Kehadiran dari pola triple bottom menjadi pola yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan trading. Salah satu alasan kenapa keberadaan dari pattern tersebut wajib dicoba adalah kemudahan dalam mengidentifikasinya.
Semua trader pastinya sudah tahu bahwa forex menjadi salah satu instrumen dalam trading yang menguntungkan. Bahkan sudah banyak orang memperoleh keuntungan mulai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.
Di Indonesia, popularitas dari
trading forex ternyata sangat tinggi terutama di kalangan generasi milenial. Terlebih lagi sekarang sudah ada banyak broker yang menyediakan layanan trading ini, Anda tinggal memilih mana yang terpercaya.
Namun apabila Anda tertarik untuk melakukan kegiatan trading pada instrumen ini, maka harus memahami polanya dahulu. Salah satunya adalah triple bottom pattern yang menawarkan sejumlah kelebihan.
Keberadaan dari pattern tersebut banyak digunakan oleh para trader dari berbagai kalangan. Nah berikut ini, penjelasan mengenai pola triple bottom lebih lengkap mulai dari pengertian, aspek hingga kelebihannya.
Apa Itu Pola Triple Bottom
Pola triple bottom adalah salah satu pola grafik reversal bullish yang biasanya digunakan oleh seorang trader. Ini adalah sebuah pattern yang dapat menunjukkan posisi di mana tren mengalami kenaikan secara berkelanjutan.
Salah satu ciri khas dari keberadaan triple bottom adalah adanya tiga lembah yakni grafik menukik ke bawah atau di posisi rendah. Selain itu juga akan disertai dengan adanya dua puncak yakni grafik menukik ke atas atau posisi atas.
Keduanya berfungsi untuk memisahkan setiap lembah yang ada di dalam pola tersebut. Ketika seorang trader berhasil melihat adanya pattern ini, maka dapat dijadikan sebagai referensi guna melakukan pembelian.
Itu disebabkan karena posisi tren yang terdapat pada pola ini telah masuk ke dalam harga paling rendah. Kemudian setelah itu akan diprediksi terjadinya kenaikan alias bull market.
Sebagai informasi tambahan, bull market adalah sebuah kondisi ketika pasar keuangan tengah berada di posisi atas atau diperkirakan mengalami adanya peningkatan. Nama lain dari bull market adalah bullish bagi kalangan seorang trader.
Kehadiran dari bullish tentu sudah tidak bisa dipisahkan lagi dengan pola triple bottom. Sebab ketika sudah muncul lembah ketika, maka diperkirakan tren akan terus mengalami peningkatan.
Sedangkan pada saat tren tengah mengalami penurunan bisa disebut dengan bearish. Adapun kebalikan dari pattern triple bottom adalah triple top dimana keduanya tentu mempunyai perbedaan penggunaan.
Untuk triple top dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan penjualan. Sedangkan bottom dapat digunakan Anda untuk melakukan pembelian pasangan mata uang.
Aspek Pembentuk dari Triple Bottom
Setelah mengetahui bagaimana pengertian dari pola triple bottom, maka langkah berikutnya adalah mengetahui aspek pembentukannya. Sebab pattern tersebut bisa terbentuk dari beberapa hal dan lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
1. Durasi
Terdapat aspek pertama yang membentuk terjadinya pola ini adalah durasi. Sebagai seorang trader, pastinya sudah tahu bahwa pergerakan tren di pasar forex sangat cepat.
Karena itulah membuat masyarakat dapat melakukan penjualan ataupun pembelian dalam durasi sangat singkat. Adanya pergerakan tren yang berubah dalam waktu cepat juga akan memberikan pengaruh bagi seorang trader dalam mengambil keputusan.
Disamping itu, nantinya Anda mungkin akan mengalami kesulitan dalam menentukan apakah harus melakukan pembelian atau bahkan penjualan. Terlebih lagi ketika tren tengah berada di posisi rendah untuk durasi lama, maka sulit dalam melakukan pembelian.
2. Volatilitas
Aspek berikutnya pembentuk pola triple bottom adalah volatilitas satu ini. Keberadaan volatilitas menawarkan peran yang sangat penting karena dapat membantu mengukur variasi harga tren dari semua periode.
