Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Penggunaan Sinyal Death Cross saat Melakukan Trading Forex

Penggunaan Sinyal Death Cross saat Melakukan Trading Forex

by Didimax Team

Ketika membaca analisis yang berkaitan dengan trading forex, maka trader bisa saja menemukan istilah asing seperti sinyal death cross. Sinyal tersebut dianggap sebagai jenis yang paling akurat dalam trading forex.

Namun, sebelum membahas lebih lanjut mengenai death cross, pastikan bahwa Anda telah memahami pengertian Moving Average (MA). Hal tersebut dikarenakan keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain.

Agar Anda lebih mudah memahami sinyal tersebut, maka berikut ini informasi mengenai definisi death cross yang bisa membantu Anda melakukan analisis dengan tepat dan meningkatkan profit trading.

 

Definisi Sinyal Death Cross yang Wajib Dipelajari Trader

MA sendiri menjadi salah satu indikator teknikal yang dibuat dari perhitungan harga lampau. Dengan begitu, trader dapat melihat garis rata-rata pergerakan harga pada periode waktu tertentu.

Indikator tersebut dapat dimanfaatkan untuk menentukan area support serta resistance dinamis yang terus bergerak sesuai pergerakan harga. Secara singkat indikator ini mengukur harga rata-rata dalam jangka waktu tertentu.

Keterkaitan antara keduanya yaitu, death cross terjadi ketika bearish terbentuk dari silang lintas antara Moving Average periode rendah menuju ke bawah Moving Average dengan periode lebih tinggi.

Death cross dikenal juga sebagai sinyal permulaan pasar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sinyal tersebut memiliki keterkaitan erat dengan salah satu indikator teknikal, yaitu Moving Average.

Death cross akan terbentuk bersamaan dengan Moving Average yang memiliki periode lebih tinggi, di mana secara otomatis menjadi level resisten baru di pasar bearish yang akan datang di kemudian hari.

Sebagai contoh dari keterkaitan keduanya yaitu, ketika Moving Average-5 bergerak melintas ke bawah Moving Average-15, maka ketika harga merosot, garis dari Moving Average-15 akan menjadi resisten bergerak yang baru.

Sinyal death cross dapat terjadi dalam beberapa fase tertentu. Pertama, ketika Moving Average jangka pendek berada pada posisi di atas Moving Average jangka panjang selama tren mengalami kenaikan.

Kedua, ketika tren terbalik yaitu Moving Average jangka pendek memotong ke bawah Moving Average jangka panjang. Pada prakteknya, trader menganggap sinyal tersebut lebih lemah dibandingkan dengan golden cross.

Permulaan pasar jangka pendek menjadi mudah batal ketika muncul faktor lain yang bermain di pasar. Kemudian, sinyal death cross pada time frame besar juga dipandang secara temporer untuk sementara waktu.

Hal tersebut berbeda dengan sinyal golden cross, di mana trader menganggap jenis tersebut semakin valid ketika berada pada time frame besar. Agar semakin paham, berikut cara mengidentifikasi pasar menggunakan death cross.

Mengidentifikasi Sinyal Death Cross untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis

Death cross merupakan kebalikan dari golden cross, oleh sebab itu cara identifikasi yang digunakan juga hampir sama. Hanya saja kondisi pada death cross sudah mengalami kondisi downtrend.

Anda bisa mengidentifikasi pasar menggunakan death cross melalui tiga fase. Fase pertama yaitu grafik akan didahului oleh tren naik, sampai di mana kondisi pergerakan harga berada pada posisi tertinggi.

Pada fase tersebut, Moving Average kecil masih berada pada posisi di atas Moving Average yang lebih besar. Kemudian, barulah Anda akan memasuki fase selanjutnya, di mana tren mulai berbalik.

Di fase ini, Moving Average kecil akan terlihat bergerak mendekati Moving Average besar. Pada akhirnya Moving Average kecil akan benar-benar memotong ke bawah pada Moving Average besar.

Kemudian, saat sinyal death cross benar-benar menunjukkan downtrend, harga akan bergerak ke level lebih rendah. Pada kondisi ini Moving Average kecil masih akan tetap bertahan di bawah Moving Average besar.

Maka, perlu dipahami kembali, bahwa sinyal permulaan pasar merupakan MA jangka pendek yang memotong MA jangka panjang dibawahnya. Untuk memahaminya, Anda harus melakukan analisis secara lebih teliti.

Hal tersebut dikarenakan banyak trader yang mudah terkecoh pada kondisi tertentu saat melakukan trading di broker forex terbaik. Beberapa diantaranya mengalami kebingungan ketika tren sedang terjadi, sehingga menimbulkan banyak kerugian.

Meskipun sinyal permulaan pasar merupakan indikator analisis tambahan, Anda tidak boleh melupakan berbagai alat analisis lainnya sebelum memutuskan untuk melakukan penjualan atau pembelian instrumen keuangan. Anda bisa mempelajari lebih lanjut melalui broker forex Didimax. 

Didimax telah dipercaya oleh banyak orang dalam belajar trading. Dengan mengakses website Didimax, maka Anda bisa mempelajari trading dan analisis lainnya seperti sinyal death cross dengan lebih mudah.