Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Perbandingan EUR/USD vs USD/JPY: Siapa Raja Forex Tahun 2025?

Perbandingan EUR/USD vs USD/JPY: Siapa Raja Forex Tahun 2025?

by rizki

Perbandingan EUR/USD vs USD/JPY: Siapa Raja Forex Tahun 2025?

Dalam dunia trading forex, dua pasangan mata uang utama yang selalu menjadi perhatian para trader adalah EUR/USD dan USD/JPY. Kedua pasangan ini mewakili kekuatan ekonomi terbesar di dunia—Amerika Serikat, Zona Euro, dan Jepang—dan menjadi indikator penting terhadap dinamika pasar global. Tahun 2025 menjadi babak baru dalam persaingan keduanya. Di tengah gejolak geopolitik, kebijakan moneter yang berubah-ubah, serta ketidakpastian ekonomi global, siapa yang lebih mendominasi sebagai “raja forex”? Artikel ini akan mengulas secara mendalam perbandingan performa, volatilitas, likuiditas, dan faktor fundamental yang mempengaruhi EUR/USD dan USD/JPY sepanjang tahun 2025.

Sejarah Singkat dan Popularitas Pasangan

Pasangan EUR/USD merupakan pasangan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia. Ia mencerminkan nilai tukar antara Euro—mata uang resmi dari 20 negara di Uni Eropa—dan Dolar AS. Popularitas EUR/USD tidak hanya karena likuiditasnya yang tinggi, tetapi juga karena volatilitasnya yang cukup ideal bagi para trader yang mencari peluang dengan risiko yang terukur.

Sementara itu, USD/JPY adalah pasangan yang menggambarkan nilai tukar antara Dolar AS dan Yen Jepang. Jepang sebagai ekonomi terbesar ketiga dunia menjadikan pasangan ini sangat penting. USD/JPY juga sering digunakan sebagai barometer sentimen risiko global karena Yen dikenal sebagai safe haven currency. Ketika pasar diliputi ketidakpastian, investor cenderung melarikan dananya ke Yen, membuat pasangan ini sangat reaktif terhadap sentimen global.

Volatilitas: Risiko dan Peluang

Dalam konteks volatilitas, EUR/USD cenderung lebih stabil dibandingkan USD/JPY. Ini membuat EUR/USD menjadi favorit bagi trader pemula maupun trader institusional yang menghindari fluktuasi ekstrem. Sepanjang 2025, volatilitas EUR/USD tetap berada pada kisaran moderat, dengan rentang harian rata-rata antara 50-80 pips, cukup ideal untuk strategi intraday maupun swing trading.

Sebaliknya, USD/JPY mengalami lonjakan volatilitas lebih tinggi, terutama pada kuartal pertama dan kedua tahun ini. Ketegangan geopolitik di Asia Timur, perubahan tajam dalam kebijakan Bank of Japan (BoJ), serta ekspektasi suku bunga The Fed menyebabkan USD/JPY bergerak lebih liar, sering kali menembus batas volatilitas harian hingga 100 pips. Trader yang menyukai tantangan dan mampu mengelola risiko dengan ketat justru menganggap USD/JPY sebagai ladang emas di 2025.

Likuiditas dan Spread

Likuiditas menjadi aspek krusial dalam memilih pasangan mata uang. EUR/USD masih menjadi pasangan dengan likuiditas tertinggi di dunia. Hal ini membuat spread-nya sangat rendah, bahkan bisa mencapai 0.1 hingga 0.3 pips di broker-broker ECN. Ini sangat menguntungkan bagi scalper atau trader harian yang melakukan banyak transaksi.

USD/JPY juga sangat likuid, meski sedikit di bawah EUR/USD. Spread-nya sedikit lebih tinggi namun masih dalam kategori rendah, berkisar 0.5 hingga 1 pip di akun standar. Meskipun begitu, pergerakan harga USD/JPY yang lebih tajam memungkinkan kompensasi spread yang lebih besar, asalkan trader memiliki strategi manajemen risiko yang solid.

Kebijakan Moneter dan Fundamental Ekonomi

Pada tahun 2025, kebijakan moneter menjadi faktor utama yang menggerakkan kedua pasangan ini. The Federal Reserve (Fed) tetap berada di jalur hawkish sepanjang tahun, dengan beberapa kali menaikkan suku bunga acuan untuk menahan inflasi yang masih tinggi di AS. Hal ini memberikan dorongan terhadap USD, baik terhadap Euro maupun Yen.