Di dalam proses pengukuran tersebut, nantinya volatilitas akan melakukan perhitungan perbandingan antara bearish maupun bullish. Dari sinilah akan mengakibatkan terbentuknya pola tersebut.
3. Volume
Aspek terakhir yang dapat membentuk pattern tersebut adalah volume alias banyaknya pembelian dari seorang trader saat harga bergerak ke bawah. Melalui kondisi itulah akan membentuk triple bottom.
Pada akhirnya para trader akan berlomba lomba dalam melakukan pembelian pada volume banyak. Terlebih lagi tren tengah berada di bawah sehingga modal yang dikeluarkan oleh trader juga lebih rendah.
Adapun momen seorang trader membeli pasang mata uang dengan volume banyak dikenal dengan sebutan breakout. Breakout inilah juga dapat menjadi pembentuk dari triple bottom.
Ciri-ciri Pola Triple Bottom
Banyak orang memanfaatkan pola triple bottom untuk melakukan identifikasi titik yang memungkinkan harga mengalami kenaikan setelah penurunan signifikan. Jika dilihat, pattern tersebut hampir mirip dengan double bottom atau double top.
Tetapi perbedaannya terletak pada jumlah pola segitiga yang terbentuk jauh lebih terpercaya untuk menjadi kekuatan konfirmasi pembalikan. Di dalam penggunaannya, pattern tersebut ternyata juga mempunyai sejumlah ciri-ciri diantaranya adalah:
• Keberadaan polanya dapat terbentuk sesudah adanya tren penurunan cukup kuat. Itu dapat menjadi tanda akan adanya dominasi dari para penjual di pasar forex.
• Adanya lembah pertama yang menjadi titik paling rendah pada tren penurunan. Nantinya harga akan berada di level tertentu serta mengalami penurunan
• Ketika lembah pertama tadi sudah terbentuk, maka di dalam pola triple bottom akan menunjukkan harga akan kembali menguat sehingga akan menciptakan pergerakan naik tetapi kondisinya sementara.
• Sesudah adanya proses pemulihan pertama tadi, akan membentuk lembah kedua yang hampir mempunyai posisi sejajar dengan lembah pertama.
• Adanya pemulihan kedua sesudah lembah kedua terbentuk dan harga juga akan kembali menguat sehingga membentuk pergerakan naik sementara.
• Ciri berikutnya adalah lembah ketiga yang terbentuk saat harga tidak mencapai level hampir sama dengan kedua lembah sebelumnya. Inilah yang disebut dengan pola triple bottom.
Keunggulan Penggunaan Pola
Apabila Anda seorang trader yang ingin mendapatkan keuntungan maka pola triple bottom dapat menjadi pilihan terbaiknya. Sebab kehadirannya juga menawarkan sejumlah keuntungan bagi para pengguna diantaranya adalah:
1. Kemudahan Dalam Digunakan
Salah satu alasan kenapa Anda bisa mempertimbangkan penggunaan pattern ini adalah mudah diidentifikasi dan dipahami. Bahkan sekalipun Anda adalah seorang pemula dalam kegiatan trading, maka tidak akan menemukan kesulitan berarti.
2. Menjadi Referensi Untuk Entry Buy
Kehadiran dari pola tersebut bisa memperlihatkan adanya pembalikan harga dari bearish ke bullish. Sehingga pada saat pattern memperlihatkan adanya downtrend ke uptrend, dapat Anda gunakan sebagai panduan dalam entry buy.
3. Menunjukkan Pembalikan Arah
masih ada kelebihan dari pattern tersebut yakni bisa menunjukkan adanya pembalikan arah tren. Yakni arah tren dari downtren ke uptren yang dapat digunakan sebagai acuan membuat keputusan.
Meskipun keberadaannya menawarkan sejumlah kelebihan, tetapi juga terdapat kekurangan di baliknya. Misalnya saja Anda mungkin harus mengombinasikan dengan indikator jenis lainnya serta tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam penjualan.
Jika Anda tertarik untuk melakukan aktivitas trading forex, maka terdapat sejumlah hal yang harus dipelajari dahulu. Termasuk menggunakan pola triple bottom yang dapat menjadi acuan untuk melakukan pembelian.