Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pergerakan Cepat Candle Forex Akibat Low Volume atau High Volume

Pergerakan Cepat Candle Forex Akibat Low Volume atau High Volume

by rizki

Pergerakan Cepat Candle Forex Akibat Low Volume atau High Volume

Dalam dunia trading forex, pergerakan harga yang cepat sering kali memicu pertanyaan dari para trader, terutama mereka yang masih pemula: apakah pergerakan cepat candle tersebut disebabkan oleh volume yang rendah (low volume) atau justru oleh volume yang tinggi (high volume)? Pertanyaan ini bukan hanya sekadar ingin tahu, melainkan sangat penting untuk memahami dinamika pasar dan mengembangkan strategi trading yang tepat.

Pasar forex adalah pasar terbesar di dunia, dengan volume transaksi harian mencapai triliunan dolar AS. Namun, tidak semua pergerakan cepat harga memiliki arti yang sama. Dalam kondisi tertentu, pergerakan cepat candle bisa disebabkan oleh masuknya volume besar dari institusi atau big player. Di sisi lain, terkadang pergerakan seperti itu justru terjadi karena likuiditas rendah, sehingga pergeseran harga kecil saja dapat memicu lonjakan candle yang terlihat signifikan di chart.

Memahami Konsep Volume dalam Forex

Berbeda dengan pasar saham yang memiliki data volume transaksi riil, pasar forex bersifat desentralisasi sehingga volume yang ditampilkan pada platform trading biasanya merupakan estimasi atau volume tick (jumlah perubahan harga dalam periode tertentu). Meskipun begitu, data volume tetap bisa menjadi indikator penting untuk memantau minat pasar pada pasangan mata uang tertentu.

Secara umum, high volume mengindikasikan bahwa banyak pelaku pasar yang sedang aktif bertransaksi. Hal ini biasanya menciptakan likuiditas yang tinggi dan spread yang sempit. Sebaliknya, low volume berarti sedikit pelaku pasar yang aktif, likuiditas berkurang, dan spread bisa melebar.

Pergerakan Cepat karena High Volume

Pergerakan cepat candle akibat high volume sering terjadi ketika ada berita ekonomi penting atau pengumuman data fundamental berpengaruh besar. Misalnya, rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) di Amerika Serikat, keputusan suku bunga bank sentral, atau pernyataan penting dari tokoh ekonomi dunia.

Dalam skenario ini, volume perdagangan meningkat tajam karena banyak trader, mulai dari ritel hingga institusi besar, masuk ke pasar secara bersamaan. Akibatnya, candle di chart bergerak cepat, panjang, dan biasanya disertai dengan volatilitas tinggi. Pergerakan seperti ini sering kali memiliki arah yang lebih jelas karena didorong oleh dorongan fundamental yang kuat.

Namun, perlu diingat bahwa tingginya volume tidak selalu berarti harga akan bergerak stabil dalam satu arah. Terkadang, lonjakan volume bisa diikuti dengan retracement tajam atau bahkan pembalikan arah (reversal), terutama jika pasar menilai bahwa berita yang dirilis sudah sesuai atau bahkan lebih buruk dari ekspektasi.

Pergerakan Cepat karena Low Volume

Di sisi lain, candle juga bisa bergerak cepat meskipun volume pasar rendah. Hal ini biasanya terjadi di sesi perdagangan yang sepi, seperti saat transisi antara sesi New York dan sesi Asia, atau menjelang libur besar ketika banyak trader institusi absen dari pasar.

Dalam kondisi low volume, order dalam jumlah relatif kecil saja dapat memicu pergerakan harga yang signifikan. Misalnya, jika ada satu pelaku besar yang mengeksekusi order beli atau jual di pasar yang sedang sepi, harga bisa melonjak atau anjlok dengan cepat karena order tersebut “memakan” likuiditas yang tersedia di order book.

Pergerakan cepat akibat low volume cenderung kurang dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan trading jangka panjang. Sebab, arah pergerakan bisa cepat berbalik begitu volume normal kembali. Banyak trader profesional menghindari entry pada saat low volume karena risiko slippage dan false breakout lebih besar.

