Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pengertian Support dan Resistance dalam Trading Saham dan Forex

Pengertian Support dan Resistance dalam Trading Saham dan Forex

by Rizka

Pengertian Support dan Resistance dalam Trading Saham dan Forex

Dalam dunia trading saham maupun forex, istilah support dan resistance adalah konsep dasar yang wajib dipahami oleh setiap trader, baik pemula maupun profesional. Dua konsep ini berperan penting dalam analisa teknikal untuk mengidentifikasi potensi arah pergerakan harga dan menentukan area-area penting di chart yang bisa dimanfaatkan untuk mengambil keputusan jual atau beli.

Meski terlihat sederhana, support dan resistance merupakan fondasi penting untuk meningkatkan akurasi analisa dan meminimalisir risiko kerugian. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang pengertian, fungsi, jenis-jenis, serta cara mengidentifikasi support dan resistance, khususnya dalam trading saham dan forex.

Apa Itu Support dan Resistance?

Support adalah level atau area di mana harga cenderung berhenti turun dan berbalik arah naik. Dengan kata lain, support berperan sebagai "lantai" yang menahan penurunan harga lebih lanjut. Ketika harga menyentuh area support, banyak pelaku pasar yang menganggap harga sudah cukup murah sehingga mereka mulai melakukan pembelian, yang pada akhirnya menyebabkan harga naik kembali.

Sebaliknya, Resistance adalah level atau area di mana harga cenderung berhenti naik dan berbalik arah turun. Resistance berfungsi sebagai "plafon" yang membatasi kenaikan harga. Ketika harga mencapai area resistance, banyak trader menganggap harga sudah cukup mahal sehingga mereka mulai melakukan aksi jual, yang menyebabkan harga terkoreksi atau turun.

Konsep support dan resistance ini tidak hanya berlaku di pasar forex, tetapi juga sangat relevan di pasar saham, indeks, komoditas, hingga kripto.

Fungsi Support dan Resistance dalam Trading

Support dan resistance memiliki beberapa fungsi penting dalam aktivitas trading, antara lain:

  1. Menentukan Area Entry dan Exit

    • Trader dapat menggunakan area support untuk mencari peluang entry buy, sedangkan area resistance dimanfaatkan untuk entry sell atau taking profit posisi buy.

  2. Membantu Konfirmasi Breakout

    • Breakout adalah kondisi ketika harga berhasil menembus area support atau resistance. Breakout yang valid dapat menjadi sinyal kuat untuk pergerakan harga selanjutnya.

  3. Sebagai Dasar Manajemen Risiko

    • Dengan memahami posisi support dan resistance, trader dapat menentukan level stop loss dan take profit yang lebih terukur.

  4. Membantu Menganalisa Sentimen Pasar

    • Area support dan resistance sering kali menjadi cerminan sentimen pasar, apakah buyer atau seller yang lebih dominan di pasar.

Jenis-Jenis Support dan Resistance

Support dan resistance dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan karakteristiknya:

1. Support dan Resistance Statis

Support dan resistance statis adalah level horizontal yang tetap, ditentukan dari level harga tertinggi (high) atau harga terendah (low) sebelumnya. Contohnya adalah:

  • High dan low pada time frame harian, mingguan, atau bulanan.

  • Level harga psikologis seperti 100, 1000, 10.000, dll.

2. Support dan Resistance Dinamis

Support dan resistance dinamis adalah level yang berubah-ubah sesuai dengan pergerakan harga. Biasanya ditentukan menggunakan indikator teknikal seperti:

  • Moving Average (MA)

  • Bollinger Bands

  • Trendline (garis tren)

Support dan resistance dinamis mengikuti tren pasar, sehingga sering digunakan oleh trader yang mengikuti trend following strategy.

3. Support dan Resistance Mayor dan Minor

  • Support/Resistance Mayor: Level penting yang terbentuk pada time frame besar seperti daily, weekly, atau monthly. Level ini cenderung lebih kuat dan sulit ditembus.

  • Support/Resistance Minor: Level yang terbentuk pada time frame kecil seperti M15, M30, atau H1. Level ini bisa berguna untuk trader intraday atau scalper.

Cara Mengidentifikasi Support dan Resistance

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi area support dan resistance:

1. Menggunakan Level High dan Low Sebelumnya

Level tertinggi (high) dan terendah (low) pada chart sering menjadi patokan support dan resistance. Semakin sering harga memantul dari level tersebut, semakin kuat area tersebut.

2. Menggunakan Garis Tren (Trendline)

Trendline yang menghubungkan beberapa titik low atau high bisa berfungsi sebagai support atau resistance dinamis.

3. Menggunakan Moving Average

Moving Average populer seperti MA50, MA100, atau MA200 sering digunakan sebagai acuan support dan resistance dinamis, khususnya pada tren jangka menengah hingga panjang.

4. Menggunakan Area Konsolidasi atau Sideways

Harga yang bergerak sideways membentuk area konsolidasi, di mana batas bawah menjadi support dan batas atas menjadi resistance.

5. Menggunakan Indikator Tambahan

Beberapa indikator seperti Fibonacci Retracement, Pivot Point, atau Bollinger Bands dapat membantu mengidentifikasi area support dan resistance potensial.

Contoh Penerapan Support dan Resistance dalam Trading

Sebagai ilustrasi, bayangkan Anda menganalisa pair forex EUR/USD. Anda melihat bahwa harga sebelumnya selalu memantul naik di area 1.0500 (support) dan mengalami penolakan di area 1.0900 (resistance).

Jika harga saat ini mendekati 1.0500, Anda bisa mulai mencari konfirmasi sinyal buy. Sebaliknya, jika harga mendekati 1.0900, Anda dapat mempertimbangkan untuk sell atau taking profit jika sebelumnya sudah dalam posisi buy.

Breakout di atas resistance 1.0900 atau di bawah support 1.0500 bisa menjadi sinyal kuat adanya potensi perubahan tren atau kelanjutan tren yang lebih besar.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Support dan Resistance

Banyak trader pemula yang masih melakukan kesalahan saat memanfaatkan support dan resistance, seperti:

  • Menganggap level support dan resistance adalah angka pasti, padahal kenyataannya mereka adalah area atau zona, bukan satu garis harga yang absolut.

  • Tidak menggabungkan support dan resistance dengan konfirmasi tambahan, misal pola candlestick atau indikator lainnya.

  • Mengabaikan time frame besar, padahal level support dan resistance pada time frame besar cenderung lebih valid dan kuat.

Kesimpulan

Support dan resistance adalah konsep dasar dalam analisa teknikal yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap trader, baik di pasar saham maupun forex. Dengan memahami area-area ini, trader dapat meningkatkan probabilitas keberhasilan trading, mengatur manajemen risiko dengan lebih baik, serta mengikuti pergerakan pasar dengan lebih percaya diri.

Namun, perlu diingat bahwa support dan resistance tidak selalu 100% akurat. Oleh karena itu, penting untuk menggabungkannya dengan teknik analisa lain serta selalu disiplin dalam menerapkan money management.

Ingin belajar lebih dalam tentang cara menentukan support dan resistance yang akurat serta memahami strategi trading lainnya? Bergabunglah dalam program edukasi trading gratis bersama Didimax, salah satu broker forex terpercaya di Indonesia yang menyediakan fasilitas edukasi online maupun offline.

Di www.didimax.co.id, Anda bisa belajar langsung dari mentor berpengalaman, mendapatkan akses sinyal trading, serta memahami analisa teknikal dan fundamental secara menyeluruh. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan trading Anda bersama Didimax!