Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis S&P 500 Today Rebound, Analis Dorong Buy Pada Saham Pertambangan

S&P 500 Today Rebound, Analis Dorong Buy Pada Saham Pertambangan

by Iqbal

S&P 500 Today Rebound, Analis Dorong Buy Pada Saham Pertambangan

Indeks S&P 500 pada perdagangan Senin waktu New York berhasil mencatatkan rebound setelah melemah selama dua sesi berturut-turut. Penguatan ini terjadi di tengah meningkatnya optimisme investor terhadap sektor-sektor siklikal, terutama saham pertambangan yang mulai menunjukkan potensi pemulihan setelah terkoreksi cukup dalam dalam beberapa pekan terakhir.

Kinerja indeks S&P 500 naik sekitar 0,6% dan menutup sesi di level 5.270 poin, menandai kenaikan harian yang cukup signifikan setelah pekan lalu sempat mengalami tekanan akibat kekhawatiran terhadap inflasi dan kebijakan suku bunga The Federal Reserve. Saham-saham di sektor energi, bahan baku, serta industri dasar menjadi pendorong utama penguatan indeks, sementara saham teknologi cenderung bergerak datar.

Analis menilai bahwa pergerakan rebound kali ini menandakan adanya rotasi sektor dari saham-saham growth ke saham-saham value, termasuk pertambangan, energi, dan logam dasar. Faktor utama yang memicu hal ini adalah meningkatnya permintaan global terhadap komoditas serta ekspektasi bahwa The Fed mendekati akhir dari siklus kenaikan suku bunga.

Rotasi Sektor dan Dorongan untuk Saham Pertambangan

Sektor pertambangan menjadi sorotan utama dalam perdagangan kali ini. Saham-saham seperti Freeport-McMoRan, Newmont Corporation, dan Albemarle menunjukkan kenaikan antara 2% hingga 4% di tengah naiknya harga logam industri seperti tembaga, nikel, dan litium. Kenaikan harga komoditas tersebut ditopang oleh ekspektasi peningkatan permintaan dari sektor energi hijau dan kendaraan listrik yang semakin masif secara global.

Menurut laporan yang dirilis oleh Bloomberg, harga tembaga naik ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir karena meningkatnya aktivitas manufaktur di China dan sinyal stimulus tambahan dari pemerintah Beijing untuk memperkuat sektor konstruksi dan infrastruktur. Hal ini menjadi angin segar bagi saham-saham pertambangan yang sempat tertinggal dibanding sektor teknologi sepanjang tahun ini.

Analis dari JP Morgan menyebutkan bahwa kondisi saat ini membuka peluang akumulasi di saham-saham pertambangan besar. “Investor mulai melihat sektor ini undervalued setelah koreksi panjang di kuartal ketiga. Dengan prospek harga komoditas yang mulai pulih, potensi upside dari saham-saham bahan baku sangat menarik,” ujar analis komoditas senior JP Morgan, Daniel Jones.

Faktor Fundamental yang Mendukung Rebound S&P 500

Selain dorongan dari sektor pertambangan, rebound S&P 500 juga dipicu oleh beberapa faktor fundamental yang menguatkan sentimen pasar. Salah satunya adalah data tenaga kerja AS yang dirilis lebih baik dari perkiraan. Non-Farm Payrolls menunjukkan penambahan lapangan kerja sebesar 210.000, lebih tinggi dari estimasi konsensus sebesar 185.000.

Kondisi tersebut memberikan sinyal bahwa ekonomi AS masih cukup kuat untuk menghadapi tekanan inflasi tanpa harus membuat The Fed memperketat kebijakan secara agresif. Yield obligasi AS tenor 10 tahun juga mulai turun ke kisaran 4,45%, menandakan adanya pergeseran sentimen menuju aset berisiko seperti saham.

Selain itu, laporan laba perusahaan pada musim kuartal ketiga juga menunjukkan hasil yang relatif solid. Sebagian besar perusahaan di sektor energi dan industri berhasil mencatatkan laba di atas ekspektasi analis. ExxonMobil, misalnya, melaporkan pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan berkat harga minyak yang stabil dan peningkatan efisiensi operasional.

Dinamika Harga Komoditas dan Dampaknya ke Pasar Saham

Kenaikan harga komoditas logam dan energi memberikan dampak signifikan terhadap saham-saham pertambangan. Harga tembaga, yang sering disebut sebagai “barometer ekonomi dunia,” naik lebih dari 3% dalam sepekan terakhir, sementara emas bertahan di atas level psikologis USD 2.400 per troy ounce.