Namun, ECB (European Central Bank) juga menunjukkan sikap yang cukup agresif dalam mempertahankan stabilitas Euro. Beberapa keputusan menaikkan suku bunga serta kebijakan pengurangan neraca membuat Euro tidak begitu tertinggal. Walaupun perekonomian Zona Euro sempat terganggu oleh perlambatan di Jerman dan Prancis, optimisme pasar terhadap kebangkitan sektor manufaktur membantu menjaga stabilitas EUR/USD.

Di sisi lain, Bank of Japan mengambil langkah besar pada 2025 dengan mulai mengakhiri kebijakan suku bunga negatif mereka. Langkah ini mengejutkan pasar dan membuat Yen menguat tajam pada kuartal kedua. Namun karena pertumbuhan ekonomi Jepang belum terlalu solid dan inflasi masih rendah, penguatan Yen hanya bersifat sementara. Akibatnya, USD/JPY sempat berada dalam fase sideways yang cukup panjang, menantikan kejelasan arah kebijakan moneter BoJ selanjutnya.

Sentimen Pasar dan Faktor Geopolitik

Pergerakan EUR/USD banyak dipengaruhi oleh data ekonomi AS seperti CPI, Non-Farm Payroll (NFP), dan komentar dari pejabat Fed. Namun pada 2025, krisis energi di Eropa yang sempat membayangi sejak 2022 mulai mereda, memberikan angin segar bagi Euro. Hubungan dagang antara Uni Eropa dan China juga membaik, membantu meningkatkan permintaan terhadap Euro di pasar internasional.

Untuk USD/JPY, faktor geopolitik memainkan peran penting. Ketegangan di Laut China Selatan, kebijakan pertahanan Jepang yang lebih agresif, serta ketidakpastian hubungan dagang Jepang-AS memberikan tekanan ekstra. Trader harus lebih waspada dengan berita-berita global jika ingin sukses dengan pasangan ini. Perubahan sentimen bisa sangat cepat dan ekstrem.

Analisa Teknikal dan Strategi Trading

Secara teknikal, EUR/USD pada 2025 menunjukkan pola konsolidasi dalam channel sempit antara 1.06 hingga 1.12. Trader teknikal memanfaatkan support-resistance ini untuk melakukan strategi range trading. Beberapa breakout kecil juga terjadi, namun false breakout sering terjadi akibat intervensi verbal dari ECB dan Fed.

USD/JPY, sebaliknya, lebih menunjukkan karakteristik tren kuat. Setelah sempat menembus 150 pada awal tahun, pasangan ini mengalami retracement tajam hingga 138 sebelum kembali naik ke area 145. Trader trend follower sangat menikmati dinamika ini dengan menggunakan indikator seperti moving average dan RSI untuk menangkap momentum yang lebih besar.

Siapa Raja Forex di 2025?

Menjawab siapa raja forex di 2025 tentu bergantung pada perspektif trader. Jika dilihat dari sisi likuiditas, popularitas, dan kestabilan, EUR/USD tetap menjadi raja tak tergantikan. Namun jika yang dicari adalah peluang dari volatilitas tinggi dan pergerakan dramatis, maka USD/JPY menawarkan lebih banyak ruang eksplorasi.

Bagi trader konservatif, EUR/USD tetap menjadi pilihan utama. Tapi bagi mereka yang ingin memanfaatkan perubahan cepat dan menyukai tantangan dari dinamika geopolitik serta kebijakan moneter ekstrem, USD/JPY menjadi bintang baru tahun 2025.

Namun yang pasti, keduanya tetap menjadi andalan utama dalam portofolio para trader profesional. Kombinasi dari kedua pasangan ini juga sering digunakan untuk strategi diversifikasi dan hedging dalam kondisi pasar yang tidak menentu.

Menghadapi kompleksitas pasar forex seperti tahun 2025, penting bagi setiap trader untuk memahami karakteristik unik dari setiap pasangan mata uang. Dengan begitu, keputusan trading tidak hanya berdasarkan insting, tetapi juga berdasarkan pemahaman yang matang terhadap data dan analisa yang mendalam.

Kini saatnya Anda meningkatkan keterampilan trading Anda dan memahami lebih dalam strategi-strategi yang terbukti sukses di lapangan. Bergabunglah dalam program edukasi trading bersama Didimax, sebuah broker forex berpengalaman yang telah membantu ribuan trader Indonesia mencapai tujuannya di dunia trading.

Di Didimax, Anda akan dibimbing langsung oleh mentor profesional, mendapatkan akses ke materi premium, serta komunitas aktif yang mendukung perkembangan Anda setiap saat. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung dari ahlinya—kunjungi www.didimax.co.id dan mulai perjalanan sukses trading Anda sekarang juga!