Cara Mengidentifikasi false breakout dalam dunia trading ini merupakan hal yang penting. Apalagi untuk para pemula yang baru memulai biasanya akan terkecoh dengan keuntungan atau melihat pasar yang ada karena ini sebuah resiko harus diketahui sedini mungkin.
Perlu diketahui para trader untuk berhati-hati dengan adanya false breakout. Dapat memberikan kerugian hasil trading Anda. Dengan menampilkan seakan saham akan naik dan mendatangkan sebuah profit namun, nyatanya saham akan turun dengan drastic setelahnya.
Mengidentifikasi False Breakout, Kenali Bagi Pemula
Sebelum memahami bagaimana cara menghindari, terlebih dahulu Anda harus mengetahui definisi dari false breakout itu sendiri. Ini merupakan salah satu bagian dari momentum teknikal yang memberikan sebuah sinyal penguatan akan terjadinya tren naik.
Sinyal tembusnya resistance akan gagal menembus dan menjadikan breakout palsu. Jadi, pada awalnya akan dianggap sebagai suatu terobosan menguntungkan, setelah itu akan kembali turun ke level sebelumnya. Hal ini termasuk dalam kegagalan momentum.
Oleh karena itu, penting bagi pemula untuk mengidentifikasi false breakout sebelum benar memulai langkah selanjutnya. Momentum dalam dunia trading forex ini sangat penting dijaga bagi para trader agar mendapat profit menguntungkan.
Harga berhasil menguji menembus resistance sebelum akhirnya terjadi pembelokan (reversal) arah harga semula seperti sebelumnya. Ada beberapa jenis atau tipe false breakout yang wajib Anda ketahui, setidaknya ada dua jenis.
Perta ada jenis bear trap dan bull trap level support resistance, biasanya terjadi setelah fase uptrend atau downtrend. Suatu harga mendekati pada resistance kuat atau level support kuat, membuat asumsi mengidentifikasi false breakout para trader akan terjadi penembusan.
Dengan trend baik penguatan maupun penurunan akan lebih agresif terjadi. Selanjutnya ada jenis fase konsolidasi terjadi false break, yaitu terjadi ketika market konsolidasi sedang bergerak secara ranging akan membuat para pemula terkecoh melihatnya.
False breakout terjadi saat resistance normal market namun, tidak bertahan lama atau bisa dibilang gagal. Sehingga hal ini dapat memberikan kerugian bagi trader yang pada awalnya mengira pasar sudah menembus dan posisi beli setelah itu berbalik kehilangan momentum.
Bagi para trader pemula perlu mengidentifikasi false breakout ini, dengan mengetahui bagaimana cara menghindari dan mengetahui tanda-tanda yang mengarah pada breakout palsu agar tidak terjadi kerugian cukup besar.
Cara Menghindari False Breakout Tepat dan Cara Mengatasinya
Terdapat beberapa cara agar Anda dapat menghindari atau juga mengatasi hal seperti ini. Momentum tetap harus dijaga namun, jangan sampai terbuai dengan hal-hal sesaat. Harus lebih teliti dan bersabar melihat bagaimana kondisi pasar ada saat ini.
Pola-pola atau tanda tertentu harus dapat diperhatikan dengan benar. Meminimalkan kemungkinan akan terjadi untuk tidak terjebak dalam pusaran. Bagaimana Anda setelah mengidentifikasi false breakout bisa menghindarinya.
1. Menggunakan Indikator Konfirmasi
Indikator untuk menghindari false. Indikator ini yang akan membantu Anda dalam mengukur beberapa aspek ada di pasar seperti momentum, volatilitas, sentiment, serta bukti terjadinya breakout. Sangat berguna diterapkan para trader pemula bisa memanfaatkannya.
Trader menggunakan moving average sebagai alat untuk mengkonfirmasi arah dari kekuatan trend sedang ada. Memudahkan dalam menentukan kekuatan trend sebenarnya. Indikator selanjutnya ada volume yang akan membantu Anda mengukur interest pada sebuah market.
Mengidentifikasi false breakout seperti volatilitas yaitu digunakan sebagai alat mengukur jangkauan atau intensitas pasar saham. Jangkauan akan membuat Anda mengerti bagaimana sikap selanjutnya yang dapat dilakukan dan seberapa kuat intensitasnya.
Indikator konfirmasi ini penting diperhatikan bagi para trader pemula agar terhindar dari false breakout. Indikator terlihat hanya sebagai pelengkap namun, pada kenyataanya penting sebagai tools mengkonfirmasi terjadinya breakout.
