Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Perbedaan Futures Trading dengan Forex Trading: Panduan Lengkap untuk Memahami Dua Instrumen Populer di Dunia Trading

Perbedaan Futures Trading dengan Forex Trading: Panduan Lengkap untuk Memahami Dua Instrumen Populer di Dunia Trading

by Rizka

Perbedaan Futures Trading dengan Forex Trading: Panduan Lengkap untuk Memahami Dua Instrumen Populer di Dunia Trading

Dunia trading memiliki berbagai instrumen yang dapat dipilih oleh para investor dan trader untuk meraih keuntungan. Dua di antara instrumen yang paling populer adalah futures trading dan forex trading. Keduanya menawarkan peluang besar, tetapi juga memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Memahami perbedaan antara futures dan forex sangat penting bagi siapa saja yang ingin terjun ke dunia trading secara serius. Artikel ini akan mengulas secara mendalam perbedaan utama antara futures trading dan forex trading dari berbagai aspek, termasuk definisi, mekanisme, regulasi, likuiditas, leverage, dan risiko.


Pengertian Futures Trading dan Forex Trading

Futures trading adalah perdagangan kontrak berjangka yang memperdagangkan aset di masa depan dengan harga yang telah disepakati saat ini. Aset yang diperjualbelikan bisa berupa komoditas (seperti emas, minyak, dan gandum), indeks saham, atau mata uang. Dalam futures, terdapat kontrak standar yang memiliki tanggal jatuh tempo dan spesifikasi tertentu.

Sementara itu, forex trading adalah perdagangan mata uang asing di pasar valuta asing (foreign exchange). Tujuan utama dari forex adalah mendapatkan keuntungan dari perubahan nilai tukar antara pasangan mata uang, misalnya EUR/USD, GBP/JPY, atau USD/IDR. Forex tidak memperdagangkan aset fisik atau komoditas, melainkan murni transaksi nilai tukar antar mata uang.


Perbedaan Mekanisme Trading

Salah satu perbedaan paling signifikan antara futures dan forex terletak pada mekanisme perdagangannya. Dalam futures, perdagangan dilakukan melalui bursa terpusat seperti Chicago Mercantile Exchange (CME). Setiap kontrak memiliki spesifikasi yang baku, seperti ukuran kontrak, waktu jatuh tempo, dan jenis aset yang diperdagangkan.

Sebaliknya, forex trading bersifat over-the-counter (OTC), artinya transaksi dilakukan langsung antara dua pihak (bank, broker, institusi, atau individu) tanpa melalui bursa terpusat. Pasar forex buka 24 jam selama 5 hari kerja, dimulai dari sesi Asia hingga sesi New York.


Perbedaan Instrumen yang Diperdagangkan

Pada futures trading, kontrak bisa merepresentasikan berbagai jenis aset seperti:

  • Komoditas (minyak, emas, gandum)

  • Indeks saham (S&P 500, NASDAQ)

  • Obligasi

  • Mata uang

Sementara di forex trading, hanya mata uang yang diperdagangkan. Pasangan mata uang diklasifikasikan dalam tiga kategori utama:

  1. Major pairs (contoh: EUR/USD, GBP/USD)

  2. Minor pairs (contoh: EUR/JPY, GBP/AUD)

  3. Exotic pairs (contoh: USD/IDR, EUR/TRY)


Leverage dan Margin

Leverage dalam forex cenderung lebih tinggi dibandingkan futures. Di pasar forex, leverage bisa mencapai 1:500 atau bahkan lebih, tergantung pada broker dan regulasi yang berlaku. Ini artinya, dengan modal kecil, seorang trader bisa mengendalikan posisi yang jauh lebih besar.

Sementara di futures, leverage tetap ada tetapi biasanya lebih konservatif, sekitar 1:20 hingga 1:100. Selain itu, margin yang dibutuhkan di futures trading bisa bervariasi tergantung pada volatilitas aset yang diperdagangkan dan ukuran kontraknya.


Likuiditas Pasar

Forex trading dikenal memiliki likuiditas tertinggi di dunia karena volume perdagangan hariannya mencapai lebih dari $6 triliun. Pasangan mata uang utama memiliki spread yang sangat rendah, memungkinkan trader untuk masuk dan keluar pasar dengan mudah.

Futures trading juga memiliki likuiditas yang baik, terutama untuk kontrak yang populer seperti minyak mentah, emas, dan indeks saham. Namun, beberapa kontrak futures bisa memiliki likuiditas rendah, terutama kontrak untuk komoditas yang kurang populer atau dengan jatuh tempo yang tidak umum.


