Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Perbedaan Antara Order Block dan Supply-Demand Zone dalam Trading

Perbedaan Antara Order Block dan Supply-Demand Zone dalam Trading

by Rizka

Perbedaan Antara Order Block dan Supply-Demand Zone dalam Trading

Dalam dunia trading, khususnya bagi para trader yang menggunakan analisis teknikal berbasis price action, istilah seperti order block dan supply-demand zone sering kali menjadi pembahasan utama. Kedua konsep ini memang sekilas tampak serupa karena sama-sama digunakan untuk mengidentifikasi area potensial pembalikan harga. Namun, di balik kemiripan itu, ada perbedaan mendasar dalam cara keduanya dibentuk, dianalisis, dan digunakan dalam strategi trading.

Memahami perbedaan antara order block dan supply-demand zone sangat penting agar trader tidak salah mengartikan sinyal pasar. Kesalahan dalam mengidentifikasi area ini bisa membuat trader masuk posisi di tempat yang salah atau keluar dari market terlalu cepat. Untuk itu, mari kita bedah satu per satu pengertian, karakteristik, serta perbedaan antara order block dan supply-demand zone.

Pengertian Order Block

Order block adalah area di mana institusi besar seperti bank dan hedge fund telah melakukan transaksi dalam jumlah besar. Biasanya, order block terjadi sebelum pergerakan harga besar-besaran, baik ke atas maupun ke bawah. Secara teknikal, order block adalah kumpulan candle terakhir sebelum terjadi impulsive move (pergerakan kuat) yang menandakan adanya eksekusi order dalam jumlah signifikan.

Dalam praktiknya, order block sering terlihat sebagai candle terakhir (biasanya bearish untuk bullish move, atau bullish untuk bearish move) sebelum harga melesat tajam. Candle ini menunjukkan tempat di mana institusi besar mengumpulkan posisi—baik itu membeli (buy order block) maupun menjual (sell order block). Trader ritel yang mampu mengidentifikasi order block dengan benar dapat ikut menempatkan posisi searah dengan pergerakan besar tersebut.

Contoh: Jika terjadi pergerakan harga naik yang tajam, maka trader bisa melihat kembali ke candle terakhir yang bearish sebelum kenaikan tajam tersebut. Itulah yang disebut bullish order block. Area tersebut dipercaya menjadi titik entry potensial ketika harga kembali melakukan retracement.

Pengertian Supply-Demand Zone

Supply-demand zone adalah area di chart yang merepresentasikan ketidakseimbangan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand). Konsep ini berasal dari teori ekonomi dasar: harga akan bergerak naik ketika permintaan melebihi penawaran, dan sebaliknya, harga akan turun ketika penawaran melebihi permintaan.

Zone ini biasanya terlihat dari area-area yang memperlihatkan pembalikan harga secara signifikan atau pergerakan harga eksplosif yang dimulai dari area tertentu. Zona demand terbentuk ketika harga naik secara tajam dari sebuah area, sedangkan zona supply terbentuk saat harga turun tajam dari area tertentu.

Supply-demand zone tidak selalu terbatas pada satu candle atau sekelompok candle kecil seperti pada order block. Zona ini bisa mencakup beberapa level harga dan bisa saja lebar, tergantung bagaimana harga bereaksi sebelumnya di area tersebut. Area-area ini dianggap sebagai tempat di mana institusi atau pelaku pasar besar juga melakukan transaksi besar-besaran, namun pendekatan analisisnya lebih fokus pada pergerakan harga daripada pada pola candle tertentu.

Perbedaan Utama Antara Order Block dan Supply-Demand Zone

Walau keduanya sering digunakan dalam konteks yang mirip, terdapat perbedaan penting yang harus dipahami antara order block dan supply-demand zone:

1. Asal Konsep

  • Order Block berasal dari pendekatan Smart Money Concept (SMC), yaitu metode yang menyoroti aktivitas institusi besar di pasar.

