Perbedaan Market Order dan Pending Order: Mana yang Cocok untukmu?
Dalam dunia trading, khususnya forex, memahami jenis-jenis order adalah hal mendasar yang bisa menentukan keberhasilan seorang trader. Dua tipe order yang paling umum digunakan adalah market order dan pending order. Meskipun terlihat sederhana, pemahaman yang salah mengenai keduanya bisa membuat strategi tradingmu jadi tidak efektif, bahkan bisa merugikan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang perbedaan market order dan pending order, kelebihan dan kekurangannya, serta bagaimana menentukan mana yang lebih cocok dengan gaya tradingmu.
Apa itu Market Order?

Market order adalah instruksi untuk membeli atau menjual aset pada harga pasar saat ini. Ketika kamu mengeksekusi market order, sistem secara otomatis akan mengeksekusi order tersebut secepat mungkin sesuai dengan harga terbaik yang tersedia di pasar. Misalnya, jika kamu ingin membeli EUR/USD dan harga saat ini adalah 1.1050, maka ordermu akan langsung dieksekusi pada harga tersebut atau harga terdekat yang tersedia.
Market order biasanya digunakan oleh trader yang ingin segera masuk atau keluar dari pasar, tanpa peduli terhadap sedikit perbedaan harga. Tipe order ini sangat populer di kalangan trader harian (day trader) atau scalper yang mengincar pergerakan cepat dan tidak bisa menunggu momen yang lebih tepat.
Kelebihan Market Order
-
Eksekusi Instan: Karena langsung dieksekusi di harga pasar, tidak ada penundaan yang berarti.
-
Simpel dan Praktis: Cocok untuk pemula karena lebih mudah dipahami dan digunakan.
-
Menghindari Peluang yang Terlewat: Ketika pasar bergerak cepat, market order membantu kamu menangkap peluang dengan segera.
Kekurangan Market Order
-
Slippage: Dalam kondisi pasar yang sangat volatile, kamu bisa mendapatkan harga yang berbeda dari yang ditampilkan saat kamu menekan tombol ‘buy’ atau ‘sell’.
-
Tidak Ada Kontrol Harga: Karena kamu menerima harga pasar, kamu tidak bisa menetapkan sendiri harga yang diinginkan.
Apa itu Pending Order?
Pending order adalah instruksi untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu yang kamu tentukan sendiri, tetapi belum tersedia di pasar saat ini. Dengan kata lain, kamu bisa mengatur order agar tereksekusi hanya ketika harga mencapai level tertentu di masa depan.
Terdapat beberapa jenis pending order, antara lain:
-
Buy Limit: Membeli di harga yang lebih rendah dari harga pasar saat ini.
-
Sell Limit: Menjual di harga yang lebih tinggi dari harga pasar saat ini.
-
Buy Stop: Membeli di harga yang lebih tinggi dari harga saat ini (biasanya digunakan untuk mengikuti tren naik).
-
Sell Stop: Menjual di harga yang lebih rendah dari harga saat ini (biasanya digunakan untuk mengikuti tren turun).
Kelebihan Pending Order
-
Kontrol Penuh atas Harga: Kamu bisa menentukan harga yang paling sesuai dengan analisismu.
-
Strategis: Cocok untuk trader yang mengandalkan analisis teknikal dan ingin mengeksekusi order di level support/resistance.
-
Efisiensi Waktu: Kamu tidak perlu terus-menerus memantau pasar. Cukup pasang pending order dan biarkan sistem bekerja.
Kekurangan Pending Order
-
Tidak Ada Jaminan Eksekusi: Jika harga tidak pernah mencapai level yang ditentukan, maka order tidak akan dieksekusi.
-
Potensi Ketinggalan Momentum: Dalam kondisi pasar cepat, kamu bisa kehilangan peluang jika terlalu konservatif dalam menetapkan level harga.
Mana yang Lebih Cocok untukmu?
Untuk menentukan jenis order mana yang cocok untukmu, kamu perlu mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
1. Gaya Trading
-
Jika kamu adalah scalper atau day trader yang sering mengambil posisi dalam hitungan menit hingga jam, maka market order adalah pilihan yang lebih cocok. Kecepatan adalah kunci dalam strategi ini.
-
Jika kamu lebih suka menjadi swing trader atau position trader yang menunggu momen tertentu sesuai dengan analisis teknikal, maka pending order lebih ideal.
2. Waktu dan Ketersediaan
-
Jika kamu tidak bisa memantau pasar setiap waktu, pending order memberikan fleksibilitas. Kamu bisa mengatur order lebih awal dan membiarkan sistem melakukannya.
-
Jika kamu aktif di depan chart sepanjang waktu, market order bisa membuatmu lebih responsif terhadap kondisi pasar yang berubah-ubah.
3. Toleransi terhadap Risiko
-
Market order bisa berisiko saat volatilitas tinggi karena adanya slippage. Jika kamu tidak nyaman dengan kemungkinan masuk di harga yang sedikit berbeda, pending order bisa memberi kamu ketenangan.
-
Namun, jika kamu lebih fokus pada kecepatan masuk dan keluar pasar, dan siap menghadapi sedikit perbedaan harga, market order bisa jadi lebih menguntungkan.
4. Strategi yang Digunakan
-
Beberapa strategi seperti breakout trading lebih cocok menggunakan buy stop atau sell stop pending order.
-
Sementara strategi range trading atau reversal trading lebih mengandalkan buy limit dan sell limit.
Studi Kasus Sederhana
Misalnya kamu melihat grafik EUR/USD menunjukkan resistance kuat di level 1.1100. Kamu memperkirakan jika harga menembus level tersebut, tren naik akan berlanjut. Maka kamu bisa memasang buy stop di 1.1105. Jika harga menyentuh level itu, order akan otomatis tereksekusi, mengikuti tren yang terjadi.
Sebaliknya, jika kamu melihat EUR/USD sedang retrace dan kamu ingin membeli saat harga menyentuh support di 1.1000, kamu bisa memasang buy limit di level tersebut. Dengan strategi ini, kamu tidak perlu menunggu di depan layar untuk mengeksekusi.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara market order dan pending order adalah langkah awal yang penting dalam perjalananmu sebagai trader. Market order cocok bagi trader yang mengutamakan kecepatan dan ingin langsung masuk pasar. Sementara pending order lebih ideal untuk trader yang mengandalkan strategi dan analisis teknikal serta tidak ingin terus-menerus mengamati chart.
Kunci utamanya adalah mencocokkan jenis order dengan gaya dan kebutuhan trading kamu. Tidak ada satu jenis order yang mutlak lebih baik dari yang lain. Yang terpenting adalah bagaimana kamu menggunakannya dengan bijak sesuai dengan kondisi pasar dan strategi yang kamu pakai.
Jika kamu masih bingung menentukan jenis order yang paling sesuai dengan strategi kamu, atau ingin belajar lebih dalam tentang teknik-teknik eksekusi order dalam trading forex, kamu bisa bergabung dengan program edukasi trading dari Didimax. Di sana kamu akan dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman yang siap membantu kamu memahami seluk-beluk pasar forex, dari yang paling dasar hingga ke strategi lanjutan.
Didimax adalah broker lokal terpercaya yang menyediakan edukasi forex gratis seumur hidup untuk para nasabahnya. Kamu bisa ikut kelas online maupun tatap muka langsung di berbagai kota besar. Yuk, mulai perjalanan tradingmu dengan langkah yang tepat bersama Didimax! Kunjungi www.didimax.co.id sekarang dan daftar untuk mendapatkan akses edukasi premium secara GRATIS!