Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pengaruh Likuiditas Tinggi Terhadap Naik Turunnya Market Forex

Pengaruh Likuiditas Tinggi Terhadap Naik Turunnya Market Forex

by rizki

Pengaruh Likuiditas Tinggi Terhadap Naik Turunnya Market Forex

Pasar valuta asing atau forex adalah pasar keuangan terbesar di dunia, dengan volume transaksi harian yang melebihi 7 triliun dolar AS. Salah satu karakteristik utama yang membedakan forex dari pasar keuangan lainnya adalah tingkat likuiditasnya yang sangat tinggi. Likuiditas tinggi berarti jumlah transaksi yang terjadi setiap detik sangat besar, sehingga pelaku pasar dapat membeli atau menjual pasangan mata uang dalam jumlah signifikan tanpa menyebabkan perubahan harga yang terlalu ekstrem — setidaknya dalam kondisi normal. Namun, pada kenyataannya, likuiditas juga memiliki pengaruh langsung terhadap pergerakan harga, dan justru menjadi salah satu faktor utama yang memicu naik turunnya market forex.

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana likuiditas tinggi memengaruhi pergerakan pasar, baik dari sisi stabilitas harga maupun volatilitas, serta bagaimana trader dapat memanfaatkannya dalam strategi perdagangan.


Apa Itu Likuiditas dalam Forex?

Secara sederhana, likuiditas adalah kemampuan suatu aset untuk dibeli atau dijual dengan cepat tanpa memengaruhi harga secara signifikan. Dalam forex, likuiditas menunjukkan seberapa besar volume transaksi yang tersedia di pasar pada suatu waktu untuk pasangan mata uang tertentu. Misalnya, pasangan EUR/USD adalah salah satu yang paling likuid di dunia karena selalu ada banyak pembeli dan penjual yang aktif setiap detik.

Faktor-faktor yang memengaruhi likuiditas forex meliputi:

  1. Volume Transaksi Harian – Semakin besar volume, semakin tinggi likuiditas.

  2. Jam Perdagangan – Likuiditas biasanya memuncak pada jam overlap sesi perdagangan utama seperti London–New York.

  3. Partisipasi Institusional – Bank-bank besar, hedge fund, dan korporasi multinasional memberikan kontribusi besar pada likuiditas pasar.

  4. Kondisi Ekonomi dan Politik – Peristiwa besar dapat mengurangi atau meningkatkan likuiditas dalam waktu singkat.


Dampak Likuiditas Tinggi pada Pergerakan Harga

Likuiditas tinggi sering diidentikkan dengan stabilitas harga. Alasannya sederhana: ketika pasar dipenuhi oleh banyak order beli dan jual, perbedaan antara harga bid dan ask (spread) menjadi lebih kecil, dan harga cenderung bergerak lebih mulus. Namun, hal ini bukan berarti pasar selalu bergerak lambat. Justru dalam beberapa kondisi, likuiditas tinggi dapat memicu pergerakan harga yang cepat karena reaksi pasar terhadap berita atau data ekonomi.

1. Spread Lebih Kecil

Salah satu keuntungan utama dari likuiditas tinggi adalah spread yang rendah. Spread rendah menguntungkan trader karena biaya transaksi menjadi lebih kecil. Misalnya, pada pasangan EUR/USD, spread bisa hanya 0,1–0,3 pip saat likuiditas puncak, sehingga trader dapat masuk dan keluar pasar lebih efisien.

2. Eksekusi Order Lebih Cepat

Likuiditas tinggi memungkinkan order dieksekusi hampir seketika tanpa slippage besar. Ini sangat penting bagi trader scalping atau day trader yang mengandalkan pergerakan kecil harga untuk mendapatkan profit.

3. Reaksi Cepat terhadap Berita

Menariknya, ketika likuiditas tinggi bertemu dengan rilis berita ekonomi besar seperti Non-Farm Payrolls atau keputusan suku bunga, harga dapat bergerak sangat cepat. Banyaknya order di pasar justru membuat reaksi terhadap informasi baru menjadi instan, sehingga harga dapat melonjak atau anjlok dalam hitungan detik.


