Pusat Edukasi

Rumah Pusat Edukasi Belajar Forex Pusat Edukasi Gratis Saat Dunia Tidak Stabil, Apa Aset Aman di Forex?

Saat Dunia Tidak Stabil, Apa Aset Aman di Forex?

by rizki

Saat Dunia Tidak Stabil, Apa Aset Aman di Forex?

Dalam dunia yang semakin terhubung dan kompleks, ketidakstabilan global menjadi hal yang sulit dihindari. Dari ketegangan geopolitik, pandemi, krisis energi, hingga ketidakpastian ekonomi, semua berkontribusi pada kondisi pasar yang tidak menentu. Dalam situasi seperti ini, para investor dan trader menghadapi tantangan besar: bagaimana melindungi modal dan memilih instrumen yang tetap kuat saat badai menerpa? Forex atau pasar valuta asing sering kali menjadi salah satu pilihan utama karena likuiditasnya yang tinggi dan aksesibilitas 24 jam. Namun, tidak semua mata uang diciptakan sama—beberapa dikenal sebagai aset aman (safe haven) yang cenderung mempertahankan nilainya bahkan saat dunia sedang bergejolak. Lantas, apa saja aset aman di forex yang layak dipertimbangkan?

Apa Itu Aset Aman (Safe Haven) di Forex?

Aset aman dalam konteks forex adalah mata uang yang dianggap stabil, reliabel, dan cenderung menguat atau setidaknya bertahan ketika terjadi ketidakpastian global. Karakteristik dari safe haven biasanya adalah:

  • Negara penerbit memiliki ekonomi yang kuat dan stabil.

  • Sistem pemerintahan yang mapan.

  • Tingkat inflasi dan pengangguran yang rendah.

  • Likuiditas pasar yang tinggi.

  • Kepercayaan global terhadap mata uang tersebut.

Dalam dunia forex, ada beberapa mata uang yang secara historis mendapat predikat safe haven, dan sering digunakan oleh investor untuk melindungi nilai investasi saat pasar global penuh tekanan.

Mata Uang Safe Haven: Siapa Saja Mereka?

Berikut ini adalah beberapa mata uang yang dikenal sebagai aset aman di forex:

1. Dolar Amerika Serikat (USD)

USD masih menjadi mata uang cadangan dunia dan paling likuid di pasar global. Sebagian besar transaksi internasional dan cadangan devisa bank sentral dilakukan dalam dolar. Saat terjadi gejolak ekonomi atau konflik politik, investor global sering kali “lari” ke dolar sebagai tempat perlindungan. Kekuatan ekonomi AS, pasar obligasi yang dalam, serta dominasi dolar dalam perdagangan internasional membuat USD menjadi pilihan utama dalam situasi tidak stabil.

Namun, USD juga tidak lepas dari tantangan, seperti inflasi domestik atau kebijakan moneter yang agresif dari Federal Reserve yang bisa menimbulkan volatilitas. Meski begitu, posisi dolar sebagai safe haven belum tergoyahkan dalam waktu dekat.

2. Franc Swiss (CHF)

CHF sering kali dijuluki sebagai “batu karang” dalam badai keuangan. Swiss dikenal sebagai negara yang netral secara politik dan memiliki ekonomi yang sangat stabil. Selain itu, Swiss memiliki surplus perdagangan yang konsisten, inflasi rendah, dan sistem keuangan yang kuat. Bank Nasional Swiss (SNB) juga sangat aktif dalam menjaga kestabilan nilai franc.

Saat terjadi ketegangan global, permintaan terhadap CHF meningkat karena investor percaya pada stabilitas negara tersebut. Namun, terlalu banyak arus masuk ke CHF kadang membuat SNB harus melakukan intervensi untuk menghindari penguatan franc yang terlalu tajam dan merugikan ekspor.

3. Yen Jepang (JPY)

Meskipun Jepang memiliki utang pemerintah yang tinggi, yen tetap dianggap sebagai salah satu safe haven karena struktur utangnya sebagian besar domestik dan ekonomi Jepang dinilai stabil. Selain itu, pasar keuangan Jepang sangat besar dan likuid.

