Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pivot Point sebagai Indikator Support dan Resistance Dinamis

Pivot Point sebagai Indikator Support dan Resistance Dinamis

by Iqbal

Dalam dunia trading, para trader selalu mencari alat yang dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi level-level penting di pasar, seperti titik support dan resistance. Salah satu indikator yang sangat populer dan digunakan oleh banyak trader adalah pivot point. Pivot point adalah alat yang membantu trader untuk menentukan potensi titik balik harga yang dapat memberikan sinyal penting tentang arah pasar. Indikator ini berfungsi sebagai support dan resistance dinamis yang dapat membantu trader merencanakan posisi buy dan sell.

Apa Itu Pivot Point?

Pivot point adalah harga yang digunakan untuk menentukan arah tren pasar di masa depan. Indikator ini pertama kali digunakan oleh para trader di pasar saham, namun saat ini, pivot point juga diterapkan dalam berbagai jenis pasar, termasuk pasar forex, komoditas, dan saham. Pada dasarnya, pivot point adalah titik referensi yang dihitung berdasarkan harga tertinggi, terendah, dan harga penutupan dari periode sebelumnya, yang biasanya adalah periode harian.

Pivot point terdiri dari beberapa level, yang terdiri dari pivot point utama (PP), resistance (R1, R2, R3), dan support (S1, S2, S3). Level-level ini memberikan gambaran tentang titik-titik di mana harga mungkin berbalik arah atau mengalami pembalikan tren. Pivot point sendiri berfungsi sebagai level dinamis karena perhitungannya berubah setiap periode, yang menjadikannya indikator yang sangat berguna untuk mengidentifikasi tren pasar yang berubah-ubah.

Cara Menghitung Pivot Point

Menghitung pivot point sangatlah sederhana. Trader hanya perlu mengetahui tiga harga utama pada periode sebelumnya: harga tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (Close). Formula untuk menghitung pivot point utama adalah sebagai berikut:

PP=(High+Low+Close)3PP = \frac{(High + Low + Close)}{3}

Setelah pivot point utama (PP) dihitung, trader bisa menghitung level-level support dan resistance sebagai berikut:

  • Resistance 1 (R1) = (2 × PP) - Low
  • Support 1 (S1) = (2 × PP) - High
  • Resistance 2 (R2) = PP + (High - Low)
  • Support 2 (S2) = PP - (High - Low)
  • Resistance 3 (R3) = High + 2 × (PP - Low)
  • Support 3 (S3) = Low - 2 × (High - PP)

Dengan menggunakan rumus ini, trader dapat menentukan level-level penting yang dapat berfungsi sebagai area support dan resistance yang dinamis, yang berubah seiring dengan pergerakan harga pasar.

Pivot Point Sebagai Support dan Resistance Dinamis

Pivot point sangat berguna untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance yang dinamis. Hal ini karena pivot point dihitung setiap periode berdasarkan harga pasar yang terbaru, sehingga level-level support dan resistance juga akan terus berubah. Berbeda dengan support dan resistance statis yang ditarik dari titik-titik harga sebelumnya, pivot point memberikan gambaran lebih fleksibel tentang level-level yang mungkin menjadi area pembalikan harga.

Dalam hal ini, pivot point dianggap sebagai indikator dinamis karena level support dan resistance yang dihitung berdasarkan pergerakan harga terkini memberikan informasi yang lebih relevan. Sebagai contoh, jika harga bergerak mendekati level resistance, maka kemungkinan besar harga akan mengalami kesulitan untuk menembus level tersebut, dan bisa berbalik arah. Sebaliknya, jika harga mendekati level support, ada kemungkinan harga akan kembali naik.

Menggunakan Pivot Point dalam Trading

Untuk menggunakan pivot point dalam trading, seorang trader dapat memanfaatkan level-level yang telah dihitung untuk menentukan peluang buy atau sell. Secara umum, jika harga berada di atas pivot point (PP), itu menunjukkan bahwa tren pasar cenderung bullish, dan trader dapat mencari peluang untuk melakukan buy ketika harga mendekati level support. Sebaliknya, jika harga berada di bawah pivot point, tren pasar dianggap bearish, dan trader dapat mencari peluang sell ketika harga mendekati level resistance.

