Indikator true strength index biasanya akan langsung memberikan informasi terkait momentum serta kekuatan trend. Nilai positif ini tentunya akan menunjukkan momentum positif dan kekuatan tren naik.
Sementara untuk nilai negatif nantinya akan menunjukkan momentum negatif dan kekuatan trend turun. Sinyal jual atau beli biasanya juga akan muncul saat TSI melintasi level nol atau terjadi divergensi antara pergerakan harga maupun TSI.
Mengenai tentang True Strength Index
Penggunaan True strength dalam analisis teknikal
bidang forex nantinya dapat langsung melibatkan identifikasi tren. Di mana akan ada sinyal pembalikan harga, serta konfirmasi divergensi.
Hal ini juga dapat membantu trader untuk melakukan analisis dalam mengambil keputusan trading dengan memperhatikan kondisi momentum pasar serta kekuatan tren yang sedang berlangsung. Berikut ini penjelasan terkait indikator TSI, antara lain:
1. Pengertian True Strength Index
Indikator True Strength Index (TSI) merupakan salah satu teknik analisis momentum yang digunakan untuk bisa mengidentifikasi kekuatan trend. Selain itu, juga berguna untuk bisa memberikan sinyal pembalikan harga potensial.
Di mana nantinya dapat menggabungkan konsep dari dua indikator terpisah, yakni Rate of Change (ROC) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD).
TSI akan terhitung dengan cara menggunakan perbedaan antara dua garis moving average eksponensial (EMA) berdasarkan pergerakan harga. Garis pertama, biasanya dikenal sebagai "line TSI".
Tujuannya untuk bisa langsung mewakili perbedaan antara dua EMA jangka pendek.
Sementara untuk garis kedua, lebih terkenal sebagai"line signal", karena mewakili EMA dari line TSI. Berikutnya, true strength index akan langsung dinormalisasi dan ditampilkan dalam bentuk grafik dengan nilai antara -100 sampai +100.
Ketika True Strength berada di atas level nol, tentunya akan langsung menunjukkan bahwa momentum positif telah mendominasi pasar serta ada kekuatan tren naik.
Sebaliknya, ketika True Strength sudah ada berada di bawah level nol, maka menunjukkan momentum negatif dan ada kekuatan tren turun. Sinyal beli ini biasanya akan langsung muncul ketika TSI melintasi level nol dari bawah ke atas.
Penggunaan TSI sebenarnya dapat membantu trader dan analis untuk dapat memperoleh wawasan terkait kondisi indikator momentum serta kekuatan tren di dalam pasar. Namun, seperti indikator teknikal lainnya, true strength index juga akan memiliki keterbatasan.
Oleh karena itu, perlu sekali digunakan bersama dengan analisis lain serta pertimbangan lainnya. Hal ini tentunya untuk bisa mengambil keputusan trading lebih baik.
2. Interpretasi Sinyal TSI
Interpretasi sinyal true strength index juga akan akan langsung melibatkan pengamatan terhadap nilai TSI serta perpotongan dengan level referensi tertentu. Berikut ini sudah ada penjelasan terkait interpretasi umum dari sinyal TSI, antara lain:
● Sinyal Kekuatan Trend
Nilai TSI di atas nol nantinya akan menunjukkan kekuatan tren semakin naik. Nilai True Strength yang berada di bawah nol juga bisa menunjukkan kekuatan tren turun.
Jadi semakin tinggi nilai TSI di atas nol, maka akan semakin kuat tren naik. Semakin rendah nilai TSI di bawah nol, maka nantinya akan semakin kuat tren turun.
● Sinyal Pembalikan Harga
Sinyal beli nantinya akan muncul ketika TSI sudah berhasil melintasi level nol dari bawah ke atas. Hal ini tentunya akan menunjukkan potensi pembalikan tren turun menjadi tren naik.
Sinyal jual juga akan muncul ketika TSI melintasi level nol dari atas ke bawah. Hal ini tentunya akan menunjukkan berbagai macam potensi pembalikan tren naik menjadi tren turun.
