Penting untuk trader paham mengenai faktor apa saja yang memberikan pengaruh terhadap permintaan uang dalam trading sebab hal ini penting. Karena permintaan uang memberikan dampak besar dalam pergerakannya sehingga memberikan pengaruh dalam trading forex.
Apalagi faktor tersebut sangat banyak dan kompleks sehingga informasi dasar seperti ini wajib dipahami. Karena banyak orang tertarik dengan keuntungan dalam trading tetapi belum paham mengenai hal-hal yang memberikan pengaruh terhadap permintaan mata uang dalam trading.
Efeknya banyak trader yang sembarangan dalam memilih pasangan mata uang sehingga bukan yang menguntungkan justru merugikan. Walaupun terkesan remeh tetapi faktor ini tidak sesederhana yang terlihat.
Kumpulan Faktor yang Berpengaruh Terhadap Permintaan Uang dalam Trading
Permintaan uang dalam trading biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal. Pastikan Anda tidak ketinggalan informasi terbaru mengenai beberapa faktor di bawah ini. Karena perubahan yang terjadi di dalam faktor ini memberikan pengaruh besar terhadap strategi trading Anda, inilah beberapa faktor tersebut yaitu:
1. Suku bunga
Menjadi faktor terbesar yang memberikan pengaruh terhadap permintaan uang dalam trading. Merupakan tingkat pengembalian yang diberikan oleh mata uang terhadap investasi dimana perbedaan suku bunga antara dua mata uang yang ditradingkan bisa memberikan insentif bagi investor.
Tidak heran jika investor akan memilih uang yang menawarkan suku bunga tinggi. Apalagi jika suku bunga sebuah negara meningkat maka mata uangnya cenderung memberikan potensi keuntungan lebih tinggi sehingga menarik di mata investor.
Namun saat turun maka permintaan terhadap mata uang tersebut berkurang. Alasan mengapa suku bunga memberikan pengaruh terhadap kegiatan trading karena saat naik maka nilai uang cenderung menguat sehingga membangkitkan minat investor.
Pastinya Anda wajib untuk selalu memantau kebijakan moneter dan suku bunga dari bank sentral karena termasuk bagian dalam analisis fundamental sehingga membantu dalam membuat prediksi yang potensial. Bahkan memberikan pengaruh besar dalam mengambil keputusan sehingga mengoptimalkan keuntungan.
2. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah faktor lain yang mempengaruhi permintaan uang dalam trading dimana berupa langkah yang diambil oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar dan tingkat suku bunga. Tipenya ada dua yaitu berupa kebijakan ekspansif dimana bank sentral akan mengambil tindakan untuk merangsang pemulihan ekonomi ketika resesi.
Misalnya saat ekonomi sedang lesu akibat pandemi maka Bank sentral akan menetapkan kebijakan yang menurunkan tingkat suku bunga. Tujuannya agar mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat. Tipe lainnya yaitu kebijakan kontraktif yaitu tindakan yang mempertahankan suku bunga jangka pendek di tingkat lebih tinggi dari biasanya.
Tujuan kebijakan ini untuk mengurangi pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek sekaligus menurunkan tingkat inflasi. Walaupun bisa memberikan dampak positif Karena mengontrol inflasi tetapi aturan ini berpotensi meningkatkan tingkat pengangguran serta mengurangi pinjaman dan pengeluaran konsumen maupun bisnis.
Ketika diterapkan secara agresif maka kebijakan ini bisa memicu resesi. Pada saat bank sentral mengimplementasikan berbagai macam kebijakan moneter longgar yang biasanya ditandai dengan penurunan suku bunga maka membuat permintaan cenderung meningkat.
Kondisi ini dikarenakan biaya pinjaman menjadi lebih rendah sehingga mendorong investor untuk melakukan pinjaman dan menginvestasikan uang mereka daripada menyimpan. Apabila kebijakan moneter dijalankan dengan ketat seperti meningkatkan suku bunga maka membuat permintaan uang menjadi menurun akibat biaya pinjaman menjadi tinggi.
Kondisi ini membuat kecenderungan untuk berinvestasi menjadi menurun. Seperti kita ketahui suku bunga berhubungan dengan nilai tukar sehingga menjadi salah satu faktor berpengaruh pada permintaan uang dalam trading.
