Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Poundsterling Inggris Tutup Pekan dengan Kenaikan Tipis di 1,36

Poundsterling Inggris Tutup Pekan dengan Kenaikan Tipis di 1,36

by rizki

Poundsterling Inggris Tutup Pekan dengan Kenaikan Tipis di 1,36

Pekan ini pasar keuangan global kembali dipenuhi dinamika yang membuat para pelaku pasar waspada dalam mengambil keputusan. Salah satu mata uang yang menjadi sorotan adalah Poundsterling Inggris (GBP) yang berhasil menutup perdagangan pekan dengan kenaikan tipis di level 1,36 terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Meski penguatan ini tidak terlalu signifikan, pencapaian tersebut tetap menegaskan posisi Poundsterling pada level psikologis yang cukup krusial. Angka bulat 1,36 seringkali menjadi acuan para trader, baik untuk menilai arah tren maupun untuk menyusun strategi jangka pendek hingga menengah.

Kenaikan tipis yang dialami Poundsterling ini bukan hanya cerminan dari kondisi domestik Inggris, tetapi juga pengaruh dari dinamika global, terutama kebijakan moneter, rilis data ekonomi, serta pergerakan dolar AS. Sebagai salah satu mata uang utama dunia, pergerakan Poundsterling tidak hanya berdampak pada ekonomi Inggris, tetapi juga memberikan efek domino pada pasar global, khususnya dalam perdagangan pasangan mata uang GBP/USD.

Faktor Domestik Inggris yang Mendorong Poundsterling

Dari sisi domestik, beberapa faktor menjadi pendorong penguatan Poundsterling meski dalam skala terbatas. Pertama, kondisi ekonomi Inggris yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan bertahap pasca tekanan inflasi tinggi. Bank of England (BoE) dalam beberapa kesempatan masih menunjukkan sikap hati-hati terhadap arah suku bunga. Pasar menilai bahwa meski peluang penurunan suku bunga ada, bank sentral tetap berhati-hati agar tidak memicu kembali lonjakan inflasi yang pernah menjadi momok dalam dua tahun terakhir.

Selain itu, data ketenagakerjaan Inggris juga memberikan sedikit sentimen positif. Tingkat pengangguran yang relatif stabil, meskipun masih ada tekanan dari perlambatan sektor manufaktur, menjadi sinyal bahwa fundamental ekonomi Inggris tidak sepenuhnya rapuh. Stabilitas ini menjadi salah satu faktor yang menjaga Poundsterling agar tidak jatuh lebih dalam, meskipun penguatannya masih terbatas.

Dolar AS dan Pengaruhnya pada GBP/USD

Pergerakan Poundsterling tidak bisa dilepaskan dari kinerja dolar AS. Sepanjang pekan, dolar menghadapi tekanan setelah rilis data inflasi Amerika yang menunjukkan perlambatan. Hal ini menimbulkan ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan bersikap lebih longgar dalam kebijakan moneternya di masa depan. Ketika dolar AS melemah, hal ini secara otomatis memberikan ruang bagi mata uang lain, termasuk Poundsterling, untuk menguat.

Namun, penguatan GBP tidak berlangsung dalam skala besar karena pasar masih menanti kepastian dari arah kebijakan Fed. Di sisi lain, faktor geopolitik global, seperti ketegangan dagang dan perkembangan situasi politik internasional, juga menjadi variabel penting yang memengaruhi arus modal global. Hal inilah yang membuat Poundsterling hanya mampu mencatatkan kenaikan tipis, bukan lonjakan besar.

Level Psikologis 1,36 dan Reaksi Pasar

Level 1,36 bagi Poundsterling bukan sekadar angka teknis, melainkan juga level psikologis yang sering diperhatikan trader global. Ketika Poundsterling mampu menutup pekan di atas level ini, meskipun hanya tipis, hal itu menandakan adanya kepercayaan pasar terhadap kestabilan GBP dalam jangka pendek. Banyak analis teknikal menilai level 1,36 sebagai support penting yang bisa menjadi landasan untuk pergerakan lebih lanjut.

