Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Pound Sterling Melemah Saat Dolar AS Kembali Jadi Aset Favorit FOMC

Pound Sterling Melemah Saat Dolar AS Kembali Jadi Aset Favorit FOMC

by Iqbal

Pound Sterling Melemah Saat Dolar AS Kembali Jadi Aset Favorit FOMC

Pergerakan pasar forex selalu menjadi pusat perhatian para pelaku keuangan global, terutama ketika menyangkut keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) yang memiliki pengaruh besar terhadap arah mata uang utama dunia. Salah satu dampak yang cukup menonjol pasca pertemuan terbaru FOMC adalah melemahnya Pound Sterling terhadap Dolar AS. Hal ini terjadi karena investor kembali menempatkan Dolar sebagai aset favorit setelah sinyal kebijakan moneter Amerika Serikat menegaskan nada hawkish dan ketegasan dalam pengendalian inflasi.

Dalam beberapa bulan terakhir, Pound Sterling sempat menunjukkan performa cukup baik berkat ekspektasi pasar bahwa Bank of England (BoE) akan tetap menjaga kebijakan moneter yang ketat. Namun, ketika The Fed kembali memberikan sinyal yang jelas mengenai kemungkinan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, posisi Pound mulai tertekan. Kondisi ini menggambarkan bagaimana ketergantungan pasar global pada arah kebijakan moneter AS sangat menentukan pergerakan pasangan mata uang utama, termasuk GBP/USD.

Kekuatan Dolar AS Pasca FOMC

Dolar AS sering kali berperan sebagai mata uang safe haven ketika ketidakpastian meningkat. Pasca rapat FOMC, The Fed menegaskan bahwa meskipun inflasi AS mulai menunjukkan tanda-tanda moderasi, risiko masih cukup tinggi untuk melonggarkan kebijakan terlalu cepat. Hal ini membuat pelaku pasar yakin bahwa suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Imbasnya, investor global berbondong-bondong kembali ke Dolar AS sebagai aset yang lebih aman dan memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan mata uang lain. Yield obligasi AS yang naik juga memperkuat daya tarik Dolar, sehingga menekan Pound Sterling yang harus menghadapi berbagai ketidakpastian domestik di Inggris, termasuk masalah ekonomi pasca-Brexit, perlambatan pertumbuhan, serta inflasi yang masih relatif tinggi.

Tantangan Ekonomi Inggris

Pound Sterling berada dalam tekanan ganda. Selain menghadapi kekuatan Dolar AS, mata uang Inggris juga berhadapan dengan kondisi ekonomi domestik yang rapuh. Inflasi Inggris memang cenderung lebih tinggi dibandingkan kawasan Eropa maupun Amerika, namun kebijakan moneter ketat yang diambil Bank of England justru berisiko memperlambat pertumbuhan lebih jauh.

Sektor properti di Inggris sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan akibat tingginya suku bunga, sementara daya beli konsumen masih belum pulih sepenuhnya. Data manufaktur dan jasa terbaru juga menunjukkan kontraksi, yang semakin memperburuk prospek ekonomi ke depan. Dalam situasi seperti ini, sulit bagi Pound Sterling untuk mendapatkan momentum positif, terutama ketika pasar global lebih memilih Dolar AS.

GBP/USD dalam Tekanan

Pasangan GBP/USD menjadi salah satu indikator utama bagaimana Pound Sterling berinteraksi dengan Dolar AS. Pasca pertemuan FOMC, GBP/USD sempat menyentuh level terendah dalam beberapa pekan terakhir, menandakan bahwa pasar melihat Dolar lebih kuat dibanding Pound. Level psikologis 1.25 menjadi perhatian, karena jika penurunan terus berlanjut di bawah level ini, maka ada potensi pelemahan lebih jauh ke area 1.23 atau bahkan 1.20 dalam jangka menengah.

