Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Peluang Pair Forex yang Terpengaruh Kesepakatan Dagang AS-Cina

Peluang Pair Forex yang Terpengaruh Kesepakatan Dagang AS-Cina

by Lia Nurullita

Peluang Pair Forex yang Terpengaruh Kesepakatan Dagang AS-Cina

Kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Cina telah menjadi salah satu katalis paling signifikan dalam dinamika pasar global selama dekade terakhir. Hubungan dagang kedua negara adidaya ini berdampak besar terhadap pasar saham, obligasi, komoditas, dan tentu saja, pasar valuta asing (forex). Ketika dua ekonomi terbesar di dunia ini saling tarik menarik dalam isu perdagangan, para trader forex memantau dengan cermat setiap pengumuman, perundingan, dan kebijakan yang muncul, karena dapat menyebabkan volatilitas tinggi dan membuka peluang yang menarik.

Dampak Perang Dagang Terhadap Pasar Forex

Sejak awal dimulainya perang dagang antara AS dan Cina pada tahun 2018, sejumlah mata uang utama telah mengalami tekanan dan pergerakan signifikan. Donald Trump, yang saat itu menjabat sebagai Presiden AS, memulai serangkaian tarif atas barang-barang Cina dengan alasan ketidakseimbangan perdagangan dan pelanggaran kekayaan intelektual. Cina pun merespons dengan kebijakan tarif balasan. Dampak langsung dari kebijakan ini tercermin dalam meningkatnya ketidakpastian global, yang menyebabkan arus modal berpindah ke aset safe haven seperti dolar AS dan yen Jepang.

Pasangan mata uang seperti USD/CNY (dolar AS vs yuan Cina), USD/JPY (dolar AS vs yen Jepang), dan AUD/USD (dolar Australia vs dolar AS) menjadi yang paling terpengaruh oleh perkembangan ini. USD/CNY menjadi sorotan utama karena merupakan representasi langsung dari hubungan dagang kedua negara. Setiap pernyataan tentang kelanjutan atau penghentian tarif cenderung langsung tercermin dalam pergerakan nilai tukar ini. Sementara itu, AUD/USD terpengaruh karena Australia memiliki ketergantungan perdagangan yang tinggi dengan Cina, sehingga gejolak ekonomi Cina akan berdampak langsung terhadap mata uang Australia.

Kesepakatan Dagang: Fase Pertama dan Reaksi Pasar

Pada Januari 2020, AS dan Cina menandatangani kesepakatan dagang fase pertama (Phase One Deal), yang menandai langkah awal untuk meredakan ketegangan. Dalam kesepakatan tersebut, Cina sepakat untuk meningkatkan pembelian produk pertanian AS, sementara AS berjanji mengurangi beberapa tarif yang telah diberlakukan sebelumnya.

Pasar forex merespons kesepakatan ini dengan optimisme. USD/CNY menguat, mencerminkan harapan bahwa perang dagang akan berakhir dan ketegangan antara kedua negara akan berkurang. Namun, banyak analis dan pelaku pasar masih bersikap waspada, karena kesepakatan ini hanya mencakup sebagian kecil dari isu perdagangan yang lebih besar. Ketidakpastian tetap tinggi, dan hal ini terus menjadi pemicu volatilitas di pasar forex.

Pair Forex yang Berpeluang dari Ketegangan AS-Cina

  1. USD/CNY (Dolar AS vs Yuan Cina)
    Pasangan ini adalah barometer utama dari hubungan dagang AS-Cina. Trader forex sering menggunakan USD/CNY sebagai acuan untuk menilai risiko geopolitik dan arah kebijakan moneter Cina. Ketika terjadi ketegangan dagang, yuan cenderung melemah terhadap dolar AS karena pasar melihat potensi perlambatan ekonomi di Cina. Sebaliknya, ketika negosiasi berjalan positif, yuan bisa menguat karena ekspektasi pemulihan perdagangan.

  2. AUD/USD (Dolar Australia vs Dolar AS)
    Australia adalah salah satu mitra dagang utama Cina, terutama dalam ekspor komoditas seperti bijih besi dan batu bara. Setiap kemunduran dalam pertumbuhan ekonomi Cina akibat perang dagang akan berdampak pada permintaan komoditas dari Australia, sehingga AUD cenderung melemah. AUD/USD menjadi pasangan yang sensitif terhadap berita terkait Cina, meskipun tidak secara langsung terlibat dalam perang dagang.