Namun, penting untuk diingat bahwa pivot point bukanlah alat yang sempurna, dan hasil yang diperoleh dari penggunaan indikator ini sebaiknya dipertimbangkan bersama dengan indikator lain, seperti moving average atau indikator momentum. Dengan menggunakan pivot point dalam kombinasi dengan alat analisis teknikal lainnya, trader dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan trading.

Kelebihan Pivot Point

  1. Sederhana dan Mudah Dipahami
    Pivot point adalah salah satu indikator yang sangat mudah digunakan bahkan oleh trader pemula sekalipun. Dengan hanya menggunakan tiga harga utama (High, Low, Close), trader dapat menghitung level-level support dan resistance yang penting tanpa memerlukan analisis yang rumit.

  2. Fleksibel untuk Berbagai Pasar
    Pivot point dapat digunakan di berbagai jenis pasar, baik itu pasar forex, saham, atau komoditas. Selain itu, pivot point juga dapat diterapkan pada berbagai jangka waktu, mulai dari harian, mingguan, hingga bulanan.

  3. Indikator Dinamis
    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pivot point menghitung level-level support dan resistance berdasarkan harga terkini, yang menjadikannya indikator dinamis. Hal ini memungkinkan trader untuk mendapatkan informasi yang lebih relevan dan akurat mengenai potensi pergerakan harga di masa depan.

  4. Membantu Menentukan Arah Tren
    Dengan menggunakan pivot point, trader dapat dengan cepat mengetahui arah tren pasar. Jika harga berada di atas pivot point, maka pasar cenderung bergerak bullish, sedangkan jika harga berada di bawah pivot point, maka pasar cenderung bearish.

Kekurangan Pivot Point

  1. Tidak Menjamin Akurasi 100%
    Seperti indikator teknikal lainnya, pivot point juga tidak memberikan jaminan hasil yang 100% akurat. Terkadang, harga dapat menembus level support atau resistance, yang dapat menyebabkan sinyal trading menjadi kurang efektif.

  2. Perlu Dikonfirmasi dengan Indikator Lain
    Pivot point sebaiknya digunakan bersama dengan indikator teknikal lainnya, seperti moving average atau indikator momentum, untuk memberikan sinyal yang lebih kuat dan akurat.

  3. Cocok untuk Trading Jangka Pendek
    Pivot point lebih efektif digunakan dalam trading jangka pendek, seperti intraday trading atau trading harian. Bagi trader jangka panjang, pivot point mungkin tidak memberikan informasi yang cukup relevan.

Menarik Kesimpulan

Pivot point adalah indikator yang sangat berguna untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance yang dinamis dalam pasar. Dengan mengandalkan perhitungan yang berbasis pada harga terkini, pivot point memberikan gambaran lebih fleksibel dan relevan tentang potensi titik balik harga. Meskipun demikian, pivot point sebaiknya digunakan bersama dengan indikator lainnya untuk meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan trading.

Dengan memahami cara menggunakan pivot point dan bagaimana indikator ini dapat membantu dalam menentukan arah pasar, seorang trader dapat lebih mudah merencanakan strategi trading yang efektif dan menguntungkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi para trader untuk menguasai pivot point sebagai bagian dari alat analisis teknikal mereka.

Ikuti program edukasi trading di Didimax untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknik-teknik trading yang efektif, termasuk penggunaan pivot point dalam trading. Didimax menyediakan berbagai materi edukasi yang lengkap dan praktis untuk membantu Anda menguasai dunia trading dengan lebih percaya diri.

Daftarkan diri Anda sekarang di www.didimax.co.id dan dapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai kursus dan webinar yang akan memperluas pengetahuan dan keterampilan trading Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi trader yang lebih profesional dengan Didimax, tempat terbaik untuk belajar trading secara efektif dan efisien!