Tekanan ini juga didorong oleh perbedaan ekspektasi kebijakan antara The Fed dan BoE. Jika The Fed tetap bertahan pada suku bunga tinggi lebih lama, sementara BoE mulai mempertimbangkan pelonggaran untuk mendukung pertumbuhan, maka Pound akan semakin tertinggal.

Reaksi Pasar Global

Selain pasar forex, pelemahan Pound juga tercermin pada aset keuangan lain. Investor asing mulai mengurangi eksposur terhadap obligasi dan saham Inggris, mengingat prospek ekonomi yang tidak menentu. Hal ini semakin menambah tekanan terhadap Pound Sterling.

Sebaliknya, pasar AS terlihat lebih stabil. Wall Street memang sempat bergejolak pasca rapat FOMC, namun secara keseluruhan investor melihat arah kebijakan The Fed masih konsisten. Dengan imbal hasil obligasi yang tinggi, arus modal global kembali mengalir ke AS, memperkuat posisi Dolar.

Prospek Jangka Menengah

Dalam jangka menengah, prospek Pound Sterling masih akan sangat bergantung pada dua faktor utama: perkembangan ekonomi domestik Inggris dan arah kebijakan moneter The Fed. Jika Inggris tidak mampu menunjukkan pemulihan yang signifikan, Pound kemungkinan akan tetap tertekan.

Di sisi lain, jika inflasi AS benar-benar melandai lebih cepat dari perkiraan dan memaksa The Fed untuk lebih dovish, Dolar bisa saja kehilangan momentum. Namun, untuk saat ini, kondisi yang terjadi justru sebaliknya: Dolar semakin kuat, sementara Pound harus menghadapi tekanan dari berbagai sisi.

Strategi Investor dan Trader

Bagi trader forex, kondisi saat ini memberikan peluang sekaligus risiko besar. Pergerakan GBP/USD menjadi sangat sensitif terhadap rilis data ekonomi, baik dari Inggris maupun Amerika. Trader yang cermat biasanya memanfaatkan volatilitas ini dengan strategi jangka pendek seperti scalping atau day trading, sementara investor jangka panjang lebih berhati-hati dan menunggu sinyal yang lebih jelas.

Diversifikasi menjadi salah satu kunci utama. Tidak hanya fokus pada GBP/USD, melainkan juga memantau pasangan lain seperti EUR/USD, USD/JPY, maupun komoditas yang sensitif terhadap pergerakan Dolar, misalnya emas. Dengan pemahaman yang baik, trader bisa mengelola risiko sekaligus memanfaatkan momentum pasar yang dinamis.

Kesimpulan

Pelemahan Pound Sterling pasca rapat FOMC adalah cerminan nyata dari dominasi Dolar AS dalam sistem keuangan global. Selama The Fed mempertahankan sikap hawkish, sulit bagi Pound untuk mendapatkan kembali kekuatannya, kecuali ada faktor domestik yang benar-benar mendukung. Bagi trader dan investor, situasi ini harus disikapi dengan strategi yang matang dan pemahaman mendalam tentang dinamika pasar.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana membaca pergerakan pasar forex, terutama dalam situasi kompleks seperti saat ini, penting untuk memiliki dasar edukasi yang kuat. Dengan pengetahuan yang benar, Anda tidak hanya mampu mengantisipasi arah pasar, tetapi juga bisa memanfaatkan peluang dari setiap pergerakan harga.

Kini saatnya Anda mengambil langkah nyata untuk meningkatkan kemampuan trading Anda. Bergabunglah dalam program edukasi trading bersama www.didimax.co.id, sebuah pusat edukasi trading terpercaya di Indonesia yang telah membantu ribuan trader mengembangkan strategi dan meningkatkan profitabilitas mereka.

Dengan bimbingan mentor profesional, materi pembelajaran lengkap, serta komunitas trader yang solid, Anda bisa memulai perjalanan trading dengan lebih percaya diri. Jangan biarkan peluang di pasar forex berlalu begitu saja tanpa persiapan. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan mulailah langkah Anda menuju kesuksesan dalam dunia trading.