Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Perbedaan Cut Rate dan Hike Rate dalam Forex: Pengaruh, Dampak, dan Cara Trader Memanfaatkannya

Perbedaan Cut Rate dan Hike Rate dalam Forex: Pengaruh, Dampak, dan Cara Trader Memanfaatkannya

by Rizka

Perbedaan Cut Rate dan Hike Rate dalam Forex: Pengaruh, Dampak, dan Cara Trader Memanfaatkannya

Dalam dunia trading forex, ada dua jenis keputusan suku bunga bank sentral yang paling sering menjadi pemicu pergerakan harga ekstrem: cut rate dan hike rate. Dua istilah ini kelihatannya sederhana, tetapi dampaknya sangat besar terhadap nilai mata uang suatu negara. Bahkan, sebagian besar tren besar di pasar forex, terutama pada pasangan mata uang utama, biasanya dimulai dari keputusan suku bunga ini.

Memahami perbedaan cut rate dan hike rate bukan hanya penting untuk trader profesional, tetapi juga wajib hukumnya untuk trader pemula yang ingin membaca arah pasar secara lebih akurat. Sebab, tanpa memahami dinamika suku bunga, keputusan entry yang kita ambil bisa terasa seperti menebak dan akhirnya malah terjebak oleh volatilitas besar. Artikel ini akan mengulas secara mendalam apa saja perbedaan cut rate dan hike rate, bagaimana pengaruhnya terhadap forex, dan bagaimana trader bisa memanfaatkannya untuk mengambil peluang terbaik.


Apa Itu Cut Rate?

Cut rate adalah kebijakan penurunan suku bunga oleh bank sentral. Sederhananya, cut rate adalah saat bank sentral menurunkan tingkat suku bunga acuan yang biasanya menjadi dasar bunga pinjaman, bunga deposito, dan aktivitas ekonomi lainnya.

Biasanya bank sentral melakukan cut rate karena alasan berikut:

  • Ekonomi sedang melambat

  • Inflasi rendah atau menurun

  • Kebutuhan mendorong kredit dan konsumsi

  • Mencegah resesi

Ketika suku bunga diturunkan, biaya pinjaman menjadi lebih murah. Masyarakat dan pelaku bisnis terdorong untuk melakukan konsumsi atau ekspansi usaha karena bunga kredit lebih ringan. Namun, dalam konteks forex, cut rate umumnya membuat mata uang negara tersebut melemah.

Kenapa melemah?
Karena investor global biasanya akan memindahkan dananya ke negara yang memiliki suku bunga lebih tinggi. Yield lebih rendah = minat investasi menurun = permintaan mata uang menurun.


Apa Itu Hike Rate?

Lawan dari cut rate adalah hike rate, yaitu kenaikan suku bunga oleh bank sentral. Kenaikan ini umumnya dilakukan ketika:

  • Inflasi meningkat tajam

  • Ekonomi terlalu panas (overheating)

  • Konsumen terlalu agresif belanja

  • Bank sentral ingin menahan pertumbuhan yang terlalu cepat

Dengan menaikkan suku bunga, bunga pinjaman jadi lebih mahal, sehingga aktivitas konsumsi dan ekspansi bisnis sedikit tertahan. Salah satu tujuan utamanya adalah mengontrol inflasi agar tidak naik terlalu tinggi dan merusak stabilitas ekonomi.

Dari sisi forex, hike rate justru cenderung membuat nilai mata uang menguat karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan minat investor untuk menempatkan dana dalam mata uang tersebut.


Perbedaan Utama Cut Rate vs Hike Rate dalam Forex

Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah perbedaan utama antara cut rate dan hike rate dalam pasar forex:

1. Dampak Terhadap Nilai Mata Uang

Jenis Kebijakan Dampak terhadap Mata Uang
Cut rate Cenderung melemahkan mata uang
Hike rate Cenderung menguatkan mata uang

Ini adalah dasar dari fundamental forex. Ketika suku bunga turun, investor menghindari mata uang itu. Sebaliknya, ketika suku bunga naik, dana asing masuk lebih banyak.


2. Dampak Terhadap Sentimen Pasar

  • Cut rate → pasar cenderung risk-on
    Investor sering lari ke aset-aset berisiko, seperti saham.

