Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Panduan Dasar Trading Forex dengan Supply and Demand

Panduan Dasar Trading Forex dengan Supply and Demand

by Rizka

Panduan Dasar Trading Forex dengan Supply and Demand

Trading forex adalah salah satu bentuk investasi yang menawarkan peluang besar untuk menghasilkan keuntungan, namun juga mengandung risiko tinggi. Salah satu metode analisa yang sangat populer di kalangan trader profesional adalah analisa Supply and Demand. Pendekatan ini didasarkan pada prinsip ekonomi dasar, yaitu bahwa harga bergerak karena ketidakseimbangan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand). Dengan memahami konsep ini, trader bisa mengenali area potensial untuk melakukan entry dan exit dalam pasar.

Apa Itu Supply and Demand dalam Trading Forex?

Supply (penawaran) adalah area di mana harga kemungkinan besar akan turun karena banyaknya penjual. Sebaliknya, Demand (permintaan) adalah area di mana harga cenderung naik karena adanya tekanan beli dari para pembeli. Dalam chart, area supply biasanya berada di zona resistance (atas), sedangkan area demand berada di zona support (bawah).

Konsep ini bekerja berdasarkan hukum sederhana:

  • Ketika permintaan melebihi penawaran, harga akan naik.

  • Ketika penawaran melebihi permintaan, harga akan turun.

Dalam pasar forex yang sangat likuid, fluktuasi harga seringkali dipicu oleh ketidakseimbangan supply dan demand yang signifikan, yang bisa dikenali melalui pola harga tertentu.

Cara Mengidentifikasi Zona Supply dan Demand

Untuk menggunakan strategi supply and demand, trader perlu mengidentifikasi area di mana harga pernah mengalami pergerakan signifikan karena tekanan beli atau jual yang kuat. Berikut adalah langkah-langkah dasarnya:

  1. Lihat Pergerakan Harga yang Cepat
    Identifikasi area di mana harga bergerak secara tajam ke atas (rally) atau ke bawah (drop). Ini menunjukkan adanya tekanan kuat dari sisi pembeli atau penjual.

  2. Tandai Zona Asal Pergerakan
    Cari titik awal dari rally atau drop tersebut. Inilah area yang disebut base — titik di mana permintaan atau penawaran terbentuk.

  3. Tandai Area Supply dan Demand
    Gambar kotak horizontal untuk menandai area tersebut. Area supply berada di atas pergerakan harga tajam ke bawah, sedangkan area demand berada di bawah pergerakan harga tajam ke atas.

  4. Gunakan Timeframe yang Sesuai
    Untuk trader harian, timeframe H1 hingga H4 cukup efektif. Untuk swing trader, D1 atau W1 lebih disarankan karena memberikan sinyal yang lebih kuat.

  5. Konfirmasi dengan Price Action atau Indikator Tambahan
    Setelah area supply atau demand ditemukan, konfirmasi dengan candlestick pattern seperti pin bar, engulfing, atau doji untuk memperkuat sinyal entry.

Strategi Entry dengan Supply and Demand

Setelah zona supply dan demand ditentukan, berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Entry dengan Pending Order (Limit Order)

Strategi ini digunakan dengan menempatkan pending order (buy limit atau sell limit) di zona yang telah diidentifikasi.
Contoh: Jika harga sedang naik dan mendekati area supply, pasang sell limit di area tersebut dengan stop loss di atas zona supply dan target di zona demand terdekat.

2. Entry dengan Konfirmasi Candlestick

Tunggu hingga harga masuk ke zona supply/demand, lalu amati formasi candlestick yang muncul. Jika muncul pola reversal (misalnya bearish engulfing di zona supply), maka itu menjadi sinyal entry.

3. Entry Setelah Break and Retest

Jika harga menembus zona supply/demand dan kemudian kembali mengujinya (retest), Anda bisa entry sesuai arah breakout dengan stop loss di balik zona.

Manajemen Risiko

Supply and demand bukan jaminan 100% harga akan berbalik. Oleh karena itu, manajemen risiko tetap penting:

  • Gunakan stop loss di luar area supply/demand.

  • Risk to reward ratio minimal 1:2 untuk memastikan keuntungan jangka panjang.

  • Jangan pernah entry tanpa rencana yang jelas. Pastikan Anda tahu di mana akan entry, stop loss, dan take profit.

Kelebihan dan Kekurangan Strategi Supply and Demand

Kelebihan:

  • Memberikan level entry yang presisi.

  • Bekerja baik pada semua pair dan timeframe.

  • Tidak bergantung pada banyak indikator, cocok untuk trader price action.

Kekurangan:

  • Sulit diidentifikasi oleh pemula.

  • Area supply/demand bisa cepat invalid jika market news besar muncul.

  • Membutuhkan latihan visual dan pengalaman untuk akurat.

Supply and Demand vs Support and Resistance

Meskipun tampak mirip, supply and demand lebih bersifat dinamis dan menunjukkan area reaksi harga yang belum tentu terbentuk berdasarkan level historis. Sedangkan support dan resistance cenderung fokus pada level horizontal yang berulang kali diuji.

Trader profesional lebih memilih supply and demand karena area ini merepresentasikan zona institusional, di mana big player seperti bank dan hedge fund melakukan transaksi dalam volume besar.


Jika Anda masih merasa kesulitan dalam mengidentifikasi zona supply dan demand secara mandiri, bergabunglah dengan komunitas edukasi yang tepat. Di Didimax, Anda bisa belajar langsung dari para mentor berpengalaman yang akan membimbing Anda memahami konsep ini secara menyeluruh, dari dasar hingga strategi lanjutan yang digunakan oleh trader profesional.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan skill trading Anda secara gratis bersama Didimax. Selain edukasi supply and demand, Anda juga akan mendapatkan fasilitas lengkap seperti sinyal harian, live trading bareng mentor, serta konsultasi 1-on-1 yang akan membantu Anda menjadi trader yang lebih konsisten dan percaya diri. Segera kunjungi www.didimax.co.id dan mulai perjalanan trading Anda hari ini!