Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Potensi Margin Call Akibat Open Posisi di Tengah Rilis News

Potensi Margin Call Akibat Open Posisi di Tengah Rilis News

by rizki

Potensi Margin Call Akibat Open Posisi di Tengah Rilis News

Dalam dunia trading forex, rilis berita ekonomi besar sering kali menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu sekaligus ditakuti oleh para trader. Hal ini karena berita fundamental, seperti pengumuman tingkat suku bunga, data inflasi, Non-Farm Payrolls (NFP) Amerika Serikat, atau pengumuman GDP, biasanya memicu lonjakan volatilitas harga yang sangat tinggi. Pergerakan yang terjadi dalam hitungan detik bisa membuat trader meraih keuntungan besar, tetapi di sisi lain juga bisa membawa kerugian yang tak terduga. Salah satu risiko terbesar yang sering menghantui trader saat membuka posisi di tengah rilis news adalah terjadinya margin call.

Margin call adalah kondisi ketika ekuitas akun trading tidak lagi mencukupi untuk menahan posisi terbuka karena kerugian yang dialami sudah terlalu besar. Broker kemudian akan meminta trader untuk menambah deposit, atau secara otomatis menutup posisi tersebut jika syarat margin tidak terpenuhi. Risiko ini menjadi semakin tinggi jika trader nekat membuka posisi ketika pasar berada dalam kondisi paling tidak stabil, yaitu saat rilis news besar. Artikel ini akan membahas secara mendalam potensi margin call akibat open posisi di tengah rilis news, faktor penyebabnya, serta strategi yang sebaiknya dilakukan agar trader bisa lebih bijak mengelola risiko.


Mengapa News Besar Menjadi Momok bagi Trader?

Sebelum membahas margin call, penting untuk memahami terlebih dahulu mengapa rilis berita besar sering dianggap sebagai "pedang bermata dua" dalam trading forex. Setiap data ekonomi yang dirilis biasanya langsung direspons oleh pelaku pasar global. Semakin penting berita tersebut, semakin besar pula dampaknya pada pergerakan harga.

Contohnya, saat Federal Reserve mengumumkan perubahan tingkat suku bunga, harga mata uang USD bisa bergerak puluhan hingga ratusan pips dalam hitungan menit. Hal ini disebabkan oleh perubahan ekspektasi investor terhadap kondisi ekonomi suatu negara. Akibatnya, pasar bergerak dengan sangat liar dan sering kali tidak sesuai dengan prediksi analisis teknikal maupun fundamental.

Ketidakpastian inilah yang membuat banyak trader akhirnya salah mengambil posisi. Mereka mungkin sudah menganalisis arah pergerakan harga, tetapi saat news dirilis, harga justru bergerak berlawanan dengan prediksi. Tidak hanya itu, pergerakan harga sering disertai slippage (eksekusi order pada harga yang berbeda dari permintaan) serta spread melebar, yang makin meningkatkan risiko kerugian.


Mekanisme Margin Call dalam Trading

Margin call terjadi karena adanya sistem margin yang digunakan oleh broker forex. Margin pada dasarnya adalah dana jaminan yang harus disediakan trader untuk membuka posisi. Ketika harga bergerak sesuai arah analisis, margin tetap aman. Namun, jika harga bergerak melawan, maka kerugian akan menggerus ekuitas akun.

Jika kerugian terus membesar hingga mencapai batas tertentu, broker akan mengirimkan margin call. Artinya, trader diminta menambah dana untuk mempertahankan posisinya. Jika tidak dilakukan, maka broker bisa menutup posisi tersebut secara paksa melalui mekanisme stop out.

Pada saat rilis news besar, harga bisa melonjak ratusan pips hanya dalam beberapa detik. Kondisi ini menyebabkan kerugian yang tiba-tiba membengkak, sehingga ekuitas akun trader bisa langsung habis dan terkena margin call, bahkan sebelum sempat melakukan tindakan antisipasi.


Faktor Penyebab Margin Call Saat Rilis News

  1. Volatilitas Ekstrem
    News besar menciptakan volatilitas yang tinggi. Pergerakan harga yang cepat sering kali membuat level stop loss tidak dieksekusi di harga yang diinginkan, melainkan pada harga yang lebih buruk. Hal ini memperbesar kerugian dan mempercepat terjadinya margin call.

  2. Slippage
    Slippage adalah fenomena ketika order dieksekusi pada harga yang berbeda dari harga yang diminta. Saat news dirilis, pasar bergerak terlalu cepat, sehingga order tidak bisa dipenuhi pada harga yang diminta. Akibatnya, kerugian bisa jauh lebih besar dari perkiraan.

  3. Spread Melebar
    Broker biasanya memperlebar spread saat news besar untuk mengantisipasi risiko likuiditas. Spread yang melebar ini membuat biaya transaksi semakin tinggi. Jika posisi terbuka terlalu besar, pelebaran spread saja bisa langsung memotong ekuitas akun secara signifikan.