Jam Perdagangan

Forex trading berlangsung 24 jam non-stop selama 5 hari kerja, dimulai dari Senin pagi di pasar Asia hingga Jumat malam di pasar Amerika. Hal ini memungkinkan trader dari seluruh dunia untuk bertransaksi sesuai waktu luang mereka.

Di sisi lain, futures trading mengikuti jam perdagangan bursa tempat kontrak tersebut diperdagangkan. Beberapa bursa memang menawarkan jam perdagangan yang panjang, bahkan hampir 24 jam, tetapi tetap ada waktu istirahat tertentu yang menyebabkan pasar tutup sementara.


Regulasi dan Transparansi

Futures trading biasanya lebih terregulasi secara ketat karena dilakukan melalui bursa terpusat. Regulator seperti CFTC (Commodity Futures Trading Commission) di AS atau Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) di Indonesia mengawasi perdagangan kontrak berjangka.

Forex trading, karena bersifat OTC, memiliki tingkat transparansi dan regulasi yang lebih bervariasi tergantung pada broker dan yurisdiksi. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk memilih broker yang teregulasi dengan baik agar terhindar dari praktik curang.


Biaya Transaksi

Dalam futures trading, biaya transaksi biasanya berupa komisi tetap per kontrak ditambah dengan biaya bursa. Di sisi lain, forex trading umumnya tidak mengenakan komisi langsung, melainkan mengambil keuntungan dari spread (selisih antara harga bid dan ask). Beberapa broker forex juga menawarkan akun zero spread tetapi mengganti biaya dengan komisi kecil per lot.


Ukuran Kontrak

Futures trading memiliki kontrak standar, misalnya satu kontrak minyak mentah adalah 1.000 barel. Karena sifatnya yang baku, trader tidak bisa mengubah ukuran kontrak sesuai keinginan.

Sebaliknya, dalam forex trading, ukuran posisi bisa disesuaikan secara fleksibel, misalnya:

  • Standard lot: 100.000 unit mata uang

  • Mini lot: 10.000 unit

  • Micro lot: 1.000 unit

Fleksibilitas ini membuat forex lebih mudah diakses oleh pemula dengan modal kecil.


Risiko dan Volatilitas

Kedua instrumen memiliki risiko tinggi, tetapi jenis risikonya berbeda. Di futures, risiko terbesar datang dari volatilitas harga aset dan kewajiban margin call jika harga bergerak melawan posisi. Selain itu, expiry date kontrak bisa menyebabkan tekanan waktu bagi trader.

Dalam forex, risiko terbesar berasal dari leverage tinggi, pergerakan suku bunga, intervensi bank sentral, dan berita ekonomi yang dapat memicu volatilitas ekstrem dalam waktu singkat.


Mana yang Lebih Cocok untuk Pemula?

Forex trading sering dianggap lebih ramah pemula karena:

  • Modal awal yang relatif kecil

  • Leverage tinggi (meski berisiko)

  • Pasar buka 24 jam

  • Banyak materi edukasi dan demo account yang tersedia

Namun, futures trading bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk trader yang ingin:

  • Berdagang aset fisik seperti emas, minyak, atau indeks

  • Bekerja di pasar yang lebih transparan dan terregulasi

  • Menghindari risiko broker yang tidak teregulasi


Kesimpulan

Futures trading dan forex trading sama-sama menawarkan peluang keuntungan yang besar, tetapi memiliki perbedaan mendasar dalam hal mekanisme, regulasi, leverage, likuiditas, dan jenis aset yang diperdagangkan. Pemahaman menyeluruh tentang karakteristik masing-masing instrumen sangat penting agar trader bisa memilih jalan yang paling sesuai dengan tujuan finansial dan toleransi risikonya.

Jika Anda tertarik untuk memahami lebih dalam mengenai futures trading maupun forex trading, kami mengundang Anda untuk mengikuti program edukasi trading di www.didimax.co.id. Program ini dirancang oleh para ahli dengan pengalaman bertahun-tahun di dunia trading dan difokuskan untuk membantu pemula hingga profesional dalam memahami strategi dan manajemen risiko secara efektif.

Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar langsung dari mentor profesional, mendapatkan akses ke materi eksklusif, serta bergabung dalam komunitas trader aktif di seluruh Indonesia. Mulai perjalanan trading Anda bersama Didimax dan tingkatkan peluang meraih profit secara konsisten dan aman!