2. Menunggu Konfirmasi Pergerakan
Sebaiknya setelah melihat penembusan terjadi tidak terburu-buru untuk memasuki perdagangan. Harus sabar untuk menunggu bagaimana pergerakan harga selanjutnya, agar tetap bisa mempertahankan juga melampaui posisi di level kunci.
3. Menunggu Pembentukan Candle
Setelah itu hal perlu dilakukan untuk menghindari false breakout adalah dengan menunggu pembentukan candle hingga batas close atau penutupan harga. Para trader biasanya sudah memutuskan untuk keluar atau masuk perdagangan sebelum candle dengan sempurna terbentuk.
Mengidentifikasi false breakout saja tidak cukup untuk terhindar dari situasi ini. Anda dapat benar-benar memastikan apakah breakout terjadi atau tidak saat candle sudah terbentuk dan ditutup harga. Agar tidak terjebak kondisi palu dan dapat lebih dipastikan.
Para trader sebaiknya sabar menunggu pembentukan candle, karena akan menjadi tanda penting serta menghindari terjadinya kerugian.
4. Menggunakan Level Stop-Loss
Stop loss ditempatkan pada posisi dibawah level support atau berada dibawah level resistance agar mengatasi risiko kerugian. Bisa keluar dari perdagangan lebih cepat meminimalisir kerugian lebih besar jika terus berada di pasar menunggu kenaikan.
Ini artinya stop berada di perdagangan sebelum kehilangan lebih banyak lagi. Maka, risiko kehilangan lebih sedikit dan membantu menghindari bertemu breakout palsu. Strategi stop loss akan cocok digunakan diterapkan pada posisi seperti ini.
Trader harus dapat konsisten dengan level cut loss guna setelah mengidentifikasi false breakout, konsistensi penting dilakukan agar Anda tahu kapan waktunya enter dan exit. Dengan ini akan membantu meringankan terhindar dari kerugian.
5. Mempertimbangkan Waktu Diperlukan
Selain memperhatikan teknik, trader juga harus memperhatikan waktu. Waktu dimaksud disini adalah waktu yang akan menunjukkan kenaikan harga secara cepat dalam jangka waktu tertentu, hingga membuat terlena untuk memasukkan posisi beli.
Sedangkan penurunan harga akan terjadi setelahnya dalam kurun waktu cukup lama. Sehingga dapat teridentifikasi sebagai false breakout akan segera terjadi. Untuk itu pemahaman mengenai waktu penting bagi pemula tidak kehilangan momentum.
6. Perhatikan Konfirmasi Pasar Lain
Mengidentifikasi false breakout membantu Anda dalam mengidentifikasi pasar lain. Hingga bisa dijadikan acuan apakah penebusannya sudah sejalan dengan pasar secara keseluruhan atau tidak. Memvalidasi apa sedang terjadi tidak akan salah jalan.
7. Melakukan Pola Analisis Harga Masa Lampau
Menganalisis kondisi pasar secara keseluruhan itu penting namun, tidak kalah penting adalah dapat menganalisis pola harga terjadi kemarin atau pernah dilalui. Berguna sebagai acuan dapat mengidentifikasi karakteristik umum false breakout.
Melihat bagaimana sudah terjadi bisa dijadikan pandangan para trader pemula belajar dari kesalahan atau pernah dilalui. Menggunakannya sebagai gambaran untuk lebih baik kedepannya diharapkan bisa mudah menghindari terjadinya.
Mempelajari apa terjadi di masa lalu dengan dimanfaatkan untuk melakukan lebih baik. Anda tidak akan masuk ke dalam kesalahan sama dengan masa lampau.
Baca juga tentang: prinsip teori dow dalam trading untuk menambah wawasan forex
8. Multiple Time Frames Analysis
Strategi selanjutnya dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis time frames, melakukan pengamatan harga serta pasangan mata uang sama tapi pada waktu berbeda. Umumnya dilakukan pengamatan pada 2-3 time frame untuk dapat menganalisis arah pergerakannya.
Dalam pelaksanaanya memang tidak semudah itu perlu pengalaman matang. Untuk itu Anda sebagai trader pemula tidak perlu khawatir karena Didimax sebagai broker berpengalaman dapat membantu cepat belajar cara trading forex.
Serta membantu Anda dalam mengurangi resiko terjadinya kerugian akibat fals breakout. Didimax dengan didampingi tenaga profesional ini mempermudah para pemula mengerti juga dapat mengidentifikasi false breakout cara mencegahnya.