Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis S&P 500 Today Ditutup Menguat Setelah Data Tenaga Kerja Dirilis

S&P 500 Today Ditutup Menguat Setelah Data Tenaga Kerja Dirilis

by Iqbal

S&P 500 Today Ditutup Menguat Setelah Data Tenaga Kerja Dirilis

Indeks saham utama Amerika Serikat kembali menunjukkan penguatan pada perdagangan hari Senin waktu setempat, dengan S&P 500 ditutup menguat setelah data tenaga kerja terbaru menunjukkan sinyal yang beragam tentang kondisi pasar kerja di AS. Data ini menjadi perhatian utama pelaku pasar karena dianggap dapat memberikan petunjuk arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) ke depan.

Pasar saham Amerika sempat bergerak fluktuatif di awal sesi perdagangan, namun berbalik arah ke zona hijau menjelang penutupan. Investor menilai bahwa data tenaga kerja yang dirilis menunjukkan perlambatan pertumbuhan upah dan stabilnya tingkat pengangguran, yang dianggap sebagai tanda bahwa inflasi mungkin akan tetap terkendali. Kondisi tersebut memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan kebijakan suku bunga tanpa perlu menaikkannya lebih lanjut dalam waktu dekat.

Data Tenaga Kerja Memberikan Sinyal Campuran

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah pekerjaan baru non-pertanian (non-farm payrolls) bertambah sekitar 175.000 pada bulan September, sedikit di bawah ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan 190.000. Namun, tingkat pengangguran tetap berada di level 3,8%, menunjukkan pasar tenaga kerja yang masih cukup solid.

Pertumbuhan upah bulanan tercatat naik 0,2%, lebih rendah dari kenaikan 0,3% pada bulan sebelumnya. Angka ini menjadi kabar positif bagi pelaku pasar karena menunjukkan tekanan inflasi dari sisi upah mulai mereda. “Kita melihat tanda-tanda pendinginan di pasar tenaga kerja tanpa adanya penurunan tajam dalam perekrutan. Ini adalah skenario yang diharapkan The Fed untuk mencapai soft landing,” ujar ekonom dari Goldman Sachs, Lisa Mertens.

Sementara itu, sektor jasa masih menunjukkan kekuatan, dengan peningkatan pekerjaan di bidang kesehatan, pendidikan, dan rekreasi. Namun, sektor manufaktur dan konstruksi mencatat perlambatan akibat kenaikan biaya pinjaman yang masih tinggi.

Reaksi Pasar Saham dan Obligasi

Setelah data tenaga kerja dirilis, indeks S&P 500 naik sekitar 0,6% menjadi 5.145, sementara Dow Jones Industrial Average menambah 180 poin atau sekitar 0,5%. Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, juga menguat sekitar 0,7%, dipimpin oleh kenaikan saham-saham raksasa seperti Apple, Microsoft, dan Nvidia.

Pasar obligasi AS juga bereaksi positif. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun menjadi 4,43% dari sebelumnya 4,51%. Penurunan yield ini mencerminkan meningkatnya keyakinan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini.

Menurut analis di Bank of America, kombinasi antara moderasi pertumbuhan upah dan peningkatan tenaga kerja yang stabil menurunkan risiko resesi dalam waktu dekat. “Investor kini lebih percaya diri bahwa perekonomian AS masih bisa tumbuh tanpa tekanan inflasi yang berlebihan,” kata mereka dalam laporan riset harian.

Sektor Energi dan Teknologi Jadi Pendorong Utama

Sektor energi menjadi salah satu pendorong utama kenaikan S&P 500 hari ini, setelah harga minyak dunia kembali naik di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Saham-saham seperti ExxonMobil dan Chevron masing-masing naik lebih dari 2%, seiring dengan peningkatan harga minyak mentah WTI ke level di atas US$83 per barel.

Di sisi lain, sektor teknologi juga mencatat kinerja impresif. Nvidia menguat lebih dari 3% setelah laporan bahwa permintaan chip kecerdasan buatan (AI) di China masih tinggi meskipun ada pembatasan ekspor dari pemerintah AS. Apple juga naik 1,8% setelah analis dari Morgan Stanley menaikkan target harga sahamnya, dengan alasan peningkatan permintaan iPhone 16 di pasar global.

Sektor keuangan juga ikut menopang kenaikan indeks, terutama saham bank besar seperti JPMorgan Chase dan Wells Fargo yang naik lebih dari 1%. Penurunan imbal hasil obligasi 10 tahun AS menjadi kabar baik bagi sektor perbankan karena menurunkan biaya pinjaman dan memperbaiki ekspektasi margin keuntungan.

