Dalam dunia trading forex, istilah-istilah teknikal sangat penting untuk dipahami oleh setiap trader. Salah satu istilah yang sering muncul adalah retracement atau retrace. Istilah ini sangat relevan dalam analisis teknikal dan digunakan untuk menggambarkan suatu pergerakan harga yang sementara bertentangan dengan arah tren utama sebelum melanjutkan pergerakan ke arah yang sama dengan tren sebelumnya. Memahami retracement adalah kunci dalam mengidentifikasi peluang trading yang menguntungkan, terutama bagi trader yang menggunakan strategi teknikal.
Kali ini kami akan menjelaskan secara mendalam mengenai retracement dalam trading forex, termasuk apa itu retracement, bagaimana cara mengidentifikasinya, dan bagaimana menggunakannya untuk strategi trading. Dengan memahami konsep ini, Anda akan memiliki wawasan yang lebih dalam tentang pergerakan pasar dan dapat merancang strategi yang lebih efektif.
Apa Itu Retracement dalam Trading Forex?
Retracement adalah pergerakan harga yang sementara bergerak berlawanan dengan tren utama sebelum melanjutkan pergerakan yang searah dengan tren utama. Dalam kata lain, retracement menggambarkan koreksi harga sementara dalam tren yang lebih besar. Misalnya, jika pasar sedang mengalami tren naik (bullish), retracement terjadi ketika harga bergerak turun sementara sebelum melanjutkan kenaikan harga.
Sebaliknya, dalam tren turun (bearish), retracement terjadi ketika harga bergerak naik sementara sebelum akhirnya melanjutkan penurunan. Hal ini sangat berbeda dengan reversal, yang berarti perubahan arah harga secara permanen, dari tren naik menjadi tren turun atau sebaliknya.
Cara Mengidentifikasi Retracement dalam Trading Forex
Mengidentifikasi retracement dalam trading forex bisa menjadi tantangan bagi banyak trader, tetapi dengan alat yang tepat, proses ini bisa dilakukan dengan lebih mudah. Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi retracement:
1. Menggunakan Fibonacci Retracement
Salah satu alat yang paling populer untuk mengidentifikasi retracement adalah Fibonacci retracement. Alat ini didasarkan pada serangkaian angka yang ditemukan oleh matematikawan Italia, Leonardo Fibonacci. Dalam analisis teknikal, level Fibonacci retracement digunakan untuk menentukan sejauh mana harga kemungkinan akan berbalik arah selama retracement.
- 23.6%
- 38.2%
- 50%
- 61.8%
- 78.6%
Trader akan menggambar garis Fibonacci dari titik tertinggi (untuk tren turun) atau titik terendah (untuk tren naik) ke titik terendah (untuk tren turun) atau titik tertinggi (untuk tren naik). Level-level Fibonacci ini digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan level support atau resistance, di mana retracement kemungkinan akan berhenti dan tren utama akan dilanjutkan.
2. Menggunakan Pola Candlestick
Pola candlestick juga dapat membantu trader untuk mengidentifikasi retracement. Beberapa pola candlestick menunjukkan perubahan momentum dan dapat menjadi tanda bahwa retracement sedang terjadi. Misalnya:
- Doji: Pola doji menunjukkan bahwa ada ketidakpastian pasar, yang bisa menandakan bahwa retracement sedang terjadi.
- Engulfing: Pola engulfing dapat menunjukkan bahwa harga siap melanjutkan tren setelah retracement selesai.
- Hammer dan Hanging Man: Pola-pola ini dapat mengindikasikan pembalikan harga sementara dan menunjukkan kemungkinan terjadinya retracement.
3. Menggunakan Moving Averages
Moving averages (MA) adalah indikator yang digunakan untuk melihat arah tren dalam jangka panjang. Trader sering kali menggunakan kombinasi simple moving average (SMA) atau exponential moving average (EMA) untuk mengidentifikasi retracement.
Misalnya, jika harga bergerak di atas SMA 50 dan kemudian mundur sementara menuju SMA 200, itu bisa menjadi tanda retracement, dan harga kemungkinan akan melanjutkan tren naik setelah menemukan support pada level SMA yang lebih panjang. Sebaliknya, jika harga bergerak turun di bawah SMA, retracement bisa berlanjut.
4. Divergence dengan Indikator Osilator
Indikator seperti Relative Strength Index (RSI) dan Stochastic Oscillator dapat membantu trader untuk mengidentifikasi apakah retracement telah mencapai level yang ekstrim dan mungkin akan segera berbalik arah. Jika harga membuat high yang lebih tinggi sementara RSI membuat high yang lebih rendah, atau jika ada divergence negatif pada indikator lainnya, ini bisa menandakan bahwa retracement mendekati akhir dan tren utama akan dilanjutkan.