Perbedaan Karakteristik Candle pada Low Volume dan High Volume

Agar lebih mudah membedakan, berikut beberapa ciri umum pergerakan candle pada dua kondisi volume ini:

  1. High Volume

    • Candle panjang dan sering disertai gap kecil pada time frame rendah.

    • Pergerakan harga cenderung mengikuti arah tren dominan atau sentimen fundamental saat itu.

    • Volatilitas tinggi namun spread relatif stabil.

    • Sering terjadi pada jam rilis berita besar atau saat overlap sesi perdagangan besar.

  2. Low Volume

    • Candle bisa panjang, tetapi pergerakannya tidak stabil dan arah cepat berubah.

    • Sering muncul di jam-jam sepi atau menjelang akhir pekan.

    • Spread bisa melebar.

    • Lebih rentan terhadap false breakout.

Pentingnya Memahami Konteks Pasar

Menentukan apakah pergerakan cepat candle terjadi karena low volume atau high volume tidak bisa hanya dengan melihat panjang candle semata. Trader perlu mempertimbangkan konteks waktu, sesi perdagangan, kondisi fundamental, dan bahkan sentimen pasar secara keseluruhan.

Contohnya, jika candle panjang muncul saat sesi Asia tanpa ada berita penting, besar kemungkinan itu akibat low volume. Namun, jika candle panjang muncul saat rilis data ekonomi besar di sesi London atau New York, besar kemungkinan itu akibat high volume.

Strategi Trading Menghadapi Pergerakan Cepat Candle

  1. Gunakan Indikator Volume

    • Meskipun data volume di forex tidak absolut, indikator seperti tick volume dapat membantu membaca minat pasar.

  2. Perhatikan Kalender Ekonomi

    • Jika ada rilis berita besar, persiapkan diri untuk menghadapi high volume dan volatilitas tinggi.

  3. Pilih Sesi Trading yang Tepat

    • Hindari entry di jam-jam sepi jika strategi Anda membutuhkan konfirmasi arah yang jelas.

  4. Gunakan Stop Loss yang Adaptif

    • Saat high volume, harga bisa bergerak sangat cepat, sehingga perlu penyesuaian stop loss agar tidak terkena stop hunt.

  5. Waspadai False Breakout

    • Pergerakan cepat di low volume sering kali jebakan. Pastikan ada konfirmasi tambahan sebelum masuk pasar.

Kesimpulan

Pergerakan cepat candle forex bisa terjadi akibat low volume maupun high volume. High volume biasanya memberikan arah pergerakan yang lebih konsisten, terutama jika didukung oleh faktor fundamental yang kuat. Sementara itu, low volume cenderung menciptakan pergerakan yang lebih rawan false signal dan perubahan arah mendadak.

Dengan memahami perbedaan ini, trader bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan entry dan exit. Pada akhirnya, kunci keberhasilan bukan hanya terletak pada membaca pergerakan candle, tetapi juga pada kemampuan membaca konteks pasar secara menyeluruh.


Jika Anda ingin benar-benar menguasai cara membaca pergerakan candle, memahami kapan pasar sedang low volume atau high volume, serta memanfaatkan momen tersebut untuk mendapatkan profit maksimal, maka Anda membutuhkan pembelajaran yang terarah dan berbasis pengalaman nyata. Didimax sebagai broker forex resmi di Indonesia menyediakan program edukasi trading gratis, lengkap dengan materi analisa teknikal, fundamental, dan psikologi trading yang bisa membantu Anda menjadi trader yang lebih percaya diri.

Bergabunglah dengan komunitas trader Didimax di www.didimax.co.id dan nikmati fasilitas mentoring langsung dari trader berpengalaman, kelas online maupun offline, serta update informasi pasar setiap hari. Dengan dukungan yang tepat, perjalanan trading Anda akan menjadi lebih terarah, terukur, dan tentunya lebih menguntungkan.