Investor institusional mulai memposisikan kembali portofolio mereka ke sektor-sektor yang dianggap mampu memberikan perlindungan terhadap inflasi, salah satunya adalah pertambangan. Selain menjadi aset yang sensitif terhadap siklus ekonomi, saham pertambangan juga dianggap sebagai hedge terhadap ketidakpastian geopolitik, terutama dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan konflik perdagangan global yang masih berlangsung.

Analis dari Morgan Stanley menambahkan bahwa momentum bullish di sektor pertambangan bisa terus berlanjut dalam jangka menengah, terutama jika permintaan logam industri dari China dan India tetap solid. “Kita sedang memasuki fase baru di mana ketahanan pasokan menjadi isu utama. Kondisi ini akan membuat harga logam industri seperti tembaga dan nikel tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama,” ungkapnya.

Sentimen Investor dan Prospek Jangka Pendek

Dari sisi teknikal, S&P 500 menunjukkan sinyal positif setelah berhasil bertahan di atas level support penting di kisaran 5.200. Indikator RSI (Relative Strength Index) juga menunjukkan momentum yang mulai membaik, menandakan bahwa tekanan jual mulai mereda dan ruang untuk penguatan lebih lanjut terbuka lebar.

Namun demikian, beberapa analis tetap mengingatkan bahwa pasar masih menghadapi risiko volatilitas tinggi menjelang rilis data inflasi berikutnya dan potensi perubahan pandangan The Fed terhadap kebijakan suku bunga.

“Rebound kali ini sehat, tetapi investor harus tetap berhati-hati. Fokus pada sektor dengan fundamental kuat seperti pertambangan, energi, dan infrastruktur masih menjadi strategi yang lebih aman,” ujar analis dari Bank of America, Lisa Thompson.

Saham-Saham Pertambangan yang Perlu Diperhatikan

Beberapa saham pertambangan besar di AS kini mulai menarik minat pelaku pasar. Freeport-McMoRan (FCX) menjadi salah satu pilihan utama dengan potensi ekspansi produksi tembaga di Amerika Selatan dan peningkatan efisiensi operasional. Sementara itu, Newmont Corporation (NEM) juga menjadi incaran karena kestabilan harga emas dan proyek-proyek baru yang siap meningkatkan output pada kuartal berikutnya.

Selain itu, saham Albemarle (ALB) yang fokus pada produksi litium juga menjadi sorotan di tengah meningkatnya permintaan untuk baterai kendaraan listrik. Meskipun harga litium sempat terkoreksi, banyak analis percaya bahwa dalam jangka panjang, permintaan dari sektor kendaraan listrik akan menjaga tren positif saham ini.

Kombinasi antara peningkatan harga komoditas, sentimen positif terhadap ekonomi global, dan dukungan teknikal membuat sektor pertambangan menjadi fokus utama bagi investor jangka menengah.

Kesimpulan: Momentum Buy di Sektor Komoditas

Rebound yang terjadi di S&P 500 kali ini bukan sekadar technical rebound, melainkan sinyal awal dari pergeseran strategi investor menuju sektor-sektor yang lebih berorientasi pada nilai dan fundamental kuat. Sektor pertambangan menjadi representasi dari tren tersebut, terutama karena prospek harga logam dan energi masih positif.

Dengan stabilnya kondisi ekonomi AS, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter pada tahun depan, serta dukungan dari kenaikan harga komoditas global, momentum buy di saham pertambangan semakin menguat. Investor yang mampu membaca rotasi sektor ini berpotensi mendapatkan keuntungan optimal dalam beberapa bulan mendatang.


Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana cara membaca peluang seperti yang terjadi pada sektor pertambangan di atas, serta belajar strategi buy dan sell yang efektif di pasar saham global, Anda bisa mengikuti program edukasi trading bersama Didimax. Program ini dirancang untuk membantu trader pemula maupun berpengalaman agar mampu menganalisis pergerakan pasar dengan tepat, memahami manajemen risiko, serta memaksimalkan potensi profit.

Kunjungi situs resmi www.didimax.co.id untuk bergabung dalam pelatihan trading terbaik di Indonesia. Dapatkan bimbingan langsung dari mentor profesional dan analisis pasar harian yang bisa membantu Anda mengambil keputusan trading yang lebih cerdas dan terukur. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan trading Anda bersama Didimax sekarang juga.