Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pengertian Area Support dan Resistance dalam Price Action

Pengertian Area Support dan Resistance dalam Price Action

by Rizka

Pengertian Area Support dan Resistance dalam Price Action

Dalam dunia trading, khususnya bagi para trader yang mengandalkan analisa teknikal, istilah support dan resistance tentu sudah tidak asing lagi. Dua konsep ini menjadi fondasi penting dalam memahami pergerakan harga, terutama bagi mereka yang menggunakan metode price action. Namun, bagi banyak trader pemula, pengertian area support dan resistance dalam konteks price action masih sering disalahartikan atau dipahami secara terbatas. Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai area support dan resistance, fungsinya, serta bagaimana menggunakannya secara efektif dalam analisa price action.

Apa Itu Price Action?

Sebelum memahami area support dan resistance, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu price action. Price action adalah metode analisa teknikal yang berfokus pada pergerakan harga itu sendiri tanpa bergantung pada indikator teknikal tambahan. Trader price action memperhatikan pola candlestick, level harga penting, dan struktur pasar untuk mengambil keputusan trading. Metode ini dianggap lebih "bersih" karena menghilangkan kebisingan dari indikator teknikal yang bisa saja memberikan sinyal terlambat atau bertentangan.

Price action menekankan pentingnya memahami psikologi pasar yang tercermin dari pergerakan harga. Oleh karena itu, area support dan resistance menjadi elemen kunci dalam metode ini karena level-level tersebut sering kali menjadi cerminan dari perilaku dan ekspektasi pelaku pasar.

Pengertian Area Support dalam Price Action

Support dalam price action adalah area atau zona pada chart di mana harga cenderung berhenti turun dan berpotensi memantul kembali ke atas. Area ini sering kali menjadi titik di mana permintaan (buying pressure) lebih kuat daripada penawaran (selling pressure). Dalam bahasa sederhana, support adalah "lantai" yang menahan penurunan harga.

Namun, penting untuk dipahami bahwa dalam price action, support tidak selalu berupa garis tipis atau titik harga yang pasti. Support lebih sering dianggap sebagai sebuah area atau zona yang memiliki rentang tertentu. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi alami pasar serta perbedaan pandangan antar pelaku pasar mengenai level harga yang dianggap murah.

Contoh sederhana, jika sebuah saham atau pasangan mata uang sering kali memantul naik saat berada di kisaran harga 1.1000 hingga 1.1020, maka area tersebut dapat dianggap sebagai zona support.

Ciri-ciri area support dalam price action antara lain:

  • Harga sering kali memantul saat menyentuh area tersebut.

  • Semakin sering area tersebut diuji tanpa ditembus, semakin kuat level support-nya.

  • Breakout (penembusan) area support yang signifikan dapat mengindikasikan perubahan tren atau percepatan pergerakan harga ke bawah.

Pengertian Area Resistance dalam Price Action

Sebaliknya, resistance dalam price action adalah area atau zona di mana harga cenderung berhenti naik dan berpotensi berbalik turun. Di area ini, penawaran (selling pressure) biasanya lebih kuat daripada permintaan, sehingga harga kesulitan untuk terus melanjutkan kenaikan.

Seperti halnya support, resistance dalam price action juga dipahami sebagai area, bukan hanya satu titik harga spesifik. Area resistance terbentuk karena adanya konsensus di antara pelaku pasar bahwa harga pada level tersebut sudah cukup mahal sehingga banyak yang memutuskan untuk menjual atau taking profit.

Ciri-ciri area resistance dalam price action adalah:

  • Harga sering kali memantul turun saat menyentuh area tersebut.

  • Semakin sering area resistance diuji tanpa ditembus, semakin kuat area tersebut.

  • Breakout area resistance yang signifikan sering kali menjadi sinyal lanjutan tren bullish atau awal tren baru.

Kenapa Area Support dan Resistance Penting dalam Price Action?