  3. USD/JPY (Dolar AS vs Yen Jepang)
    Yen Jepang adalah mata uang safe haven, artinya cenderung menguat ketika terjadi ketidakpastian global. Selama perang dagang berlangsung, banyak investor memindahkan aset mereka ke yen sebagai bentuk perlindungan. Akibatnya, USD/JPY sering menunjukkan volatilitas tinggi seiring sentimen risiko global naik-turun berdasarkan perkembangan negosiasi dagang.

  4. CNH-crosses (pasangan mata uang dengan offshore yuan)
    Offshore yuan (CNH) merupakan versi yuan yang diperdagangkan di luar Cina, seperti di Hong Kong. Pair seperti CNH/JPY atau EUR/CNH bisa menunjukkan peluang signifikan saat terjadi pergeseran sentimen terhadap Cina. CNH lebih fluktuatif dibanding CNY (onshore yuan) karena lebih bebas diperdagangkan, menjadikannya favorit para trader yang mencari pergerakan cepat.

Strategi Trading dalam Ketidakpastian Geopolitik

Menghadapi situasi pasar yang dipengaruhi isu geopolitik seperti kesepakatan dagang, trader perlu memiliki pendekatan yang fleksibel dan disiplin. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan:

  • Menggunakan Analisis Fundamental dan Sentimen
    Berita dan pernyataan resmi dari kedua negara memiliki dampak langsung terhadap pergerakan harga. Trader harus aktif mengikuti perkembangan negosiasi, kebijakan tarif baru, serta data ekonomi seperti neraca perdagangan dan PMI.

  • Risk Management yang Ketat
    Volatilitas yang tinggi berarti potensi profit besar, tetapi juga risiko kerugian yang sama besarnya. Penggunaan stop-loss, manajemen lot, dan pengelolaan margin menjadi sangat penting saat trading pasangan yang sensitif terhadap isu geopolitik.

  • Trading Jangka Pendek dengan Teknik Breakout atau News Trading
    Banyak peluang muncul setelah rilis berita besar. Trader yang cepat merespons dapat mengambil keuntungan dari lonjakan harga sesaat. Namun, strategi ini memerlukan pengalaman dan eksekusi yang cepat.

  • Diversifikasi dan Hedging
    Dengan memahami korelasi antar pair, trader bisa melakukan diversifikasi atau bahkan hedging untuk mengurangi risiko. Misalnya, saat membeli USD/CNY, bisa juga mempertimbangkan posisi di pair AUD/USD untuk menyeimbangkan eksposur.

Potensi Jangka Panjang Kesepakatan Dagang

Walaupun perang dagang mereda setelah kesepakatan fase pertama, masalah mendasar antara AS dan Cina masih belum terselesaikan. Isu seperti hak kekayaan intelektual, subsidi industri, dan dominasi teknologi masih menjadi sumber ketegangan. Hal ini menunjukkan bahwa peluang trading di pair forex yang terpengaruh kesepakatan dagang AS-Cina akan tetap terbuka dalam jangka panjang.

Di sisi lain, hubungan dagang antara AS dan Cina juga akan membentuk lanskap ekonomi global ke depan. Jika hubungan membaik, bisa jadi ada pergeseran besar dalam arus modal dan perdagangan global, yang akan tercermin pada penguatan yuan dan mata uang mitra dagang Cina. Jika sebaliknya, maka safe haven dan pasangan terkait komoditas akan kembali menjadi incaran utama.

Dengan demikian, trader forex yang memahami dinamika hubungan ini serta mampu membaca arah kebijakan dari masing-masing negara akan berada dalam posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Jika Anda ingin mempelajari lebih dalam bagaimana memanfaatkan peluang trading dari dinamika geopolitik dan berita global seperti kesepakatan dagang AS-Cina, saatnya Anda bergabung dengan program edukasi trading profesional dari Didimax. Dengan bimbingan mentor berpengalaman dan kurikulum yang dirancang khusus untuk trader Indonesia, Anda akan lebih siap dalam menghadapi pasar yang dinamis dan penuh tantangan ini.

Kunjungi www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda sekarang juga untuk mengikuti kelas edukasi gratis. Pelajari strategi, analisis teknikal, hingga pengelolaan risiko secara langsung dari para praktisi pasar yang telah terbukti sukses. Wujudkan impian menjadi trader profesional bersama Didimax, partner trading terpercaya Anda!