  4. Over-leverage
    Banyak trader pemula yang tergoda menggunakan leverage tinggi untuk memperbesar potensi keuntungan. Padahal, leverage tinggi juga memperbesar risiko. Saat harga bergerak melawan, kerugian juga berlipat ganda sehingga margin call sangat mungkin terjadi.

  5. Psikologis Trader
    Saat news besar, emosi trader sering kali tidak terkendali. Mereka mungkin terbawa euforia atau panik sehingga membuka posisi tanpa analisis matang. Akibatnya, keputusan yang diambil justru memperbesar risiko margin call.


Studi Kasus: Margin Call dalam Hitungan Detik

Bayangkan seorang trader membuka posisi buy pada pasangan EUR/USD beberapa menit sebelum rilis data Non-Farm Payrolls (NFP). Berdasarkan analisisnya, ia memperkirakan data akan melemah sehingga USD akan turun. Ia menggunakan leverage 1:500 dengan modal $500, dan membuka posisi 0.5 lot.

Namun, ketika data dirilis, ternyata hasilnya lebih baik dari perkiraan. USD justru menguat tajam, dan harga EUR/USD jatuh 100 pips hanya dalam beberapa detik. Dalam skenario ini, trader tersebut akan kehilangan lebih dari $500 dalam hitungan detik, dan akunnya langsung terkena margin call.

Contoh ini menggambarkan betapa berbahayanya membuka posisi saat rilis news besar. Pergerakan harga yang ekstrem bisa langsung menghapuskan seluruh modal trader, bahkan tanpa sempat mengatur strategi cut loss.


Strategi Menghindari Margin Call Saat Rilis News

  1. Hindari Open Posisi Tepat Sebelum News
    Langkah paling bijak adalah tidak membuka posisi baru ketika mendekati rilis berita besar. Tunggu hingga pasar kembali stabil agar pergerakan harga lebih mudah dianalisis.

  2. Gunakan Leverage dengan Bijak
    Jangan tergiur menggunakan leverage terlalu tinggi. Leverage yang besar memang bisa memperbesar keuntungan, tetapi juga mempercepat kerugian dan memperbesar risiko margin call.

  3. Kurangi Ukuran Lot
    Jika tetap ingin trading saat news, gunakan ukuran lot kecil agar risiko kerugian lebih terkendali. Dengan lot kecil, tekanan margin juga lebih ringan.

  4. Gunakan Stop Loss
    Meskipun tidak selalu efektif saat volatilitas ekstrem, stop loss tetap penting untuk membatasi kerugian. Pastikan stop loss ditempatkan pada level yang sesuai dengan manajemen risiko.

  5. Perkuat Manajemen Risiko
    Terapkan aturan risk management yang ketat, misalnya hanya merisikokan maksimal 1–2% dari total modal pada setiap transaksi.

  6. Fokus pada Edukasi
    Pahami bagaimana mekanisme pasar bekerja saat news besar dirilis. Edukasi yang baik akan membantu trader mengambil keputusan yang lebih rasional dan tidak terbawa emosi.


Kesimpulan

Trading di tengah rilis news memang memberikan peluang keuntungan besar, tetapi juga menyimpan risiko yang jauh lebih besar. Salah satu ancaman paling nyata adalah margin call yang bisa menghapuskan modal dalam sekejap. Penyebabnya bisa berasal dari volatilitas ekstrem, slippage, spread melebar, over-leverage, maupun psikologis trader yang tidak terkendali.

Oleh karena itu, trader sebaiknya lebih bijak dalam mengambil keputusan. Menghindari open posisi menjelang news, mengelola leverage dengan benar, serta menerapkan manajemen risiko yang disiplin adalah langkah penting untuk menjaga akun tetap aman. Ingatlah bahwa dalam trading, tujuan utama bukan hanya mencari profit, tetapi juga melindungi modal agar bisa terus bertahan di pasar dalam jangka panjang.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana cara menghadapi kondisi pasar saat news besar dirilis tanpa terjebak margin call, maka edukasi yang tepat adalah kunci utama. Dengan bimbingan yang benar, Anda bisa mengetahui strategi mana yang aman, bagaimana cara membaca data ekonomi, hingga bagaimana mengelola risiko agar trading tetap terkendali.

Kini saatnya Anda mengambil langkah nyata untuk meningkatkan keterampilan trading. Bergabunglah bersama program edukasi trading di www.didimax.co.id. Didimax menyediakan bimbingan langsung dari para mentor berpengalaman, materi edukasi lengkap, hingga komunitas trader yang solid untuk mendukung perjalanan trading Anda. Dengan bekal ilmu yang tepat, Anda bisa meminimalkan risiko dan menghindari jebakan margin call saat menghadapi momen-momen penting dalam pasar forex.