  • Hike rate → pasar cenderung risk-off
    Investor lebih konservatif dan mencari imbal hasil yang aman.


3. Dampak pada Volatilitas

Keputusan cut rate atau hike rate sama-sama bisa menciptakan volatilitas tinggi, terutama pada news release seperti FOMC (The Fed), ECB, BOE, RBA, atau BOJ.

Namun, hike rate biasanya memicu volatilitas lebih besar karena pasar akan menghitung dampaknya terhadap inflasi dan yield secara lebih agresif.


4. Dampak pada Pasangan Mata Uang Tertentu

  • Cut rate USD → EURUSD, GBPUSD, dan XAUUSD biasanya naik.

  • Hike rate USD → EURUSD, GBPUSD sering turun, XAUUSD melemah.

Sementara itu, negara dengan suku bunga ekstrem seperti Turki, Brasil, atau Indonesia (periode tertentu) sering memberi peluang pada pasangan exotic yang bergerak lebih liar.


Contoh Dampak Cut Rate vs Hike Rate di Dunia Nyata

Contoh Cut Rate: Federal Reserve 2020

Saat pandemi menerjang global, The Fed menurunkan suku bunga hingga mendekati 0%. USD langsung melemah signifikan, dan emas (XAUUSD) melonjak ke harga tertinggi sepanjang sejarah.

Contoh Hike Rate: Federal Reserve 2022–2023

Ketika inflasi AS naik gila-gilaan, The Fed melakukan hiking agresif. USD menguat terhadap hampir semua mata uang utama, termasuk EUR, GBP, AUD, dan JPY.

Contoh kasus ini membuktikan bahwa cut rate dan hike rate punya dampak nyata dan besar yang dapat dilihat langsung pada chart.


Bagaimana Trader Bisa Memanfaatkan Cut Rate dan Hike Rate?

1. Gunakan Kalender Ekonomi

Perhatikan jadwal keputusan suku bunga. Biasanya trader menunggu event seperti:

  • FOMC (The Fed)

  • ECB Rate Decision

  • BOE Monetary Policy

  • RBA Cash Rate

  • BOJ Monetary Policy Statement

Jangan masuk pasar tanpa tahu kapan rilis berita besar.


2. Fokus pada Forward Guidance

Kadang-kadang, harga tidak bergerak besar ketika suku bunga diumumkan. Tapi justru meledak ketika bank sentral memberikan “arah kebijakan” untuk masa depan.


3. Gunakan Strategi Breakout

Saat keputusan suku bunga dirilis, harga sering tiba-tiba meledak dan memecahkan area support atau resistance. Trader bisa memanfaatkan momentum ini.


4. Hindari Overtrading

Sangat penting untuk tidak asal entry sebelum news karena pergerakannya bisa liar, spread melebar, dan stop loss mudah tersentuh.


Kesimpulan

Cut rate dan hike rate adalah dua kebijakan yang mendasari hampir seluruh pergerakan besar dalam pasar forex. Cut rate cenderung melemahkan mata uang karena imbal hasil menurun, sedangkan hike rate umumnya menguatkan mata uang karena yield lebih tinggi. Trader yang memahami fundamental ini akan lebih siap membaca arah pasar, mengikuti tren, dan menghindari jebakan volatilitas yang sering muncul saat news besar.

Dalam kondisi ekonomi global yang berubah-ubah, kebijakan suku bunga akan terus menjadi fokus utama dalam analisis fundamental forex. Maka dari itu, memiliki pemahaman mendalam terkait cut rate dan hike rate dapat menjadi kunci sukses jangka panjang di dunia trading.


Jika Mas Rizka ingin memahami lebih dalam bagaimana membaca keputusan suku bunga, cara membaca sentimen pasar, serta strategi trading yang paling efektif saat terjadi cut rate atau hike rate, bergabunglah dalam program edukasi trading Didimax. Edukasinya lengkap, terstruktur, dan langsung dibimbing mentor berpengalaman sehingga Mas bisa belajar sambil praktik.

Segera kunjungi www.didimax.co.id dan daftar program edukasinya. Semakin cepat belajar, semakin besar peluang Mas Rizka untuk memahami momentum besar di pasar forex dan mengambil peluang trading dengan lebih percaya diri.