  • Supply-Demand Zone berasal dari teori ekonomi klasik yang dipopulerkan oleh trader seperti Sam Seiden, dengan fokus pada ketidakseimbangan antara supply dan demand.

2. Fokus Identifikasi

  • Order Block berfokus pada candle terakhir sebelum impulsive move, dengan asumsi area tersebut adalah tempat institusi mengakumulasi atau mendistribusi posisi.

  • Supply-Demand Zone lebih melihat reaksi harga secara keseluruhan—di mana harga mulai bergerak tajam naik atau turun tanpa harus mengacu pada candle tertentu.

3. Cara Menandai Area

  • Order Block cenderung memiliki batas yang lebih sempit karena berdasarkan candle tertentu.

  • Supply-Demand Zone bisa lebih lebar karena mencakup seluruh area reaksi harga.

4. Konfirmasi Entry

  • Order Block sering digunakan bersama konfirmasi lain seperti breaker block, liquidity sweep, atau inducement dalam konsep SMC.

  • Supply-Demand Zone cenderung dikonfirmasi dengan pola-pola price action umum seperti pin bar, engulfing candle, atau doji.

5. Keterlibatan Institusi

  • Order Block secara eksplisit mengasumsikan adanya campur tangan institusi besar.

  • Supply-Demand Zone mengakui adanya tekanan supply-demand tanpa terlalu menitikberatkan pada siapa pelakunya.

6. Penggunaan dalam Strategi

  • Trader yang menggunakan pendekatan SMC biasanya lebih mengandalkan order block sebagai titik entry utama.

  • Trader price action konvensional atau yang menggunakan metode ala supply and demand lebih memilih mengandalkan zona sebagai area minat.

Mana yang Lebih Akurat?

Pertanyaan ini sering muncul di kalangan trader pemula. Jawaban singkatnya adalah: tergantung strategi dan preferensi Anda sebagai trader.

Jika Anda cenderung menyukai pendekatan berbasis logika institusi dan menyelami bagaimana smart money bekerja, maka order block bisa menjadi alat utama. Namun jika Anda lebih menyukai pendekatan teknikal murni yang berakar dari hukum supply and demand klasik, maka zona supply-demand bisa menjadi pilihan tepat.

Yang terpenting bukanlah memilih salah satu dan menolak yang lain, melainkan memahami kapan dan bagaimana menggunakan masing-masing konsep secara efektif. Bahkan, banyak trader profesional yang menggabungkan keduanya untuk mendapatkan probabilitas entry yang lebih tinggi—misalnya dengan mencari order block yang terbentuk di dalam supply-demand zone.

Penutup

Dalam dunia trading yang semakin kompleks, kemampuan memahami struktur market secara mendalam menjadi keunggulan tersendiri. Baik order block maupun supply-demand zone menawarkan wawasan yang sangat berguna untuk membaca pergerakan harga secara lebih presisi. Namun, keduanya tetaplah alat bantu analisis yang membutuhkan pemahaman kontekstual agar benar-benar efektif.

Jangan hanya terpaku pada satu pendekatan, luaskan wawasan Anda dengan terus belajar dari berbagai metode dan kombinasi strategi. Karena pada akhirnya, yang terpenting adalah bagaimana Anda menerapkan analisis tersebut ke dalam sistem trading yang konsisten dan memiliki manajemen risiko yang baik.


Kalau kamu tertarik untuk belajar lebih dalam tentang bagaimana membaca order block, memahami zona supply-demand, serta cara menggunakannya dalam strategi real trading, saatnya bergabung dalam program edukasi trading dari Didimax. Di sini, kamu bisa belajar langsung dari mentor profesional yang berpengalaman di pasar forex, dengan metode yang terbukti menghasilkan.

Jangan lewatkan kesempatan emas untuk berkembang jadi trader yang paham strategi institusi, bukan cuma ikut-ikutan. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan daftarkan dirimu untuk mengikuti edukasi trading secara GRATIS! Tingkatkan kemampuanmu dan wujudkan impian menjadi trader yang profitable bersama Didimax!