Apalagi investor akan memilih uang yang menawarkan suku bunga tinggi sehingga berpotensi mendapatkan keuntungan besar. Inilah alasan mengapa Anda harus paham mengenai kebijakan moneter suatu negara.
3. Kebijakan fiskal
Selain harus memperhatikan kebijakan moneter maka penting untuk trader paham mengenai kebijakan fiskal karena berpengaruh terhadap permintaan uang dalam trading. Kebijakan ini merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengelola pengeluaran dan pendapatan pada perekonomian sehingga memberikan dampak signifikan pada nilai mata uang.
Kebijakan fiskal juga terdiri dari dua tipe yaitu tipe ekspansif dimana pemerintah akan mengambil langkah ketika ekonomi melemah dengan menaikkan anggaran belajar serta menurunkan pajak di sektor tertentu. Fungsi dari kebijakan tipe ini untuk meningkatkan daya beli barang sehingga perusahaan bisa melakukan produksi tanpa memecat karyawan.
Tipe lainnya yaitu kebijakan kontraktif dimana pemerintah akan menurunkan belanja dan menaikkan pajak. Tujuannya untuk mencegah inflasi dan mengurangi rasio gini. Ketika ekonomi mengalami peningkatan karena pemerintah menerapkan kebijakan fiskal yang tepat maka pelaku pasar cenderung meningkatkan permintaan pada uang sebuah negara karena prospek ekonominya bagus.
Namun saat kebijakan fiskalnya deskriptif seperti kenaikan tarif pajak maupun pemangkasan pengeluaran maka menurunkan permintaan karena bisa meredakan pertumbuhan ekonomi. Sudah pasti kebijakan fiskal ini memberikan pengaruh besar terhadap interest rate yang merupakan salah satu faktor pengaruh permintaan uang dalam trading.
4. Harga komoditas yang berubah
Alasan mengapa harga komoditas menjadi faktor berpengaruh pada permintaan uang dalam trading karena menjadi salah satu indikator utama dalam pasar forex. Ketika harga komoditas naik terutama di negara yang memiliki ekonomi yang bergantung dengan ekspor komoditas seperti minyak, logam, dan gas maka menyebabkan aliran uang ke negara tersebut meningkat.
Tentunya trader akan cenderung membeli mata uang dari negara tersebut sehingga mengakibatkan apresiasi nilai tukar. Saat harga komoditas menurun sudah pasti permintaan mata uang negara tersebut akan menurun sehingga menimbulkan pelemahan nilai tukar.
Bahkan harga komoditas ini juga mempengaruhi ekspektasi inflasi dimana saat naik seringkali dianggap sebagai tanda meningkatnya tekanan inflasi. Sebab biaya produksi akan menjadi tinggi sehingga meningkatkan harga barang dan jasa.
Ketika menghadapi potensi inflasi maka Bank sentral akan mengubah kebijakan interest rate dengan menaikkannya. Kondisi ini sudah pasti meningkatkan nilai uang sehingga investor akan tertarik untuk menanam modal. Baca juga tentang : Ketahui Pengaruh Data Produksi Industri dalam Trading Forex
5. Spekulasi pasar
Para pelaku pasar seringkali terlibat dalam spekulasi untuk mencari keuntungan dari perubahan nilai tukar. Spekulasi dapat menciptakan fluktuasi besar dalam permintaan uang dalam trading karena para pelaku pasar akan membeli dan menjual mata uang dengan harapan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga.
Aktivitas spekulatif ini bisa menyebabkan permintaan uang meningkat maupun menurun dimana tergantung pada arah spekulasi yang diambil oleh para pelaku pasar. Bahkan ada peran spekulator yang sering mencari peluang keuntungan tinggi tetapi terdapat risiko besar juga.
Perdagangan spekulatif tidak hanya bisa dipraktikkan oleh profesional tetapi cocok untuk para pemula. Namun penting untuk Anda paham mengenai risiko yang dimiliki serta wajib memiliki strategi yang bagus. Diwajibkan untuk para pemula harus paham mengenai trend pasar, manajemen risiko, dan analisis teknis.
Karena dalam perdagangan spekulatif sangat mudah fluktuatif sehingga harus memiliki pendekatan yang bagus walaupun pengalaman masih minim. Penting untuk trader pemula dan berpengalaman harus paham dan selalu update informasi mengenai berbagai macam faktor permintaan uang dalam trading ini karena sangat berpengaruh.