Pandangan Terhadap Kebijakan The Fed

Setelah data tenaga kerja ini, para analis memperkirakan peluang kenaikan suku bunga tambahan dari The Fed semakin kecil. Berdasarkan CME FedWatch Tool, probabilitas bahwa The Fed akan menahan suku bunga pada pertemuan berikutnya naik menjadi 88%, dari 82% pada pekan sebelumnya.

Ketua The Fed, Jerome Powell, sebelumnya menegaskan bahwa keputusan suku bunga akan bergantung pada data ekonomi, terutama inflasi dan pasar tenaga kerja. Dengan inflasi yang mulai menurun dan data pekerjaan yang stabil, investor menilai The Fed kini berada dalam posisi untuk mempertahankan kebijakan tanpa pengetatan lebih lanjut.

Namun, beberapa pejabat The Fed tetap berhati-hati. Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, mengatakan bahwa meskipun ada tanda-tanda moderasi, pasar tenaga kerja masih ketat dan risiko inflasi belum sepenuhnya hilang. “Kami perlu melihat tren ini berlanjut selama beberapa bulan ke depan sebelum membuat keputusan lebih lanjut,” ujarnya.

Reaksi Global dan Dampaknya ke Pasar Internasional

Penguatan di Wall Street juga memberi efek domino ke bursa saham global. Indeks saham di Eropa seperti FTSE 100 dan DAX Jerman juga mencatat kenaikan moderat, mengikuti sentimen positif dari Amerika Serikat. Di Asia, Nikkei 225 Jepang dan Hang Seng Hong Kong dibuka menguat pada perdagangan pagi hari ini.

Nilai tukar dolar AS juga melemah tipis terhadap sejumlah mata uang utama setelah data tenaga kerja dirilis, sementara harga emas dunia menguat ke level US$2.360 per troy ounce karena meningkatnya ekspektasi bahwa kebijakan moneter AS akan lebih longgar.

Menurut analis pasar dari OANDA, Edward Moya, “Data tenaga kerja yang moderat menjadi bahan bakar bagi pasar global. Investor kini percaya bahwa suku bunga AS telah mendekati puncaknya, dan hal ini memberi dorongan kuat bagi aset berisiko di seluruh dunia.”

Prospek Ke Depan: Fokus ke Data Inflasi dan Musim Laporan Keuangan

Setelah data tenaga kerja, perhatian investor kini beralih ke laporan inflasi (CPI) yang akan dirilis pekan depan, serta awal musim laporan keuangan kuartal ketiga. Perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla, JPMorgan, dan Netflix dijadwalkan merilis laporan kinerjanya dalam beberapa hari mendatang.

Investor akan mencari tanda-tanda apakah perlambatan ekonomi mulai memengaruhi pendapatan perusahaan. Jika laporan keuangan menunjukkan kinerja yang solid, maka momentum kenaikan pasar saham berpotensi berlanjut hingga akhir tahun.

Namun, beberapa analis tetap mengingatkan adanya risiko koreksi jangka pendek. “Pasar saat ini cenderung optimistis, tetapi jika inflasi mendadak naik atau laporan pendapatan mengecewakan, volatilitas bisa meningkat kembali,” kata John Lynch, Kepala Strategi Investasi di Comerica Wealth Management.

Kesimpulan

Kenaikan S&P 500 hari ini mencerminkan optimisme investor bahwa ekonomi Amerika Serikat sedang menuju keseimbangan antara pertumbuhan dan stabilitas harga. Data tenaga kerja yang dirilis memberikan sinyal bahwa ekonomi tetap kuat namun tidak terlalu panas, membuka peluang bagi kebijakan moneter yang lebih akomodatif ke depan.

Dengan The Fed yang tampaknya mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga, pelaku pasar kini mulai menatap prospek pertumbuhan yang lebih stabil di sisa tahun 2025. Meskipun risiko masih ada, terutama dari sisi geopolitik dan inflasi yang belum sepenuhnya jinak, arah pasar menunjukkan tren positif dalam jangka menengah.


Jika Anda tertarik memahami lebih dalam bagaimana data ekonomi seperti laporan tenaga kerja, inflasi, dan kebijakan The Fed dapat memengaruhi pergerakan harga saham, forex, dan komoditas, maka inilah saat yang tepat untuk mulai belajar trading dengan cara yang profesional. Melalui program edukasi trading Didimax, Anda bisa memperoleh pembelajaran mendalam tentang analisis fundamental dan teknikal secara gratis, langsung dari mentor berpengalaman di dunia finansial.

Kunjungi situs resmi www.didimax.co.id dan daftarkan diri Anda sekarang juga. Dapatkan akses ke berbagai webinar, kelas online, serta bimbingan eksklusif untuk membantu Anda memahami strategi trading yang efektif. Jadikan setiap rilis data ekonomi bukan sekadar berita, tapi peluang nyata untuk meraih profit di pasar keuangan bersama Didimax — broker terpercaya yang berkomitmen mendukung kesuksesan trader Indonesia.