Bagi trader, angka ini menjadi patokan apakah mereka akan menahan posisi, menambah eksposur, atau justru melakukan profit taking. Jika Poundsterling mampu bertahan di atas 1,36 dalam beberapa pekan ke depan, maka peluang untuk melanjutkan tren naik akan semakin besar. Sebaliknya, jika terjadi penurunan di bawah 1,36, pasar kemungkinan akan menguji kembali area 1,35 yang dianggap sebagai level support kuat berikutnya.

Tantangan yang Masih Membayangi Poundsterling

Meski mencatatkan kenaikan, Poundsterling masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kondisi politik dalam negeri Inggris, khususnya terkait kebijakan fiskal pemerintah. Ketidakpastian kebijakan fiskal kerap menimbulkan kekhawatiran pasar, karena dapat memengaruhi kredibilitas ekonomi jangka panjang.

Selain itu, hubungan dagang Inggris dengan Uni Eropa juga masih menyisakan berbagai persoalan pasca-Brexit. Isu regulasi, perdagangan lintas batas, hingga pergerakan tenaga kerja menjadi faktor risiko yang sewaktu-waktu bisa menekan Poundsterling. Dalam jangka menengah, hal ini masih menjadi salah satu variabel yang perlu diperhatikan oleh trader maupun investor.

Strategi Trader Menghadapi Level 1,36

Bagi trader yang memperhatikan GBP/USD, strategi menghadapi level 1,36 harus dilakukan dengan hati-hati. Analisis teknikal menunjukkan bahwa area ini dapat menjadi penentu arah tren berikutnya. Trader jangka pendek mungkin akan lebih banyak memanfaatkan fluktuasi harga di sekitar level ini, sementara trader jangka menengah cenderung menunggu konfirmasi apakah Poundsterling mampu menembus lebih tinggi atau justru terkoreksi.

Pendekatan fundamental juga tidak kalah penting. Trader perlu memantau rilis data ekonomi Inggris dan AS, termasuk laporan inflasi, ketenagakerjaan, dan pernyataan pejabat bank sentral. Semua faktor ini akan berperan besar dalam menentukan arah GBP/USD ke depan. Dengan demikian, pemahaman yang baik atas kondisi pasar akan membantu trader dalam menyusun strategi yang tepat.

Prospek Poundsterling ke Depan

Melihat dinamika saat ini, prospek Poundsterling ke depan masih bercampur antara peluang dan risiko. Jika BoE mampu menjaga stabilitas moneter tanpa menimbulkan guncangan baru, serta kondisi global memberikan ruang bagi pelemahan dolar AS, maka Poundsterling berpotensi melanjutkan penguatan. Target jangka menengah bagi sebagian analis berada di kisaran 1,38 hingga 1,40.

Namun, jika faktor risiko eksternal semakin membesar, seperti eskalasi geopolitik atau perlambatan ekonomi global, Poundsterling berisiko kembali tertekan. Oleh karena itu, fleksibilitas dan manajemen risiko menjadi kunci utama dalam menghadapi pasar yang penuh ketidakpastian ini.


Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana cara membaca pergerakan pasar, mengenali level psikologis penting, serta menyusun strategi trading yang tepat, maka inilah saatnya untuk meningkatkan pengetahuan melalui edukasi yang terarah. Di www.didimax.co.id, Anda bisa mendapatkan program edukasi trading yang lengkap, mulai dari analisis teknikal, fundamental, hingga manajemen risiko yang terbukti membantu trader lebih percaya diri dalam mengambil keputusan.

Jangan lewatkan kesempatan untuk berkembang bersama komunitas trader yang aktif dan profesional. Dengan bimbingan mentor berpengalaman serta akses materi yang terstruktur, Anda bisa mengoptimalkan potensi trading Anda. Kunjungi www.didimax.co.id sekarang juga dan jadilah bagian dari trader cerdas yang siap menghadapi dinamika pasar global dengan strategi matang.