Likuiditas Tinggi Tidak Selalu Menjamin Stabilitas

Meskipun secara umum likuiditas tinggi dianggap positif, ada situasi di mana hal ini justru memperbesar volatilitas. Misalnya, saat bank sentral mengumumkan kebijakan moneter yang mengejutkan pasar, pelaku pasar bereaksi masif dan memicu perubahan harga tajam meskipun likuiditasnya sedang tinggi. Hal ini terjadi karena banyaknya pelaku pasar yang serentak mengambil posisi baru atau menutup posisi lama.

Beberapa fenomena yang sering terjadi pada saat likuiditas tinggi:

  1. False Breakout – Lonjakan harga sementara yang kembali ke level semula dengan cepat.

  2. Stop Hunt – Pergerakan harga yang menyentuh level stop loss trader ritel sebelum kembali ke arah tren utama.

  3. Volatilitas Intraday – Fluktuasi cepat dalam satu sesi perdagangan akibat respons pasar terhadap berita.


Likuiditas dan Perbedaan Sesi Perdagangan

Pasar forex buka 24 jam sehari selama lima hari kerja, namun tingkat likuiditasnya tidak sama setiap saat. Ada tiga sesi utama: Asia, Eropa, dan Amerika.

  1. Sesi Asia (Tokyo) – Likuiditas relatif rendah, kecuali ada berita besar dari Jepang, Australia, atau China.

  2. Sesi Eropa (London) – Likuiditas mulai meningkat pesat, menjadi puncak ketika sesi London dan New York overlap.

  3. Sesi Amerika (New York) – Salah satu sesi paling likuid dengan volume transaksi besar, terutama pada jam awal perdagangan.

Trader yang memahami pola likuiditas ini dapat menentukan waktu terbaik untuk masuk pasar sesuai gaya trading mereka.


Strategi Trading Memanfaatkan Likuiditas Tinggi

Likuiditas tinggi memberi banyak peluang, terutama bagi trader jangka pendek. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain:

  1. Scalping pada Jam Overlap
    Memanfaatkan spread rendah dan volatilitas moderat di jam overlap London–New York untuk mendapatkan profit dari pergerakan kecil.

  2. Breakout Trading
    Mencari peluang saat harga menembus level support atau resistance ketika likuiditas memuncak, seperti saat rilis berita besar.

  3. Swing Trading dengan Konfirmasi Volume
    Menggunakan indikator volume dan likuiditas untuk memvalidasi kekuatan tren sebelum membuka posisi.

  4. Menghindari Low Liquidity Period
    Menghindari trading pada jam-jam sepi seperti menjelang penutupan sesi Amerika, karena spread bisa melebar dan eksekusi menjadi kurang optimal.


Risiko yang Perlu Diwaspadai

Likuiditas tinggi memang memiliki banyak keuntungan, tetapi bukan berarti tanpa risiko. Trader perlu memahami bahwa:

  • Reaksi Cepat Bisa Menjebak – Pergerakan cepat saat likuiditas tinggi bisa memicu keputusan emosional.

  • Overtrading – Karena spread rendah dan eksekusi cepat, trader pemula sering tergoda membuka terlalu banyak posisi.

  • Kejutan Fundamental – Berita yang sangat penting bisa memicu volatilitas besar meskipun likuiditas tinggi.

Dengan kata lain, likuiditas adalah pedang bermata dua: bisa membantu menghasilkan profit, tetapi juga bisa memperbesar kerugian jika tidak dikelola dengan bijak.


Likuiditas tinggi adalah salah satu kekuatan utama pasar forex yang membuatnya menarik bagi trader dari seluruh dunia. Dengan memahami bagaimana likuiditas memengaruhi pergerakan harga, trader dapat mengoptimalkan strategi mereka untuk mendapatkan hasil maksimal, sambil tetap memperhitungkan risiko yang ada.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam cara memanfaatkan likuiditas dalam trading, penting untuk belajar dari mentor berpengalaman yang telah menguasai dinamika pasar ini. Edukasi yang tepat akan membantu Anda melihat peluang yang tersembunyi di balik fluktuasi harga dan menghindari jebakan yang sering dialami trader pemula.

Bersama Didimax, Anda akan mendapatkan bimbingan trading forex langsung dari para analis dan praktisi berpengalaman, disertai materi pembelajaran yang terstruktur dan mudah dipahami. Kunjungi www.didimax.co.id untuk bergabung dalam program edukasi gratis yang akan membawa kemampuan trading Anda ke level berikutnya, sekaligus membuka peluang meraih profit konsisten di pasar forex yang likuid ini.