● Divergensi
Divergensi bullish juga akan terjadi ketika harga mencapai level rendah lebih pendek. Sementara untuk true strength index mencapai level rendah yang lebih tinggi. Hal ini akan mengindikasikan potensi pembalikan tren turun menjadi tren naik.
Divergensi bearish sendiri biasanya akan terjadi ketika harga mencapai level tinggi lebih besar.
Sementara itu untuk TSI juga langsung mencapai level tinggi lebih kecil. Hal ini akan langsung mengindikasikan potensi pembalikan tren naik menjadi tren turun.
Penting sekali untuk bisa langsung mengkonfirmasi sinyal TSI dengan analisis tambahan serta menggunakan alat bantu lainnya dalam pengambilan keputusan trading.
Sinyal TSI yang akan dihasilkan sebaiknya harus bisa mempertimbangkannya analisis harga, pola grafik, serta indikator teknikal lainnya. Hal ini tentunya untuk bisa langsung memperoleh pemahaman lebih komprehensif tentang kondisi pasar serta tren sedang berlangsung.
Selain itu, penting sekali untuk bisa langsung menyesuaikan pengaturan periode TSI sesuai dengan kebutuhan dan gaya trading. Eksperimen dengan berbagai macam periode akan langsung membantu Anda untuk bisa mengoptimalkan penggunaan TSI pada instrumen serta kerangka waktu yang lebih spesifik.
3. Pengaturan dan Interpretasi Level TSI
Pengaturan dan interpretasi level true strength index tentunya juga akan langsung melibatkan penggunaan level referensi. Tentu, hal ini akan bisa membantu mengidentifikasi kondisi pasar yang berpotensi oversold (jenuh jual) atau overbought (jenuh beli).
Di bawah ini sudah ada langkah untuk mengatur dan menginterpretasikan level TSI, antara lain:
● Menentukan Level Referensi
Level nol seringkali sebagai referensi untuk bisa membedakan antara kekuatan tren naik maupun kekuatan tren turun.
Sedangkan, Level overbought dan oversold para rader bisa langsung menentukan level overbought serta oversold untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual.
Biasanya, pada level 25 dan -25 berguna sebagai level overbought serta oversold. Namun, level ini bisa langsung Anda sesuaikan berdasarkan pengalaman serta preferensi individu.
● Interpretasi Level TSI
Nilai true strength index di atas level overbought akan langsung menunjukkan kondisi jenuh beli. Sehingga nantinya dapat mengindikasikan potensi pembalikan harga ke bawah maupun perlambatan tren naik.
Nilai TSI di bagian bawah level oversold bisa langsung menunjukkan kondisi jenuh jual. Sehingga nantinya dapat mengindikasikan potensi pembalikan harga ke atas atau perlambatan tren turun.
Ketika TSI berada di antara level overbought dan oversold. Hal ini tentunya akan menunjukkan kondisi pasar yang seimbang atau tidak jenuh.
● Menggunakan Level sebagai Sinyal Trading
Sinyal beli: saat true strength index ini nantinya akan langsung melintasi level oversold dari bawah ke atas. Hal ini tentunya bisa saja dianggap sebagai sinyal beli potensial. Sehingga bisa juga dapat menunjukkan potensi pembalikan harga ke atas atau awal tren naik.
Sinyal jual, ketika TSI akan langsung melintasi level overbought dari atas ke bawah. Hal ini biasanya juga dapat dianggap sebagai salah satu sinyal jual potensial.
Sehingga nantinya dapat langsung menunjukkan potensi pembalikan harga ke bawah atau awal tren turun. Apabila Anda ingin menggunakan teknik satu ini tentunya bisa langsung bergabung dengan Didimax.
Didimax sendiri merupakan broker yang sudah BAPPEBTI jadi lebih aman dan sudah terpercaya. Bahkan, Didimax saat ini sudah menjadi salah satu broker forex terbaik. True strength index nantinya akan berjalan dengan lebih lancar jika Anda bergabung dengan kami.