Bagi trader price action, memahami dan mengidentifikasi area support dan resistance sangat krusial. Alasannya, kedua area ini memberikan petunjuk visual tentang keseimbangan kekuatan antara buyer dan seller di pasar. Selain itu, area support dan resistance juga berfungsi sebagai:

  1. Level Entry dan Exit: Banyak trader price action menggunakan area support untuk mencari sinyal beli (buy) dan area resistance untuk mencari sinyal jual (sell).

  2. Konfirmasi Trend: Breakout atau kegagalan harga menembus area support dan resistance bisa menjadi indikator awal perubahan atau kelanjutan tren.

  3. Risk Management: Area support dan resistance membantu trader menentukan posisi stop loss dan take profit yang lebih logis berdasarkan perilaku harga historis.

Bagaimana Cara Menentukan Area Support dan Resistance dalam Price Action?

Penentuan area support dan resistance dalam price action dapat dilakukan melalui beberapa teknik sederhana namun efektif, antara lain:

1. Mengamati Pola Harga Historis

Trader dapat melihat histori pergerakan harga dan mengidentifikasi area di mana harga sering kali memantul atau berhenti bergerak. Titik-titik tertinggi (highs) dan terendah (lows) dalam periode waktu tertentu biasanya menjadi area support dan resistance potensial.

2. Menggunakan Pola Candlestick

Price action sangat bergantung pada pola candlestick. Pola seperti pin bar, engulfing, atau doji yang muncul di dekat area support atau resistance bisa memperkuat validitas level tersebut.

3. Round Number (Angka Psikologis)

Level harga dengan angka bulat seperti 1.1000, 1.2000, 1500, atau 2000 sering kali berfungsi sebagai area support atau resistance karena secara psikologis dianggap sebagai harga penting oleh banyak trader.

4. Swing High dan Swing Low

Swing high adalah titik tertinggi sebelum harga berbalik turun, sedangkan swing low adalah titik terendah sebelum harga memantul naik. Kedua titik ini kerap menjadi area penting dalam analisa price action.

5. Time Frame yang Relevan

Dalam price action, semakin besar time frame yang digunakan, semakin kuat area support dan resistance-nya. Oleh karena itu, trader biasanya mengidentifikasi area ini pada time frame besar seperti daily (harian) atau H4 (4 jam) untuk kemudian digunakan sebagai referensi di time frame lebih kecil.

Kesalahan Umum dalam Memahami Area Support dan Resistance

Meskipun konsep ini terdengar sederhana, banyak trader pemula yang terjebak dalam kesalahan umum seperti:

  • Menganggap support dan resistance sebagai garis tunggal, bukan area.

  • Mengabaikan faktor volatilitas pasar yang bisa membuat harga sedikit menembus area sebelum akhirnya memantul.

  • Terlalu bergantung pada area support dan resistance tanpa mempertimbangkan konfirmasi pola price action.

  • Tidak memperhatikan time frame besar sehingga kehilangan perspektif keseluruhan pasar.

Kesimpulan

Area support dan resistance dalam price action adalah elemen kunci yang harus dipahami oleh setiap trader teknikal. Dengan mengenali area ini, trader dapat meningkatkan akurasi entry, mengelola risiko dengan lebih baik, serta membaca psikologi pasar secara lebih objektif. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak ada level yang absolut dalam trading; semua area support dan resistance harus dikonfirmasi dengan perilaku harga dan pola price action yang terbentuk di sekitarnya.

Jika Anda ingin lebih memahami cara membaca area support dan resistance dalam price action secara tepat, bergabunglah dalam program edukasi trading di Didimax. Didimax menyediakan bimbingan dan edukasi trading forex gratis untuk semua kalangan, mulai dari pemula hingga yang sudah berpengalaman.

Di Didimax, Anda akan belajar langsung dari mentor-mentor profesional yang berpengalaman di bidangnya. Selain itu, Anda juga mendapatkan akses ke komunitas trader aktif yang siap berbagi ilmu dan pengalaman, serta berbagai fasilitas edukasi eksklusif yang dapat membantu Anda mengembangkan skill trading lebih maksimal. Daftar sekarang di www.didimax.co.id dan tingkatkan pengetahuan Anda tentang price action, support, resistance, dan teknik trading lainnya!