnya yang tinggi dapat menghasilkan profit besar — namun juga risiko yang tidak kecil.
Di tengah dinamika pergerakan yen yang semakin kompleks, memiliki pemahaman yang kuat tentang analisis makro, teknikal, dan kebijakan moneter menjadi kunci penting untuk menentukan keputusan trading yang tepat. Untuk kamu yang ingin meningkatkan skill trading forex, memahami cara membaca pergerakan yen, hingga mempelajari strategi yang digunakan trader profesional, kamu bisa mengikuti program edukasi trading yang disediakan oleh Didimax. Semua materi diberikan secara lengkap dan mudah dipahami, cocok untuk trader pemula hingga tingkat lanjut.
Jika kamu ingin belajar langsung, mendapatkan bimbingan dari mentor berpengalaman, serta memperoleh fasilitas eksklusif seperti analisis pasar harian, sinyal trading, dan komunitas aktif, langsung saja kunjungi www.didimax.co.id. Saatnya upgrade kemampuan trading kamu dan mulai perjalanan menuju trader yang lebih profesional. Semuanya bisa kamu dapatkan gratis melalui program edukasi dari Didimax.