Perbedaan Cara Menghitung ROI dan ROE: Panduan Lengkap untuk Pemula dan Pelaku Bisnis
Dalam dunia keuangan dan bisnis, dua istilah yang sering digunakan untuk mengukur kinerja dan profitabilitas adalah ROI (Return on Investment) dan ROE (Return on Equity). Meski keduanya terlihat serupa karena sama-sama menyangkut pengembalian (return), namun secara konsep, fungsi, serta cara perhitungannya sangat berbeda. Memahami perbedaan antara ROI dan ROE sangat penting, terutama bagi investor, pemilik bisnis, maupun pengelola keuangan perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan strategis.
Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan antara ROI dan ROE, bagaimana cara menghitung keduanya, kapan waktu terbaik untuk menggunakannya, serta contoh implementasinya dalam dunia nyata. Mari kita mulai dengan memahami definisi masing-masing.
Pengertian ROI (Return on Investment)
ROI atau Return on Investment adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi atau profitabilitas dari suatu investasi. ROI membantu investor atau pemilik bisnis menilai sejauh mana keuntungan yang dihasilkan dari investasi yang telah dilakukan dibandingkan dengan biaya investasinya.
Rumus dasar ROI adalah:
ROI = (Keuntungan Bersih / Biaya Investasi) x 100%
Misalnya, jika Anda menginvestasikan Rp10.000.000 ke dalam suatu proyek dan mendapatkan keuntungan bersih Rp2.000.000, maka ROI Anda adalah:
ROI = (2.000.000 / 10.000.000) x 100% = 20%
Angka ini menunjukkan bahwa Anda mendapatkan pengembalian sebesar 20% dari total dana yang diinvestasikan. ROI bisa digunakan untuk menilai berbagai bentuk investasi, mulai dari pembelian mesin baru, kampanye pemasaran digital, hingga investasi saham atau properti.
Pengertian ROE (Return on Equity)
Sementara itu, ROE atau Return on Equity adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal sendiri (ekuitas) yang dimiliki pemegang saham. Dengan kata lain, ROE menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan dana dari pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan.
Rumus dasar ROE adalah:
ROE = (Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp5.000.000 dan memiliki total ekuitas sebesar Rp25.000.000, maka:
ROE = (5.000.000 / 25.000.000) x 100% = 20%
Artinya, dari setiap Rp1 ekuitas yang ditanamkan oleh pemegang saham, perusahaan mampu menghasilkan laba Rp0,20 atau 20%.
Perbedaan Utama antara ROI dan ROE
Meskipun ROI dan ROE sama-sama mengukur profitabilitas, terdapat beberapa perbedaan mendasar yang membuat keduanya digunakan untuk konteks yang berbeda:
Aspek |
ROI |
ROE |
Fokus Pengukuran |
Mengukur efisiensi dari investasi tertentu |
Mengukur efisiensi penggunaan ekuitas |
Pengguna |
Investor individu, bisnis kecil, proyek tertentu |
Pemilik perusahaan, pemegang saham |
Objek Perhitungan |
Total investasi (termasuk utang dan modal) |
Ekuitas atau modal dari pemilik/perusahaan |
Sifat |
Lebih fleksibel, bisa diterapkan pada berbagai aset |
Lebih fokus pada perusahaan |
Konteks |
Digunakan untuk mengevaluasi keputusan investasi |
Digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajemen perusahaan |
Contoh Perhitungan ROI dan ROE dalam Dunia Nyata
Contoh ROI:
Sebuah perusahaan e-commerce menginvestasikan Rp50 juta dalam kampanye pemasaran digital selama 3 bulan. Setelah kampanye berakhir, total penjualan meningkat dengan laba bersih tambahan sebesar Rp15 juta. Maka ROI-nya adalah:
ROI = (15.000.000 / 50.000.000) x 100% = 30%
Artinya, kampanye ini cukup sukses karena memberikan pengembalian sebesar 30% dari biaya yang dikeluarkan.
Contoh ROE:
Sebuah perusahaan manufaktur melaporkan laba bersih sebesar Rp300 juta di tahun 2024, dan jumlah total ekuitas pemegang saham adalah Rp1 miliar. Maka ROE-nya adalah:
ROE = (300.000.000 / 1.000.000.000) x 100% = 30%
ROE sebesar 30% menandakan manajemen perusahaan cukup efisien dalam mengelola dana dari pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan.
Kapan Sebaiknya Menggunakan ROI atau ROE?
Memilih antara ROI atau ROE tergantung pada tujuan analisis:
-
Gunakan ROI saat ingin menilai efektivitas dari sebuah proyek atau investasi secara spesifik. Ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan strategis jangka pendek, seperti pemasaran, pembelian aset, atau ekspansi pasar.
-
Gunakan ROE ketika ingin menilai kinerja manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam jangka panjang. Ini menjadi indikator utama bagi investor pasar saham dalam menilai prospek dan kredibilitas suatu perusahaan.
Keterbatasan ROI dan ROE
Keterbatasan ROI:
-
Tidak memperhitungkan waktu (durasi investasi).
-
Bisa menyesatkan jika tidak mempertimbangkan risiko.
-
Sulit dibandingkan antar proyek dengan durasi berbeda.
Keterbatasan ROE:
-
Dapat memberikan nilai tinggi secara tidak wajar jika perusahaan memiliki utang tinggi (karena ekuitas rendah).
-
Tidak memperhitungkan sumber pendanaan selain ekuitas.
-
Bisa dimanipulasi melalui akuntansi kreatif.
Oleh karena itu, ROI dan ROE sebaiknya digunakan bersamaan dengan indikator keuangan lainnya seperti ROA (Return on Assets), Net Profit Margin, dan Current Ratio agar analisis lebih holistik.
Kesimpulan
ROI dan ROE adalah dua metrik penting dalam mengevaluasi profitabilitas, namun memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda. ROI sangat cocok untuk mengevaluasi keputusan investasi secara spesifik, sedangkan ROE lebih ideal untuk mengukur kinerja keseluruhan dari sebuah perusahaan terhadap modal yang ditanamkan pemegang saham.
Bagi pelaku bisnis maupun investor, memahami perbedaan dan cara menghitung keduanya bukan hanya membantu dalam pengambilan keputusan, tetapi juga dalam memahami risiko dan potensi keuntungan secara lebih mendalam. Dunia bisnis dan investasi membutuhkan kemampuan analisis yang tajam agar keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan insting, tapi juga data dan perhitungan yang matang.
Jika Anda ingin memperdalam pemahaman tentang konsep ROI, ROE, dan berbagai indikator finansial lainnya, saatnya bergabung dengan program edukasi trading dari Didimax. Di sana, Anda akan belajar langsung dari mentor profesional, memahami analisis keuangan, strategi investasi, hingga praktik trading di pasar nyata dengan pendekatan yang mudah dimengerti bahkan untuk pemula sekalipun.
Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk meningkatkan literasi finansial dan keterampilan trading Anda. Kunjungi website resmi kami di www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda sekarang juga. Wujudkan tujuan finansial Anda bersama Didimax, tempat terbaik untuk belajar dan berkembang dalam dunia investasi dan trading!