JPY juga sering digunakan dalam strategi “carry trade”, di mana investor meminjam yen dengan bunga rendah dan menginvestasikannya ke aset berisiko tinggi. Saat terjadi ketidakpastian, strategi ini dibalik, dan investor kembali membeli yen, sehingga nilainya menguat.

4. Emas (XAU) dalam Pasangan Mata Uang

Meski bukan mata uang fiat, emas dalam bentuk pasangan mata uang seperti XAU/USD sering diperlakukan sebagai aset aman. Emas telah menjadi pelindung nilai (store of value) sejak zaman kuno. Dalam konteks forex, pergerakan harga emas sangat diperhatikan karena berbanding terbalik dengan risiko pasar. Saat ketegangan geopolitik meningkat atau inflasi melonjak, emas biasanya menguat.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Performa Safe Haven

Tidak semua safe haven selalu bertindak sesuai teori. Ada kalanya, dalam krisis yang ekstrem, investor memilih untuk menukar aset safe haven dengan likuiditas tunai, sehingga menyebabkan penurunan nilai aset tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi performa safe haven:

  • Kebijakan bank sentral: Misalnya, suku bunga tinggi bisa meningkatkan daya tarik suatu mata uang.

  • Tingkat inflasi: Safe haven biasanya berasal dari negara dengan inflasi terkendali.

  • Ketegangan geopolitik: Perang, kudeta, atau konflik antarnegara dapat memicu lonjakan permintaan terhadap aset aman.

  • Sentimen pasar: Tak jarang, psikologi pasar memengaruhi keputusan besar, dan bukan hanya data fundamental.

Kombinasi Aset: Diversifikasi Strategis

Dalam dunia yang sangat dinamis, mengandalkan satu jenis aset aman bisa jadi kurang bijaksana. Trader profesional umumnya memilih untuk melakukan diversifikasi, seperti menggabungkan USD dan CHF dalam portofolio mereka atau menambahkan emas sebagai pelengkap. Dengan strategi yang matang, risiko dapat ditekan tanpa mengorbankan potensi keuntungan.

Penting juga untuk mengatur ukuran posisi (position sizing) dan memanfaatkan manajemen risiko seperti stop-loss untuk menghadapi volatilitas yang tinggi selama krisis.

Bagaimana Memanfaatkan Safe Haven dalam Strategi Trading?

Untuk benar-benar memanfaatkan potensi safe haven, trader forex harus:

  • Menganalisis berita global secara aktif, termasuk ketegangan politik, perang dagang, atau peristiwa ekonomi besar.

  • Menggunakan analisis teknikal dan fundamental secara bersamaan untuk mengidentifikasi momen terbaik masuk atau keluar pasar.

  • Memahami korelasi antar aset, misalnya antara USD dan emas, atau CHF dengan risiko Eropa.

Trader juga perlu peka terhadap sentimen pasar, karena pergerakan harga bisa sangat cepat saat krisis terjadi.


Dalam situasi dunia yang penuh ketidakpastian, memilih aset aman di forex menjadi salah satu cara cerdas untuk menjaga nilai portofolio dan tetap aktif dalam pasar. USD, CHF, JPY, dan XAU/USD adalah pilihan yang terbukti tangguh dalam berbagai badai keuangan. Namun, tetap diperlukan analisis tajam, manajemen risiko yang disiplin, serta strategi diversifikasi agar hasil yang diperoleh tetap optimal.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam bagaimana cara mengenali aset aman, membaca pergerakan pasar, dan menerapkan strategi trading yang efektif saat dunia sedang tidak stabil, program edukasi trading dari Didimax adalah tempat yang tepat untuk memulai. Dengan bimbingan dari mentor berpengalaman dan materi yang disusun secara praktis, Anda akan memiliki fondasi yang kokoh untuk menjadi trader yang tangguh dalam kondisi apa pun.

Gabung sekarang di www.didimax.co.id dan mulailah perjalanan trading Anda dengan pengetahuan yang kuat. Waktu terbaik untuk belajar adalah sekarang, dan Didimax hadir untuk membantu Anda tumbuh menjadi trader profesional yang siap menghadapi berbagai tantangan pasar.